DUKUN SAKTI BERTOBAT | INDAJANA TJANDRANATA

“Kadang-kadang saya ingin membuktikan bahwa ilmu yang saya pelajari ini benar-benar manjur. Saya pandang aja mata-nya si perempuan, maka dia tunduk, jadi lengket sama saya. Kemudian si wanita ini dipanggil-panggil sama si cowok ndak mau …”

“Kalau ada orang kemasukan, saya sendiri yang datang begitu ya. Kalau dia (yang kerasukan itu) melihat saya … yang mulanya itu kelakuaannya begitu tidak terkendali .. bisa tiba-tiba diam melihat saya. Anehnya orang yang kerasukan itu nyembah sama kita. Saya yakin yang saya pelajari ini hebat ….”

Indajana Tjandranata adalah mantan pemuja ilmu hitam yang menjadikannya sakti mandra guna. Selama bertahun-tahun, ia bahkan melakukan berbagai ritual yang aneh dan akhirnya mengubahkan dirinya menjadi pribadi yang disegani oleh banyak orang.
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12).
Kesaksian Indajana Tjandranata. Mantan dukun bertobat ikut Tuhan Yesus. Shalom, begini kisahnya :

Indrajana : “Waktu ibu saya kemasukan, saya tidak dapat berbuat apa-apa. Bagaimana caranya setan itu keluar dari tubuh ibu saya.”

Adegan :
Dalam keadaan kesurupan ibunya berkata kepada Indrajana :
“200 tahun baru kita ketemu.”. Kemudian Indrajana bingung menghadapi hal ini. Kemudian ada seorang dukun yang berusaha untuk mengusir setan dari dalam tubuh ibunya.
… Didalam adegan itu seorang dukun ‘berhasil’ mengusir setan dari dalam tubuh ibu Indrajana.

Indrajana : “Lalu ibu saya sadar. Kemudian say bertanya kepada dukun itu, ‘bapak ini siapa ? bisa mengusir setan.’ ”

Bermula sejak dirinya kagum dengan seorang dukun yang berhasil menyembuhkan ibunya dari kerasukan roh jahat. Dari sanalah, Indajana mulai menggeluti sejumlah ritual-ritual aneh yang dianjurkan oleh sang dukun.

Indrajana :
“Pak, bagaimana saya bisa memiliki ilmu seperti yang bapak lakukan tadi ?”
…. “Jadi bapak ini mempunyai guru lagi. Jadi saya dibawa kesana. Kemudian dukun itu berkata ‘Ada syaratnya …’ ”
… “Jadi saya harus belajar.”

Kemudian Indrajana mengunjungi guru si dukun tersebut.

Indrajana :
“Kemudian guru si dukun itu menyalakan rokok semacam ‘lisong – cerutu – red’ dan saya disuruh menjulurkan lidah saya.”

Indrajana rela melakukan hal itu untuk mengikuti keinginan hatinya.

Indrajana :
“Kemudian dukun itu berkata ‘panas gak ?’. Kemudian saya menjawab ‘nggak ..’ ”

Dukun :
“Mulai sekarang jangan panggil embah, panggil guru.”

Indrajana :
“Ya guru.”

Kemudian guru ini meniup kearah kepala Indrajana dan memberikan sesuatu sambil mengatakan : ‘Mantera ini rapalkan setiap malam supaya kamu sakti.’

Kemudian Indrajana menganggukkan kepala. Secara terus terang Indrajana menjerumuskan diri kedalam dunia gaib yang akan mempengaruhi hidupnya. Bahkan berbagai ritual anehpun dia lakukan untuk mendapatkan kesaktian.

Indrajana :
“Tiap malam saya harus mengulangi mantra-mantra itu, masing-masing dibacakan lagi.

Betsy (Istri Indrajana) :
“Yah, ritualnya sekitar setelah jam 12 tengah malam. Saya pikir gini … ini apa ? gitu ya. Karena dari keluarga saya itu tidak ada yang kaya begitu ya. Tapi saya diam saja. Tidak saya tanya. Saya merasa takut sama pak Indrajana gitu.”

Indrajana :
“…’Tajam ngak tajamnya’ … katanya begitu, kalau tiap malam harus dibacakan gitu. Akan kelihatan dia punya kasiatnya … gitu”.

Alhasil, ia pun mulai menunjukkan kesaktian yang diperolehnya lewat ilmu gelap yang dipelajarinya. Seringkali ia dipanggil dan mengobati orang-orang yang kerasukan dan berhasil disembuhkan olehnya.

Indrajana :
“Kalau ada orang kemasukan, saya sendiri yang datang begitu ya. Kalau dia (yang kerasukan itu) melihat saya … yang mulanya itu kelakuaannya begitu tidak terkendali .. bisa tiba-tiba diam melihat saya. Anehnya orang yang kerasukan itu nyembah sama kita. Saya yakin yang saya pelajari ini hebat ….”

Keberhasilan inilah yang membuat Indajana meyakini bahwa ilmu yang dipelajarinya tidak salah.

Indrajana :
“Jadi kalau saya pakai ilmu itu pasti saya disegani orang. Jadi saya menjadi bangga. Setan aja takut sama saya … gitu…”

Ada kebanggaan tersendiri ketika menyadari bahwa di dalam dirinya terjadi sebuah transformasi yang membuatnya sakti mandra guna. Kesaktian itu pun bahkan dipakainya untuk kesenangan pribadi.

Indrajana :
“Kadang-kadang saya ingin membuktikan bahwa ilmu yang saya pelajari ini benar-benar manjur. Saya pandang aja mata-nya si perempuan, maka dia tunduk, jadi lengket sama saya. Kemudian si wanita ini dipanggil-panggil sama si cowok ndak mau …”

Indrajana telah menjadi seseorang yang sakti. Tapi sisi lain dari kehidupannya, Indajana sebenarnya menjadi seorang yang selalu dirasuki dengan ketakutan.

Indrajana :
“Tiap-tiap mantera atau barang itu ada yang punya. Yang punya itu kebanyakan jin, setan. Jin itu tinggi besar dan hitam. Perasaan takut itu ada.”

Betsy :
“Yang saya tahu itu dia suka ngigau ya.”

Indrajana :
“Ada sesuatu kekuatiran dan ada suatu perasaan yang ndak nyaman. Tidurpun tidak tenang. Ada perasaan seperti menghimpit diri saya. Yang saya ndak ngerti itu ada perasaan bersalah. Dan juga anehnya saya masih mempelajari ilmi itu.”

Selain ketakutan yang dirasakannya, ia pun perlahan-lahan berubah menjadi seorang yang arogan dan emosional. Perilakunya sangat berdampak buruk terhadap keutuhan keluarganya.

Betsy :
“Dia bilang jangan tahu urusan suami. Lu diem aja di rumah. Ndak usah tahu apa-apa.”

Indrajana :
‘”Itu urusan saya. Urusan perempuan itu ngurus anak … bla … bla … bla …”

Betsy :
“Karena dia sudah dikuasai oleh iblis ya. Jadi maunya dia itu satu rumah itu harus mendengarkan dia.”

Indrajana menjadi berubah dan menjadi sombong dan kasar kepada istrinya. Keadaan ini pun berlangsung selama bertahun-tahun.

Betsy :
“Saya itu udah ndak kuat. Dan saya terlalu berat.”
…..
“Waktu itu ibu saya masih ada ya. Saya ingat kata-kata ibu saya: Jangan menangis, ada masalah pergumulan, jangan datang kepada manusia. Datang kepada Tuhan Yesus,” kenang Betsy.

Hingga di suatu titik, perasaan tertekan di dalam diri sang istri Betsy mendorongnya untuk kembali kepada Tuhan. Ia mulai rutin membawa suaminya dalam doa-doa agar suaminya bisa berubah.

Betsy :
“Karena saya sering berdoa, menangis di kaki Tuhan. Saya cuma minta ubahkan suami saya, pulihkan dirinya. ”

Meskipun Tuhan tidak segera menjawab doa-doa Betsy untuk mengubahkan suaminya, namun ia tetap setia. Hingga suatu saat sang istri menemukan benda-benda mistik milik suaminya.

Betsy :
“Terus saya menemukan satu map. Satu map itu berisi mantera-mantera dan juga jimat. Ada niat untuk membakar. Kemudian saya ambil kaleng dan minyak tanah. Kemudian sebelum saya membakar itu semua saya menyebutkan ‘Dalam nama Tuhan Yesus …’ Kemudian saya mendengar seperti ada suara orang marah, ngomel, ngedumel … begitu … Saya denger suara itu. ”

Hingga tanpa diduga, lewat jalan-jalan Tuhan yang tak terselami, Indajana pun mengalami pertemuan yang luar biasa dengan Tuhan. Melalui seorang sahabat, ia pun mengalami pertobatan total.

Kemudian saat itu Indrajana dengan bangga mengatakan kepada teman-temannya tentang kehebatan ilmunya. Dan salah seorang teman yang bernama Irwan Suwito mengatakan kepada Indrajana.

Irwan Suwito :
“Itu bukan ilmu dari Tuhan. Itu ilmu dari iblis.”

Indrajana :
“Kemudian saya kaget dan sempat marah disitu … tersinggung gitu kan …”

Irwan Suwito :
“Saya mengatakan kepada Indrajana ‘Iblispun dapat menyamar menjadi malaekat terang.’ Kemudian saya lihat dia tidak bisa menjawab hal itu.”

Indrajana :
“Pada saat dia bilang kepada saya bahwa Yesus yang terbesar … saya diam saja. Pada saat dia bilang begitu rasanya seperti ada benda menusuk gitu. Sepertinya kaya bagaimana ya mendengar nama Yesus itu.”

Dengar serius Indrajana terus menerus mendengarkan ucapan temannya itu.

Irwan Suwito :
“Waktu sudah menunjukkan jam 11.30 malam dan pak Indrajana ini pamit pulang.”

Ketika Indrajana mau pulang, temannya memberikan hadiah yang istimewa.

Irwan Suwito :
“Kemudian saya ambil suatu gambar, yaitu gambar Yesus. Jadi saya serahkan … begini … Tapi setelah dikasih dia (Indrajana) langsung merenung …. Terdiam.”

Indrajana :
“Kemudian saya bertanya … Tuhan … apakah benar ini wajahmu …”

Irwan Suwito :
“Tiba-tiba dia bergetar sendiri. Dia mulai menangis.”

Indrajana :
“Ada suatu suara … yang masuk kedalam diri saya … yang begitu bergema … Dan saya tidak pernah mendengar suara yang begitu berwibawa sebelumnya … ‘Ya …. Inilah Aku.” Kemudian saya langsung menangis berteriak sekeras-kerasnya. Yesus sendiri yang berdiri di depan saya menatap saya. Ada sukacita yang tidak pernah saya rasakan. Walaupun saya sudah salah jalan. Masuk kedalam lubang yang sangat dalam, tapi Yesus datang kepada saya dan menarik saya dari lubang itu.”

Indrajana telah lepas dari semua ilmu gaib yang dia pelajari.

Betsy :
“Hidupnya sekarang berubah. Karakternya sekarang berubah. Saya bisa merasakannya, bagaimana dia dulu dan bagaimana dia sekarang. Berubah ….”

Indajana mengakui bahwa itulah suara Tuhan. Saat itupun ia merasakan ada satu sukacita yang masuk kedalam dirinya dan mengubahkannya menjadi pribadi yang baru. Kini, hidupnya bahagia dan dipenuhi dengan damai sejahtera. Baginya, tak ada sosok lain yang dapat menjamin kehidupan bahagia selain daripada Yesus sendiri. Hidupnya lebih bahagia dibandingkan pada saat masih memiliki ilmu kesaktiannya dulu.

Indrajana :
“Sukacita … Kedamaian hidup … damai sejahtera … itulah yang saya rasakan sekarang…”
…..
“Yesus adalah Tuhan. Yesus-lah Juruselamat satu-satunya bagi orang percaya. Hanya Yesus-lah yang dapat mengatasi segala-galanya…”
—– Demikian Indrajana mengakhiri kesaksiannya …
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12).
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan saling mengasihi sesama manusia. Tuhan Yesus memberkati dan menguatkan iman kita semuanya. Amin.
Sumber: http://tuaianakhirzaman.blogspot.co.id/

Leave a Comment