KUASA DITENGAH KETIDAKMENGERTIAN

Pada tanggal 28 November sesuatu yang luar biasa terjadi dalam hidup Joanne Saldana ketika ia menonton tayangan “The 700 Club”.

Kira-kita tahun 1996 saya terjatuh dengan bagian pantat dahulu yang menyentuh tanah. Terdengan suara ‘bug’ yang keras saat saya terjatuh. Namun pada waktu itu saya langsung bangun lagi. Tapi suatu pagi saya tidak dapat bangun dari tempat tidur. Saya merasa berat sekali dan minta ibu saya untuk memanggil dokter pribadi.

Semua ini ternyata dampak kecelakaan lama.
Saat dokter itu memeriksa saya, dia mengatakan terdapat “slipped disc” atau dislokasi pada ruas tulang belakang saya. Setelah beberapa hari saat saya sedang berkeliling saya menemukan dokter orthopedik. Dokter ini juga jelaskan bahwa terdapat “slipped disc” pada ruas tulang tulang belakang. Bahkan itu terjadi pada dua ruas tulang saya. Itulah yang menyebabkan rasa sakit yang amat sangat.

Sejak itu Joanne tergantung pada obat penahan rasa sakit.
Saya tidak dapat menyembunyikan hasil MRI saya. Saya tidak punya alasan untuk itu. Saya tidak punya rencana untuk menjalani operasi atau perawatan lebih lanjut. Saya bergantung mutlak pada obat pembunuh rasa sakit. Bila saya tidak memakannya rasa sakit itu dapat membuat saya sampai menangis. Kadang-kadang saya juga tidak mempunyai pembantu rumah tangga. Saya harus membersihkan rumah sendiri namun setelah beberapa langkah saya harus berhenti dan beristirahat. Seluruh pekerjaan menjadi amat menyakitkan untuk dilakukan.

Kesakitan merubah banyak hidup Joanne.
Hal tersulit lainnya untuk dilakukan adalah jika saya harus bepergian. Jika saya pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam perjalanan terkadang saya menangis karena saya tidak tahan lagi, sangat menyakitkan. Kesulitan lainnya adalah karena saya sangat tergantung pada obat pembunuh rasa sakit setiap harinya. Teman-teman saya juga memperhatikan bahwa saya berjalan agak miring. Mereka melihat dan akhirnya bertanya mengapa saya berjalan tidak lurus.

Dalam ketidakmampuan Joanne menghadapi deraan sakit ini, Tuhan menolong dengan cara yang unik dan ajaib.

Suatu malam tanggal 28 November, saya sedang menonton TV sambil mengganti-ganti saluran, sampai akhirnya saya berhenti di saluran 7. Saya merasa tidak asing menonton “The 700 Club” walau saya tidak menontonnya dengan teratur. Saya tidak tahu mengapa khusus pada malam itu ada sesuatu yang membuat saya menonton acara itu lebih lama dari biasanya. Hingga pada waktu itu tampil pembawa acara yang belakangan saya ketahui bernama Peter Chirus. Peter mengatakan melalui layar televisi bahwa ada seorang wanita menderita sakit pada bagian tulang belakangnya.

Peter Chirus mengatakan : “…. ada seorang disana saat ini yang sedang menderita sakit hebat pada tulang belakangnya. Engkau adalah seorang wanita…. sekarang nyatakan kesembuhanmu di dalam nama Tuhan Yesus. Tuhan sedang menyentuh tulang belakangmu saat ini. …dan sesuatu yang menjepit saat engkau membungkuk itu akan hilang saat ini juga di dalam nama Tuhan Yesus”

Saya langsung bilang : “Itu saya…!”. Saya ikut berdoa dengan pendeta itu saat ia berkata : “Tolong sembuhkan dia”. Saya katakan : “Mari Tuhan, alihkan penyakit ini dari saya!”. Itu saja lalu doa itu selesai. Pada malam itu saya sampai lupa meminum obat pembunuh rasa sakit saya.

Namun Jonanne diliputi rasa penasaran.
Setelah doa, acara itupun selesai, saya ambil ponsel dan menelpon hotline “The 700 Club”. Saya katakan pada wanita yang menjawabnya : “Nona anda dimana?, apakah anda berada di studio saat acara “The 700 Club” tadi ditayangkan secara langsung?. Wanita itu menjawab “ya”. Lalu saya katakan : “Saya punya pertanyaan : apakah anda dengar saat orang tadi berkata bahwa ada seorang yang menderita sakit di bagian belakang tubuhnya secara terus menerus?”. Dia lalu katakan “ya”. Saya tanyakan kembali apakah ada permohonan doa tentang penyakit tersebut, wanita itu katakan tidak ada permohonan doa.

Joanne masih belum juga puas.
Saya merasa malu, maka saya berkata : “Tolong jangan bohongi saya!”. Wanita itu tanyakan lagi kenapa, saya lalu bilang : “Karena rasa sakit pada bagian belakang tubuh saya telah berlangsung lama, karena itu doa pendeta tadi akan sangat berarti bagi saya”. Wanita itu bertanya balik kepada saya. Saya katakan padanya bahwa saya merasa doa pendeta tadi ditujukan pada diri saya.

Staf konselor itu mulai menantang iman Joanne.
Wanita itu berkata : “Nyatakanlah”. Saya bilang bahwa saya akan mencobanya. Maka saya mulai melakukan pergerakan yang saya tahu itu akan menyakitkan bila itu dilakukan selama lima menit. Saya tahu dengan gerakan itu saya tidak akan dapat meluruskan kembali tubuh saya dengan benar. Namun saat saya luruskan sendiri ternyata saya merasa baik. Namun saya pikir bahwa itu hanyalah dalam pikiran saya maka saya berdiri dan mulai menyapu malam itu juga. Dan saya semakin jauh bekerja namun saya tetap tidak merasakan sakit lagi. Hingga beberapa hari kemudian saya berkata kepada diri saya sendiri : “Inilah dia kesembuhan itu”.

Iman Joanne bangkit, ia percaya walau tidak melihat.
Saya bukanlah seorang dokter maka saya tidak dapat mengatakan bahwa ruas tulang punggung saya telah kembali ke posisi yang benar. Apa yang saya nyatakan saat ini adalah bahwa sakit ini sudah benar-benar hilang. Sejak tanggal 28 November hingga sekarang ini yang saya ketahui adalah bahwa saya tidak pernah merasakan sakit seperti yang saya rasakan sebelum tanggal 28 November itu. Apabila saya sekarang melihat ke masa lalu saya tidak pernah lagi berpikir untuk meminta : “Tuhan, sembuhkanlah saya.”

Pada masa itu saya sangat bergantung kepada para dokter, kepada obat-obatan. Saya merasa malu. Saya mau menunggu selama 3 sampai 4 tahun untuk kesembuhan walau sebenarnya saya hanya membutuhkan 6 sampai 7 buah kata untuk dapat sembuh.

Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh! Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu. (Yesaya 38:16-17)

Sumber Kesaksian: Joanne Saldana (jawaban.com)

Leave a Comment