Legenda Orang Baik Hati yang Menjadi Sinterklas Natal

Banyak orang yang mungkin bertanya-tanya mengapa Sinterklas menjadi bagian dari Natal? Ya, itu memang cerita yang sangat panjang. Tetapi anak-anak yang menanti-nantikan kado Natal dari seorang Sinterklas patut mengetahui cerita ini.

Ada seorang kudus, seorang uskup, di abad ke-4 yang dipanggil Nikolas. Ia terkenal karena kebaikannya kepada orang banyak sehingga Santo Nikolas menjadi santo khususu pemberi hadiah.  Sekarang, di Belanda, Santo Nikolas adalah Sinterklas, dan orang-orang Belanda yang tinggal di New York, yang pernah disebut dengan New Amsterdam akhirnya membawa kisah ini ke seluruh dunia.

Sinterklas pada umumnya digambarkan sebagai sosok pria tua berkumis tebal dan panjang. Tugasnya adalah mengantarkan hadiah-hadiah kepada anak-anak dan juga orang dewasa setiap kali perayaan Natal tiba. Tetapi dalam sisi yang sesungguhnya, Sinterklas bukanlah pria-pria tua yang sebenarnya. Ia bukan sosok yang akan masuk melalui cerobong asap rumah dan meletakkan hadiah-hadiah ke dalam kaus kaki musim dingin, seperti ditunjukkan di film-film Natal selama ini. Karena realitanya, Sinterklas tak pernah ada, ia hanyalah suatu roh, yaitu roh Natal. Ia adalah contoh semangat kengembiraan yang mewakili Natal.

Sinterklas adalah gambaran dari sosok Santo Nikolas yang baik hati. Kehadirannya melengkapi Natal yang identik dengan sisi memberi hadiah dan mendapat hadiah. Dan sebenarnya kedua hal ini sama sekali bukan fokus utama Natal. Fokus utama Natal adalah kelahiran Yesus, tapi kemudian setiap orang terus menambahkan hal-hal yang lain ke dalamnya. Jika Yesus adalah seorang tua yang miskin yang kita jumpai di jalan, Ia pasti menjadi orang yang akan kita berikan hadiah. Yesuslah yang mengajarkan prinsip memberi ini. Setiap orang yang memberikan hadiah kepada seseorang yang benar-benar membutuhkannya, berarti ia telah memberikannya juga kepada Yesus.

Seperti contoh, saat melihat sekelompok orang dari Bala Keselamatan keluar di jalan-jalan sebelum Natal, dengan seorang laki-laki dalam kostum Sinterklas yang meminta sumbangan, itu seperti memberikan hadiah kepada Yesus, karena uang yang dikumpulkan akan dipakai untuk membeli barang-barang bagi orang-orang yang benar-benar membutuhkannya, untuk membeli makan malam di hari Natal bagi orang-orang yang tidak mendapatkannya, untuk membayar tempat-tempat penampungan bagi orang-orang yang tidak memiliki rumah.

Cerita mengapa Sinterklas masuk ke dalam cerobong asap dimulai sejak seseorang menulis sebuah puisi tentang legenda Sinterklas yang beredar di kalangan orang-orang Belanda dan New York. Kehadiran Sinterklas seharusnya membawa kita semakin dekat dengan arti Natal yang sesungguhnya. Banyak orang yang jarang ke gereja hanya berpikir bahwa Natal sekadar berbicara soal hadiah-hadiah, tetapi tidak tahu alasan sebenarnya mengapa kita merayakan Natal.

 

Sumber: http://www.jawaban.com
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment