LOLOS DUA KALI

“Sakit apalagi ini ya, Mi? Kalau buang air kecil sakit sekali. Sampai keluar keringat dingin dan nafas terasa sesak sekali”.

Dalam hati saya waktu itu “Apa penyakit lama saya kambuh lagi?”

Tapi tidak! Dalam hati saya sudah yakin bahwa sakit saya sudah sembuh. Dulu saya pernah sakit ginjal. Saya yakin saya sudah sembuh karena sudah lama sekali itu.

Ceritanya begini. Ibu Naomi, mami saya pun tahu bahwa penyakit saya waktu itu sudah sangat parah. Saya bisa tiba-liba lemas, tidak punya kekuatan, sering pingsan, baik ditempat kerja maupun ketika sedang bersama-sama teman. Waktu itu saya benar-benar tidak kuat lagi. Akhirnya tanpa sepengetahuan mami, saya pergi ke dokter. Dokter menyimpulkan bahwa didalam ginjal saya ada kista yang merusak organ ginjal saya, dan masa hidup saya dikatakan hanya tinggal 2 tahun kalau saya tidak menjalani operasi.

Sampai pada saat itu, saya hanya bisa nangis. Tapi kalau mami ada disamping saya, ketakutan saya berkurang. Terlebih ketika sakit itu terasa, mami ada disamping saya, memegang tangan saya. Itu membuat saya rasa tenang. Tapi kalau saja saya mau jujur, satu sisi saya takut dioperasi. Tetapi kalau saya tidak dioperasi, maka saya akan mati.

Mami saya waktu itu merasa heran. Karena sekalipun saya dalam keadaan sakit, jika sehat sedikit saja saya langsung pergi ke disko, kadang kumpul sama teman-teman main kartu sampai jauh malam. Aneh juga bagi saya kenapa saat itu mami tidak pernah memarahi saya. Ternyata, ada sesuatu yang sangat mulia pada mami. Waktu itu tengah malam saya baru pulang dari diskotik, saya lewat kamar mami. Saya buka pintunya sedikit untuk mengintip. Dan yang saya lihat pada waktu itu, mami sedang berdoa. Saya yakin didalam doa mami, mami sedang mendoakan untuk kesembuhan saya.

Suatu saat, tengah malam, saat tidak ada satu orangpun di sekeliling saya, dan tiba-tiba saya diserang oleh rasa sakit yang amat sangat. Saat itulah saya berdoa. Saya pikir saya mati hari itu. Itu membuat saya takut sekali. Akhirnya, saya pingsan. Ketika pagi saya bangun, saya merasa “Oh, ternyata saya masih hidup! Dan saya sembuh!”. Mengapa saya katakan saya sudah sembuh? Karena terbukti dengan 2 tahun berlalu, kondisi fisik saya bertambah baik dan saya yakin, Tuhan telah menyembuhkan saya.

Sakit yang kedua ini, situasinya sudah berbeda. Saya sudah menikah, memiliki anak yang sudah besar, bahkan memiliki cucu. Saya tidak dapat lagi bergantung pada mami. Saat itu, saya rasa bahwa kalau dulu Tuhan sudah menyembuhkan saya, maka untuk sakit yang kedua ini saya yakin dan percaya bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan saya.

Dimalam hari ketika sakit yang kedua itu saya alami, saya dan suami saya pergi ke dokter, karena saya sudah tidak mampu lagi menahan sakit. Dr. Thomas Mook yang merawat saya waktu itu memeriksa dan menganjurkan untuk diadakan foto ginjal. Posisi ginjal yang normal ialah, yang kanan lebih rendah dari yang sebelah kiri. Tapi di foto ginjal saya, ginjal kiri lebih rendah dari ginjal kanan. Jika saya tidak dioperasi, saya akan terus mengalami keluhan walau tidak setiap hari.
Waktu itu saya belum mengambil keputusan. Operasi atau tidak operasi. Saya membutuhkan waktu untuk berdoa kepada Tuhan.

Suatu hari, ketika saya sedang terbaring ditempat tidur dalam keadaan sakit yang amat sangat, tiba-tiba saya dengar cucu saya menangis dikamar yang lain. Lalu dengan segera, saya putuskan untuk kekamar cucu saya. Ketika saya keluar kamar, baju saya tersangkut grendel pintu dan sobek. Saya hilang keseimbangan dan terjatuh. Yang saya ingat waktu itu “Dimana mami saya?”. Lalu saya teriak didalam hati “Tuhan tolong saya!”. Ketika itu saya teriakkan dalam hati, tiba-tiba saya rasa kalau sakitnya sudah hilang, dan bahkan saya rasa ringan sekali. Saya rasa satu kelepasan dalam tubuh saya. Saya rasakan saya sembuh, sekalipun dengan cara seperti itu.

Tuhan baik bagi saya. Sejak saat itu saya tidak pernah lagi mengalami sakit sekalipun tidak dioperasi, karena saya tahu bahwa Tuhan Yesus telah menyembuhkan saya.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3:5)

Sumber: Jawaban.com

Leave a Comment