Memperhatikan

“Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi?” —Ayub 38:4

Ketika membersihkan rumah untuk menyiapkan sebuah acara istimewa, saya merasa kecil hati karena membayangkan para tamu takkan memperhatikan apa yang saya bersihkan, tetapi hanya melihat apa yang lupa saya bersihkan. Saya pun terpikir pada pertanyaan filosofis dan spiritual yang lebih penting: Mengapa manusia lebih cepat melihat apa yang salah daripada yang benar? Kita cenderung lebih ingat pada sikap kasar daripada kebaikan seseorang. Kejahatan tampaknya lebih menarik perhatian daripada tindakan yang murah hati. Dan bencana merebut perhatian kita lebih cepat daripada keindahan alam yang luar biasa di sekeliling kita.

Namun, saya menyadari bahwa saya pun bersikap demikian terhadap Allah. Saya cenderung berfokus pada apa yang belum dilakukan-Nya daripada apa yang telah Dia lakukan, pada apa yang belum saya miliki daripada yang sudah saya miliki, pada beragam persoalan yang belum Dia bereskan daripada banyak persoalan yang sudah diselesaikan-Nya.

Ketika saya membaca kitab Ayub, saya diingatkan bahwa Tuhan juga sama tidak senangnya seperti saya. Setelah bertahun-tahun hidup dalam kemakmuran, Ayub menderita serangkaian bencana. Tiba-tiba saja semua bencana itu menjadi fokus dari hidup dan percakapannya. Akhirnya, Allah turun tangan dan mengajukan sejumlah pertanyaan sulit kepada Ayub guna mengingatkan Ayub akan kedaulatan-Nya dan segala sesuatu yang belum diketahui dan dilihat oleh Ayub (Ayb. 38–40).

Ketika saya mulai berfokus pada sisi yang negatif, kiranya saya mau berhenti sejenak, berkaca pada hidup Ayub, dan memperhatikan segala keajaiban yang sudah dan terus Allah kerjakan.

Pikirkan untuk membuat jurnal berisi “ucapan syukur”. Setiap hari, tuliskanlah satu hal yang sudah Allah perbuat bagi Anda.
Ketika Anda mengingat segala hal yang baik, mengucap syukurlah kepada Allah.
 
 
 
 
 
 

Sumber:
http://www.santapanrohani.org

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment

Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
×

Powered by WhatsApp Chat

× Dukungan Doa