Seberapa Besar Kuasa Dosa Mempengaruhi Hidup Kita?

Meskipun kita tidak mau melakukan perbuatan yang tidak baik, namun jika kita masih membiarkan kuasa dosa ada di dalam diri kita, maka dosa itu dapat mendorong kita untuk melakukan hal tidak berkenan itu.

Beberapa saat yang lalu saya membaca sebuah hasil observasi terhadap para pemakai narkotika, para pemakai narkotika ini rata-rata enggan untuk berubah dan kembali memakai obat terlarang tersebut setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Ada banyak faktor yang sulit untuk memutus penggunaan narkotika, supaya penggunanya benar-benar jera dan tidak bersinggungan lagi dengan obat-obatan yang ada.

Faktor lingkungan adalah yang pertama, para mantan pengguna narkotika ini sebenarnya ingin berhenti, namun ketika telah bebas dari lembaga pemasyarakatan, mereka kembali ke lingkungan lama mereka. Karena bujuk rayu dari lingkungan yang lama, tak jarang mereka kembali jatuh dalam dunia obat-obatan terlarang. Jauh dari dalam hati, mereka sebenarnya ingin berhenti, namun mereka susah untuk menolak pengaruh dari lingkungan sekitar.

“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku” ( Roma 7:19-20 ).

Firman yang kita baca pada hari ini megingatkan kita tentang seberapa besar kuasa dosa yang ada di dalam diri kita. Manusia dilahirkan dengan naturesebagai pendosa, karena nenek moyang kita adalah orang yang berdosa juga. Oleh karena itu tidak mungkin kita akan terbebas sepenuhnya dari bayang-bayang kuasa dosa. Ketika kita tetap memelihara dosa itu ada di dalam diri kita, maka kuasa dosa dapat mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya.

Meskipun kita tidak mau melakukan perbuatan yang tidak baik, namun jika kita masih membiarkan kuasa dosa ada di dalam diri kita, maka dosa itu dapat mendorong kita untuk melakukan hal tidak berkenan itu. Oleh karena itu marilah kita mengundang Roh Kudus untuk tinggal dan menguasai hati kita. Agar setiap hal yang kita perbuat, adalah hanya untuk menyenangkan Allah saja.

Sumber: http://www.lenterahidup.com

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment