Semua Indah Pada Waktu Yang Telah Ditentukan Tuhan

“Dan pada ketika itu juga datanglah ia kesitu dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem” (Lukas 2:38).

Beberapa minggu lalu ketika saya mengikuti persekutuan pemuda yang ada di gereja ini, tema yang bahas cukup menarik bagi saya yaitu tentang kebenaran Alktiab yang sedang kita bawa dan usai kita baca baru saja ini. Biasanya ketika saya membaca Alkitab dan mencari bahan untuk membuat sebuah renungan, maka saya akan membaca hanya 2 Alkitab dari bahasa yang berbeda. Yang pertama tentu jelas Alkitab berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh LAI, yang kedua adalah Alkitab berbahasa Inggris yang menggunakan versi “King James” atau yang lebih dikenal sebagai King James Version (KJV). Kenapa harus memperbandingkan 2 bahasa untuk Alkitab yang sama? Karena seringkali Alkitab terjemahan berbahasa Indonesia ini mempunyai arti yang dangkal dibandingkan dengan Alkitab berbahasa Inggris. Namun pada malam itu ada sebuah informasi yang luar biasa, yaitu si pembicara tersebut mencoba menyuruh kami untuk membaca Alkitab dalam bahasa Jawa, kenapa harus bahasa Jawa? Karena struktur dari bahasa Jawa sendiri lebih kompleks dan dia punya tingkatan atau kasta dalam bertutur kata seperti ada jawa ngoko, jawa alus, jawa kromo inggil. Saya akan mencoba mulai pagi ini untuk membaca Alkitab dengan 3 versi untuk semakin memperkaya wawasan kita semua.

Kalau kita mundur sejenak dan membaca mulai dari ayatnya yang ke 21 disitu akan tercatat jelas ada 2 orang yang berperan besar ketika Yesus mulai tumbuh menjadi dewasa, yakni Simeon dan Hana.

  1. Simeon merupakan orang benar yang tetap setia kepada Allah dan penuh Roh Kudus, sambil menanti dengan iman, kesabaran dan kerinduan yang besar akan kedatangan Mesias. Mengapa iman Simeon begitu besar dan rela menunggu begitu lama? Ternyata sebelumnya kepada Simeon telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang mengurapi Tuhan.
  2. Hana yaitu seorang nabi perempuan yang sudah lanjut usianya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, namun dalam bahasa inggris disebutkan bahwa “she was of a great age, and had lived with an husband seven years from her virginity”. Dalam terjemahan bahasa Inggris dijelaskan lebih detail bahwasanya Hana hidup bersama suaminya selama 7 tahun dari ketia ia masih perawan. Dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah siang malam beribadah dengan puasa dan berdoa. Hana memilih untuk tekun berharap kedatangan Yesus, ia tetap menjanda selama 84 tahun dan dia memilih mengabdikan dirinya kepada Bait Allah daripada menikah lagi. Jika dipikir-pikir usia perkawinan hanya 7 tahun tentunya, bukan hal yang susah bagi Hana jika dia mau memilih untuk menikah lagi, toh dalam bahasa gaulnya sekarang dia adalah “janda kembang”.

Beberapa waktu yang lalu seorang teman sedang mengantre di sebuah counter maskapai penerbangan untuk melakukan proses chek-in ke dalam pesawat. Kalau kita perhatikan, di depan sebuah counter pasti ada sebuah garis batas yang biasanya berwarna terang dan terdapat sebuah tulisan “batas antrian”. Tentu kita tahu bahwa kita tidak boleh melewati garis batas itu agar antrian menjadi lebih tertib dan petugas bandara juga jauh lebih mudah dalam melayani penumpangnya. Namun ketika sedang asik mengantre dan teman saya berada dibarisan paling depan, tepat persis di belakang garis tersebut. Tiba-tiba seorang bapak dengan begitu cueknya menyerobot barisan dan langsung memotong antrian teman saya tadi.

Kontan teman saya jengkel karena si bapak ini tidak mau mengantre, namun teman saya ini puny ide untuk mengingatkan bapak ini sekaligus membuat malu karena telah menyerobot antrean. Teman saya bertieriak kurang lebih begini:

“Good morning sir, are you from India?”

Kemudian si bapak menoleh kebelakang dan ia bertanya:

“Mas ngomong sama saya? Ada apa mas”

Kemudian dengan lantang teman saya berkata:

“Woalah orang Indonesia toh, saya kira orang India. Kalau Indonesia seharusnya bisa baca tulisan digaris ini dong pak, tertulis jelas “batas antrean””.

Dengan muka merah karena malu dan menjadi pusat perhatian, akhirnya si bapak tersebut kembali ke barisan paling belakang untuk mengantre.

Lukas tidak secara spesifik menyebut berapa lama Simeon sudah menunggu dan berapa banyak usia Simeon pada saat itu, tetapi banyak ahli tafsir memperkirakan usianya sudah lanjut, tercermin pada ayat ke 29 mengatakan (Sekarang Tuhan biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai, sesuai dengan firmanMu). Dari Simeon kita juga meluhat bahwasanya janji dan firman Allah pasti digenapi, saya ulang lagi bahwa janji dan firman Allah pasti digenapi, namun soal kapan itu digenapi itu adalah hak preogratif Allah untuk menentukannya.

Bagaimana dengan Hana? Oh tidak kalah luar biasa. Alkitab mencatat Hana menanti hingga 84 tahun untuk berjumpa dengan Yesus. Hana tidak hanya bersyukur dan bersukacita, namun ia melanjutkan kabar sukacita ini kepada “semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem”. Kemudian bagaimana dengan kita sekalian yang ada disini, saya yakin banyak dari kita yang belum berusia 84 tahun seperti Hana, adakah iman kita hanyalah iman yang diam dan kita simpan untuk diri sendiri, ataukah kita juga mau ambil bagian dalam perkabaran injil dan pelayanan?

Alkitab berbicara kepada kita mengenai kesetiaan tentang menunggu penggenapan firman dan janji Allah kepada kita. Jika ada diantara kita sekalian yang sedang menunggu sesuatu, jika ada diantara kita yang sudah berdoa atau bergumul sekian tahun lamanya dan nampaknya Allah tidak mendengar doa dan pergumulan kita, atau nampaknya seolah semua pintu jalan keluar sudah tertutup bagi kita. Ingatlah, pagi ini Dia kembali mengingatkan kita untuk selalu bertekun di dalam Dia. Dan sembari kta bertekun dengan proses yang kita sedang jalani, maukah dari kita tetap mengambil komitmen untuk ambil bagian dalam pelayanan, maukah kita ketika kita sedang berproses di dalam Tuhan kita tetap mengabarkan kabar baik itu bagi sesama kita. Tuhan tidak pernah menyatakan kapan Ia akan menjawab doa, pergumulan serta janjiNya kepada kita, satu hal yang Tuhan minta adalah kita tetap setia sampai doa, pergumulan serta janjiNya tergenapi.

Tuhan memberkati kita sekalian.

Sumber: http://www.lenterahidup.com

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment