Abdul Gofur, Anak Laki-laki Satu-satunya yang Pilih Bunuh Diri Karena Ditolak Keluarga

Abdul Gofur Manurung, seorang pria berdarah Batak ini awalnya merasa bahagia karena bisa berkumpul dengan ibu dan saudara tirinya. Tapi setelah hidup bersama, rupanya dia malah mendapatkan perlakuan yang gak enak baik dari semua keluarganya.

Bahkan ayahnya sendiri, yang dia pikir begitu mendambakannya, justru memperlakukannya dengan keras.

“Awal mulanya, saya tinggal bersama dengan ibu kandung saya. Ayah saya menikah dengan ibu saya sebagai istri kedua karena tidak punya anak lelaki. Waktu itu umur saya 7 tahun. Ayah saya mengajak saya untuk tinggal bersama-sama dengan ayah saya dan juga tinggal bersama dengan ibu tiri dan juga saudara-saudara tiri saya,” kata Abdul.

Di usianya yang masih sangat belia, Abdul justru harus menerima perlakuan kasar dan penolakan dari semua keluarganya. “Saya sering mendapat tekanan. Terkadang saya menerima perlakuan dari ibu tiri saya yang membeda-bedakan kami. Saya merasa semua keluarga gak ada yang mengasihi saya, gak ada yang peduli, gak ada yang merhatiin saya termasuk juga kakak-kakak saya,” jelasnya.

Gak berbeda dengan sang ayah, dia juga kerap harus menanggung kekerasan fisik seperti dipukul tanpa belas kasihan. Bahkan suatu kali, kepalanya dibenturkan ke dinding dan membuatnya hampir kehilangan penglihatan.

Perlakuan-perlakuan inipun menimbulkan rasa benci yang mendalam kepada sang ayah. Dia merasa gak dikasihi dan hidupnya gak punya arti.

“Saya merasakan kepahitan yang begitu dalam. Saya mencoba mengadu kepada ibu saya, tapi gak ada waktu untuk diperbolehkan keluar. Hal inilah yang membuatku ingin mencoba bunuh diri,” katanya.

Pikiran-pikiran bunuh diri ini pun muncul berulang kali. Abdul mengaku telah mencoba bunuh diri sebanyak lima kali. Tapi setiap kali mencobanya, muncul ketakutan-ketakutan di dalam dirinya.

“Ketika saya mau mencoba bunuh diri ada rasa takut kalau saya mati bagaimana?” ucapnya.

Diapun mengurungkan niat buruk ini setelah membaca berita di koran dan menyaksikan berita di televisi tentang kasus bunuh diri di waktu yang berdekatan.

Merasa ketakutan, akhirnya Abdul mengadu kepada ibu kandungnya.

“Kemudian ibu kandung saya sering berdoa untuk saya. Itu yang membuat saya damai sejahtera. Sering saya dibawa oleh ibu kandung saya ke rumah ibadah. Saya waktu itu didoakan seorang hamba Tuhan bahkan saya diajak untuk tinggal di rumahnya selama 6 bulan,” jelasnya.


Selama 6 bulan itulah dia didorong untuk lebih menjalin hubungan yang dalam di dalam Tuhan. Dia mulai belajar cara berdoa dan membaca Alkitab. Semakin dia tahu banyak firman Tuhan, dia justru diberi pengertian tentang pengampunan.

“Saya berusaha untuk melepaskan pengampunan walaupun susah. Tapi saya berusaha untuk melakukan karena saya tahu kalau saya tidak lepaskan pengampunan maka Tuhan pun gak akan melepaskan pengampunan kepada saya,” ucapnya.

Setelah memutuskan untuk melepaskan pengampunan kepada seluruh keluarganya, Abdul mengaku bahwa saat itulah dia merasakan damai sejahtera yang luar biasa.

“Waktu saya mengalami lahir baru, mengalami pemulihan dari Tuhan, yang tadinya yang tidak bisa saya lakukan jadi saya lakukan. Saya bisa berdampingan dengan keluarga saya lagi, dengan ibu tiri saya, dengan saudara-saudara tiri saya, dengan ayah kandung saya. Saya tinggal kembali bersama mereka setelah saya mengalami pemulihan,” katanya.

Penolakan yang dialaminya mengajarkan Abdul tentang bagaimana Yesus sendiri ditolak tapi Dia tetap memilih mengasihi semua orang.

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.
Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.
Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.
Untuk kalangan sendiri.

Leave a Comment