Apa Sumber Kekuatanmu?

Baca: Filipi 4:13

4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku.

Kelihatannya, Filipi 4:13 adalah ayat terpopuler di negara asalku, Fiji. Ayat ini dipopulerkan oleh salah satu pahlawan olahraga terbaik di Fiji, Waisale Serevi, yang secara luas dikenal sebagai salah satu dari tujuh pemain rugby terbaik yang pernah ada.

Pernah dianggap terlalu kecil untuk bermain rugby, nyatanya Serevi malah mendatangkan popularitas internasional bagi tim rugby Fiji. Serevi memenangkan dua pertandingan di Rugby World Cup Sevens dan beberapa turnamen internasional. Ia terkenal akan sepatu boots atau gelang tangannya yang selalu ia tulisi “Phil 4:13” setiap kali ia bermain. Ketika diwawancara oleh media, Serevi mengaitkan kesuksesannya dengan Tuhan dan mengutip ayat favoritnya: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku.”

Ketika kariernya sebagai pemain rugby berakhir, Serevi mengalami masa-masa yang sulit. Bersamaan dengan permasalahan ekonomi, ia juga bergumul dengan depresi dan kecanduan alkohol. Sebuah buku yang mengisahkan hidup Serevi menceritakan apa yang ia lewati selama masa-masa kelam itu. Serevi mengatakan ia merasakan kesendirian, “berjalan dalam lembah kematian,” dengan hanya Allah yang ada disisinya.

Pada masa-masa ini, aku penasaran apa yang Serevi rasakan mengenai ayat Alkitab yang selama ini ia agung-agungkan selama masa kejayaannya. Apakah ia tetap merasa bahwa ia dapat menanggung segala perkara “di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku”?

Banyak orang, terutama atlet-atlet, menyukai ayat ini. Seringkali, ayat ini dipakai sebagai sugesti untuk meyakinkan tim tersebut akan kemenangan, atau bahwa kita bisa meraih apapun, dengan kekuatan Allah. Cara berpikir ini sangatlah mudah dipercaya dan diikuti saat kita sedang sukses di mata dunia. Namun bagaimana ceritanya ketika hidup tidak berjalan sesuai dengan kehendak kita?

Seperti yang telah kita baca pada renungan kemarin, Paulus mengatakan pada jemaat Filipi bagaimana rasanya hidup dalam kekurangan dan kelimpahan (ayat 12). Ia tahu bagaimana rasanya “menang” dalam hidup, dan juga “kalah”. Lalu, Paulus mengisahkan cerita yang berbeda di Makedonia dan Tesalonika saat hidup tidaklah mudah, namun Allah datang dan memberikan padanya apa yang ia butuhkan (Filipi 4:15-16). Melalui pengalaman-pengalamannya itu, Paulus menyadari semuanya ini dapat ia lakukan karena Yesus yang menopangnya.

Sangatlah penting untuk menyadari Kristus sebagai sumber kekuatan kita, saat kita merasa diberkati dengan berlimpah. Namun, penting juga untuk bersandar pada Yesus ketika kita mengalami hal-hal sulit agar Ia menuntun dan memperkuat kita dalam kondisi sulit yang kita hadapi.

Bagi Severi, ia secara terbuka berterima kasih pada Allah karena memberikannya kekuatan untuk keluar dari depresi dan kecanduan alkohol yang dialaminya. Sejak saat itu, ia berkesempatan untuk membuka sekolah pelatihan rugby di Amerika, di mana ia mengajari orang-orang mengenai olahraga yang ia cintai bersamaan dengan nilai-nilai yang menopangnya.

Filipi 4:13 tidak menjanjikan kita kehidupan bahagia di dunia. Paulus dan rekan-rekan dalam Kristusnya, pada akhirnya hidup tersiksa. Sejarah gereja mengatakan pada kita bahwa Paulus dipenggal di Roma sekitar tahun 64M. Walaupun kita tidak mengetahui secara pasti, aku percaya bahwa Paulus berpegang pada keyakinannya bahwa ia dapat menanggung segala perkara dalam Kristus, meminta kekuatan pada Juruselamatnya dalam momen-momen terakhirnya.

Jadi entah kita merasa sedang berada pada puncak kesuksesan, atau dalam titik terendah dalam hidup, kita dapat dengan percaya diri mengatakan bahwa kita dapat melewati segala perkara dengan kekuatan yang diberikan oleh Juruselamat yang Mahakasih dan Mahakuasa. Hal ini tidak berarti kita akan selalu merasa “menang” setiap saat, tetapi kita dapat meyakini bahwa Yesus akan selalu ada bersama kita di setiap langkah kita, dan Ia akan memberikan kita kekuatan agar dapat menjalankan kehidupan dengan iman sampai pada akhirnya.—Caleb Young, Selandia Baru

Handlettering oleh Febronia

Pertanyaan untuk direnungkan

1. Renungkanlah suatu waktu di mana kamu merasa sangat dikuatkan oleh Allah. Apa yang terjadi dan bagaimana hal ini membantumu menghadapi perkaramu?

2. Apakah kamu sedang merasa kesulitan saat ini? Bagaimana renungan hari ini menguatkanmu untuk meminta kekuatan pada Yesus?

3. Apakah kamu merasa tertantang untuk mempercayai bahwa kamu dapat menanggung “segala perkara” di dalam Allah yang memberikan kekuatan padamu? Bawalah segala kekhawatiranmu pada Allah dan mintalah pada-Nya untuk menguatkanmu.

Bagikan jawaban atas perenunganmu ini di kolom komentar. Kiranya jawaban sobat muda dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi orang lain.

Tentang Penulis:

Caleb Young, Selandia Baru | Caleb adalah penyuka film, makanan, hiburan, dan juga keluarga. Dia ingin semakin menjadi serupa dengan Kristus, dan bersyukur memiliki Juruselamat yang mengasihinya meskipun dia punya banyak kekurangan.

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment