Biarlah Terang itu Datang

Christine C.

Saya dididik di sekolah Kristen sejak kecil. Jadi sejak masih di bangku sekolah saya sudah belajar untuk berdoa kepada Tuhan. Dan sewaktu saya sekolah perawat di London saya mempunyai banyak teman-teman dari gereja Metodis. Kami sangat akrab dan saya menyimpan kerinduan untuk menjadi seorang Kristen.

Namun setelah saya kembali dan bekerja dengan seorang doktor spesialis yang Kristen, keinginan saya langsung sirna. Bos saya ini hanya memikirkan tentang bagaimana mencari keuntungan dari pasien-pasiennya. Bagi saya ia seorang yang munafik karena ia bersikap begitu baik dan ramah kepada para pasiennya namun bersikap sangat kasar dengan para pekerjanya. Ia juga sering melakukan aborsi secara ilegal. Saya pernah protes untuk tidak mengambil bagian di dalam operasi aborsinya, tapi ia malah membentak saya dan bertanya, “Ada apa dengan kamu? Kamu bahkan bukan seorang Kristen!”

Hal yang sangat tidak masuk akal bagi saya adalah kami diwajibkan untuk mengikuti kelas Pendalaman Alkitab setiap hari Rabu di kantor dan jika kami tidak ikut serta, gaji kami tidak akan dinaikkan di akhir tahun. Seorang perawat gajinya hanya dinaikkan sebanyak Rp25,000 karena ia tidak pernah mengikuti kelas PA. Di waktu itu, saya benar-benar berpendapat bahwa orang Kristen itu sesungguhnya orang yang munafik.

Jadi setelah saya bernikah, saya tidak merasa bersalah mengikuti ibu mertua saya menyembah Budha dan Dewi Kwan Yin. Namun seringkali saat saya berdoa, saya tidak tahu harus berkata apa, ada kalanya saya bahkan memiliki rasa takut bahwa roh-roh jahat sedang bernaung di dalam patung-patung yang saya sembah itu.

Ibu mertua saya akan memastikan bahwa saya menyembah patung-patung berhalanya setiap pagi dan sore hari, begitu juga di hari-hari perayaan. Namun jauh di lubuk hati saya, saya merasa kosong dan kehidupan ini sepertinya tidak berarti. Setelah hampir 15 tahun menyembah berhala-berhala itu, saya benar-benar merasa bosan dan merasakan sama sekali tidak menemukan sesuatu yang berarti dalam menyembah patung-patung yang tidak bernyawa itu.

Di tahun 1997, hubungan di antara suami saya dan mamanya menjadi tidak harmonis. Jadi kehidupan di rumah tangga saya bisa dikatakan tidak bahagia. Saya juga mengalami masalah di tempat kerja. Di waktu itu saya tidak tahu harus mengadu ke siapa. Jika saya memberitahu ibu saya tentang masalah keluarga saya, ia akan menjadi khawatir dan sedih. Jadi saya memutuskan untuk menaggung semua masalah dan beban saya tanpa merepotkan orang lain tetapi hal itu membuat saya sangat sedih dan frustrasi.

Suatu hari, keponakan saya mengundang saya ke gereja. Saya tidak tahu kenapa tetapi di saat saya mendengar orang menyanyi dan memuji Tuhan, hati saya merasa begitu tersentuh dan air mata langsung mengalir membasahi wajah saya. Setelah ibadah selesai, seorang pekerja menghampiri saya dan saya tidak lagi dapat menahan kesedihan di hati saya. Saya mencurahkan segalanya kepada dia. Akhirnya lewat bantuan teman-teman yang baru ini, Tuhan membawa saya kepada ke jalur yang benar. Saya mulai kembali mencari Tuhan lagi.

Namun ada suatu hal yang terjadi yang membuat saya akhirnya berbalik total kepada Yesus.  Saya menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja di dalam keluarga kakak saya. Suami kakak saya tiba-tiba menderita ganguan mental yang menurut saya secara medis tidak lagi dapat diobati. Saya merasa begitu sedih karena sebagai seorang perawat saya sama sekali tidak dapat membantu dia dan keluarganya. Saya melihat bagaimana semua anggota keluarga dan teman-teman gereja berdoa dengan sungguh-sungguh untuk saudara ipar saya. Mereka begitu peduli dan mengasihi dia, melihat semua itu saya merasa begitu malu dengan diri saya.

Allah begitu baik, bukan saja Ia menyembuhkan saudara ipar saya tetapi ia juga mengubahnya menjadi orang yang sangat penyayang. Saya juga melihat pekerjaan Tuhan di dalam kehidupan ponakan saya, Deborah dan Wee Khee. Kesaksian hidup mereka memulihkan kekecewaan saya terhadap mantan bos saya yang mengaku Kristen tetapi ternyata hidupnya malah sama sekali tidak menjadi teladan. Tuhan begitu baik, ia seperti seorang gembala yang baik yang senantiasa mencari domba-domba-Nya yang hilang. Sebenarnya, selama ini Tuhan tidak pernah meninggalkan saya, hanya saja saya yang menutup hati saya.

Setelah saya berpaling kepada Yesus, saya memupuk suatu kebiasaan untuk senantiasa berkomunikasi dengan Yesus dan memintanya untuk membantu saya di saat saya dalam masalah. Ia menjawab semua doa-doa saya, kadang-kala malah secara langsung. Tidak kira apakah hal yang besar atau yang kecil, saya akan meminta-Nya untuk membantu saya. Akan dibutuhkan waktu yang terlalu panjang untuk saya menyenaraikan semua jawaban doa yang saya terima dari Tuhan. Tetapi adalah 7 kata yang mau saya gunakan untuk menggambarkan Allah – “Allah adalah Baik dan Allah adalah Nyata!”. Setelah Anda mengalami Dia, Anda tahu apa yang saya alami selama ini.

Di hari saya memberikan diri untuk dibaptis, saya tahu saya telah melakukan hal yang benar di dalam hidup saya yaitu untuk berserta Kristus selama-lamanya. Saya tahu, masih terdapat terlalu banyak hal untuk saya pelajari dan lakukan, tetapi saya akan maju terus.

Kepada yang belum mengenal Tuhan, janganlah membuang-buang waktu, bukalah hati Anda bagi Tuhan dan Ia pasti akan memimpin Anda kepada kebenaran. Janganlah tinggal di dalam kegelapan, biarlah terang Tuhan menerangi Anda.

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” – Matius 7.7

Yakinlah, di saat Anda berhadapan dengan masalah, carilah wajah-Nya, bukalah Alkitab dan Allah akan berbicara kepada Anda lewat firman-Nya.

 

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment