Dr. Lie Dharmawan, Jangkau Orang Miskin Dengan Rumah Sakit Apung

Dr Lie Dharmawan adalah sosok dibalik kehadiran Floating Hospital atau rumah sakit apung swasta pertama yang melayani para pasien yang tidak terjangkau di pulau-pulau kecil di Indonesia. Sejak pertama kali diresmikan pada 6 Juni 2013 lalu, rumah sakit ini telah melayani lebih dari 1000 pasien di berbagai pulau di Indonesia.

Rumah sakit apung ini menjadi sebuah kapal yang difungsikan sebagai rumah sakit berjalan. Bersama dr Lie, pelayanan kesehatan di atas kapal ini terus berjalan dengan baik. Mereka bahkan bergerak secara langsung melayani masyarakat tanpa memungut bayaran apapun dari masyarakat yang tidak mampu.

Siapa sangka, dibalik pelayanan rumah sakit apung inilah dr Lie  memberikan hidupnya untuk dipakai melayani sesama. Ia pun memutuskan  untuk meninggalkan kenyamanan hidup dan jabatannya sebagai kepala ruang bedah di salah satu rumah sakit di Jakarta. Ia mengaku diilhami oleh kesulitan hidup yang dialaminya dan keluarga. Kehidupan yang serba terbatas tanpa seorang ayah, menumbuhkan tekat dalam diri dr Lie untuk melayani orang-orang yang tidak mampu. “Bohong kalau ada orang mengatakan saya mencintaiMu Tuhan tapi tidak bisa melihat penderitaan orang-orang kecil,” terang Lie.

Profesinya sebagai dokter menjadi satu dari banyak karunia yang telah dianugerahkan Tuhan dalam hidupnya. “Tuhan memainkan peranan yang sangat besar bagi saya. Saya sudah banyak mengalami kasih Tuhan. Sebagai anak yang tidak punya ayah, saya sudah berdoa bertahun-tahun setiap pagi ke gereja, saya ingin menjadi seorang dokter yang sekolah di Jerman dan Tuhan mengabulkan itu,” ujar dr. Lie.

Sejak memutuskan untuk keluar dari Rumah Sakit, Dr Lie mengambil langkah untuk melayani setiap orang yang tidak mampu di berbagai kepulauan yang tidak dapat dijangkau oleh pemerintah. Ia menilai bahwa melayani sesama serupa dengan melayani Tuhan. Melalui dr Lie, Indonesia memiliki rumah sakit apung pertama yang telah banyak menolong orang-orang yang tidak mampu. Tindakan dr Lie menggenapi firman Tuhan dalam Yohannes 4: 20 bahwa, “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah’, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya”.

Sumber : Jawaban.com

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.
Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.
Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.
Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.
Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment