Hiduplah oleh Roh

Baca: Galatia 5:13-18

5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”

5:15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.

5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging—karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. —Galatia 5:16

Sepuluh ribu jam. Menurut penulis Malcolm Gladwell, jumlah waktu itulah yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi terampil dalam keahlian yang ditekuninya. Bahkan bagi seniman dan musisi terhebat sepanjang masa sekalipun, bakat bawaan mereka yang luar biasa belum cukup untuk mencapai tingkat keahlian yang akhirnya mereka capai. Mereka harus menekuni keahlian mereka setiap hari dengan sungguh-sungguh.

Meski tampaknya aneh, kita memerlukan mentalitas yang sama bila kita ingin belajar hidup dalam kuasa Roh Kudus. Dalam surat Galatia, Paulus mendorong jemaat untuk dipisahkan bagi Allah. Namun, Paulus menjelaskan bahwa hal tersebut tidak bisa dicapai hanya dengan menaati serangkaian peraturan, melainkan kita dipanggil untuk hidup oleh Roh. Kata dalam bahasa Yunani yang dipakai oleh Paulus untuk “hiduplah” dalam Galatia 5:16 secara harafiah berarti berjalan mengelilingi sesuatu, atau menempuh perjalanan (peripateo). Jadi, bagi Paulus, hidup oleh Roh berarti berjalan bersama Roh Kudus setiap hari—bukan mengalami kuasa-Nya hanya satu kali seumur hidup.

Marilah kita berdoa agar kita dipenuhi oleh Roh Kudus setiap hari—yang berarti berserah kepada karya Roh Kudus yang menasihati, membimbing, menghibur, dan selalu menyertai kita. Ketika “memberi diri [kita] dipimpin oleh Roh” sedemikian rupa (ay.18), kita akan semakin peka dan mampu mendengar suara-Nya dan mengikuti tuntunan-Nya. Allah Roh Kudus, kiranya aku setia berjalan bersama-Mu hari ini, dan dari hari ke hari!—Peter Chin

WAWASAN
Unsur inti hidup di dalam Roh menurut Paulus ada di dalam Galatia 5:14: “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!’” Ini adalah hal yang penting karena sang rasul sedang menulis kepada sebuah komunitas orang-orang percaya yang sedang terpikat untuk kembali kepada hukum Musa dan menjauh dari kasih karunia Kristus. Paulus mengingatkan orang-orang Galatia bahwa masalahnya bukanlah menjaga ketaatan terhadap rincian-rincian terkecil dari hukum tersebut, melainkan menghayati tujuan dari hukum tersebut—“kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dengan berfokus pada prioritas ini, sang rasul sedang menyelaraskan dengan pesan konsisten Kitab Suci yang disuarakan oleh Yesus (Markus 12:31), oleh Paulus sendiri di Roma 13:9, dan Yakobus (Yakobus 2:8)—yang semuanya mengutip dari Musa (Imamat 19:18). Tantangan etis hidup di dalam Kristus sangatlah jelas. —Bill Crowder

Roh Kudus mendiami kita saat kita menerima keselamatan dan itu adalah peristiwa sekali seumur hidup. Apa bedanya hal itu dengan dipenuhi atau hidup oleh Roh? Bagaimana selama ini kamu menunjukkan buah Roh dalam hidupmu?

Ya Bapa, mampukanlah aku mengalami kehadiran dan bimbingan Roh Kudus hari ini, agar aku dapat berjalan bersama Engkau dan hidup dalam cara yang menyenangkan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 36-38Matius 10:21-42

Handlettering oleh Christa Brilian

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment