Jekson Tatangindatu: Sejak Umur 6 Tahun Aku Sudah Berhubungan Seks Sesama Jenis

Setelah sang ibu meninggal, Jekson Tatangindatu yang masih berusia empat tahun harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Kepergian sang ibu membuat ayahnya menderita stress berat.

Di tengah kondisi inilah sang ayah kerap kali melampiaskan kemarahannya kepada Jekson. Dia pun mulai kepahitan kepada sang ayah.

Jekson adalah satu dari sekian banyak anak yang gak pernah merasakan kasih sayang dari orangtuanya. Dan dari kecil, dia malah menerima perlakuan sayang yang salah dari tetangganya sendiri.

“Di usia saya menginjak 6 tahun, saya dilecehkan oleh tetangga saya sendiri. Ketika itu saya tidak tahu apa-apa tentang apa artinya seks itu. Dan ketika saya merasakan itu sendiri, ada rasa nikmat ada rasa puas,” jelasnya.

Sejak pengalaman itu, dia pun mengalami penyimpangan seksual sebagai penyuka sesama jenis. Di umur 7 tahun, Jekson menjalin hubungan istimewa dengan seorang pria dimana dia bisa mendapatkan kasih sayang yang tidak didapatkannya dari sang ayah.

“Waktu itu saya mulai menikmati yang namanya hidup enak dengan seorang laki-laki yang begitu perhatian kepada saya yang saya tidak dapatkan dari papa saya, saya dapatkan dengan dia. Akhirnya saya pacaran dengan dia,” katanya.

Sebagai anak yang diperlakukan dengan kasar oleh sang ayah, ternyata bibit balas dendam kepada pria sudah muncul di dalam dirinya. Ada dorongan yang besar baginya untuk menyakiti hati semua pria. Salah satu caranya adalah selingkuh.

“Saya berselingkuh dengan berapa laki-laki. Saya harus tidur dengan berapa laki-laki. Setidaknya dengan saya lakukan itu mungkin membuat dia sakit hati karena dendam saya terhadap papa saya yang membuat saya harus menyakiti laki-laki dalam kehidupan saya,” terangnya.

Petualangan cinta sesama jenisnya pun dijalaninya selama 14 tahun mulai dari menjadi waria sampai menjadi penari striptis.

Namun tiba di satu titik, Jekson pun mulai merasa jenuh dengan semua hal yang dia sudah lakukan. Sampai akhirnya salah satu anggota keluarganya yang berada di Balikpapan, yang dia sebut mami, mendesak Jekson untuk pulang ke kota itu. Meskipun diwarnai oleh perselisihan, namun Jekson pada akhirnya menuruti keinginan sang mami.

“Akhirnya saya masuk gereja. Mungkin penampilan saya paling berbeda diantara jemaat yang ada. Pikiran saya, saya bukan untuk mencari Tuhan. Tapi pikiran saya, mungkin saya akan mendapat brondong kah, mungkin saya akan dapat anak muda kah di tempat itu. Saya melihat mereka pada menangis, mereka pada menyanyi, pada menyembah, pada teriak,” ungkapnya.

Namun di tengah keriuhan saat itu, dia justru hanya bisa menertawakan orang-orang. Namun berkat ucapan dari salah seorang saudaranya, dia mulai mengambil posisi yang berbeda.

“Kak Mei datang di samping saya dan berbisik, ‘Kalau kamu gak tahu lagunya, kamu ikut. Kalau kamu gak tahu berdoa, kamu tutup mata aja nanti Tuhan yang akan berkarya dalam kehidupan kamu’. Akhirnya saya tutup mata, mereka nyanyi yang lagunya Ku Telah Mati,” ucapnya.

Saat mendengar lagu itu, Jekson mengaku jika dia merasa ada sosok tangan yang memeluknya. Hatinya yang dipenuhi dengan rasa benci sejak kecil serasa terangkat. Dia pun menyadari pentingnya membersihkan hatinya sepenuhnya.

“Saya minta ampun. Saya berkata, “Tuhan saya mengampuni papa saya. Saya mengampuni keluarga saya.” Seperti Tuhan mengampuni saya ketika saya melakukan dosa,” tuturnya.

Sejak mengalami Yesus, Jekson pun berubah secara total. Kekosongan yang dia alami saat melakoni profesinya sebagai waria akhirnya diisi dengan sukacita. Apa yang dia cari selama 14 tahun akhirnya dia dapatkan di dalam Tuhan.

Dalam keadaan bagaimanapun kita sekarang, saat kita mau membuka hati untuk mencari Tuhan maka Dia akan menerima kita. Apakah kamu sedang mengalami keadaan yang berat hari-hari ini?

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Untuk kalangan sendiri

Sumber : JC Channel | Solusi TV

Leave a Comment