KESAKSIAN PERUBAHAN HIDUP

Nama Saya Yansen Wijaya, umur saya 66 tahun. Saya adalah anak sulung dari dua bersaudara. Dan saya adalah anak dari salah satu pengusaha dan tinggal di salah satu perumahan elite di Jakarta. Sejak remaja saya terjerumus pada pergaulan bebas dan saya cenderung bebas melakukan apa saja karena saya merasa saya adalah anak bos dan saya memiliki banyak uang. Pada tahun 1965 (usia 15 tahun), saya mulai kenal narkoba seperti morfin, heroin dan kokain, bahkan saya menjadi pemakai yang aktif dan hobi saya adalah bermain judi sampai habis-habisan. Sampai sekitar tahun 1999-an saya bisa membuat narkoba sendiri dan saya merupakan salah satu dari jaringan narkoba terbesar. Sepeninggal papa saya, maka saya yang menjadi ahli waris utama karena saya anak sulung. Di usia 20 tahun usaha papa yang saya pegang mengalami kebangkrutan sampai habis semuanya. Saya mengalami kebangkrutan karena judi dan narkoba. Judi dan narkoba telah membuat hidup saya amburadul, sehingga tidak ada satu hartapun yang tersisa. Tetapi saya judi hanya menghabiskan harta kekayaan tanpa berhutang. Akhirnya saya menumpang dirumah orang lain. Tahun 1980 saya kenal dengan seorang anak Tuhan. Saya diajak terus menerus untuk berdoa dan pergi ke gereja serta diberi nasihat untuk tidak memakai narkoba lagi. Saat itu saya mulai belajar berhenti tidak lagi memakai narkoba, tetapi belum sepenuhnya.  Di tahun 1982 saya menikah dengan seorang wanita bernama Meli. Istri saya adalah orang yang suka berdoa dan melayani di gereja. Saat itu saya masih memakai narkoba secara diam-diam tanpa sepengetahuan istri saya. Saat itu kami mengontrak sebuah rumah. Hingga akhirnya saya menjadi pemakai aktif lagi dan tertangkap serta masuk penjara selama 3 tahun. Sekeluar dari penjara saya tidak memakai narkoba lagi. Hingga pada tahun 1992, saya mulai bekerja di sebuah hotel sebagai pimpinan direksi. Karena saya tidak cukup kuat, maka di tahun 1998 saya terjerumus kembali, dan saya mulai memakai narkoba lagi bahkan saya menjual narkoba. Saat itu saya memiliki banyak harta dan uang, tidak kekurangan. Tetapi karena harta yang saya dapatkan berasal dari uang haram maka istri dan anak-anak saya tidak mau menerimanya. Istri saya lebih memilih untuk hidup sederhana dan berjualan kue daripada menerima uang dari saya, bahkan anak saya pun tidak mau memakai uang saya untuk kebutuhan sekolah. Saat itu saya merasa untuk apa semua harta ini. Akhirnya saya mulai bersenang-senang dengan cara yang tidak baik hingga saya kembali tertangkap dan dipenjara pada tahun 2001 hingga 2004. Sekeluar dari penjara saya kembali bersama istri dan anak saya. Mereka selalu berdoa dengan tekun untuk saya, bahkan istri saya selalu rajin mengajak saya berdoa, tetapi saya suka marah-marah kalau istri saya berdoa buat saya.  Hingga suatu hari menjelang Natal di tahun 2004 istri saya mengajak saya untuk ke gereja di GPdI Sukabumi tempat istri saya melayani. Saat itu saya mendengar Firman dari Matius 7:7 yang berkata “Mintalah, maka akan diberikan; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Sepulang dari gereja saya terus memikirkan tentang ayat tersebut. Setelah mengikuti ibadah beberapa kali baru saya sadar apa maksud ayat tersebut. Sejak saat itu saya rajin menghadiri ibadah dan berjanji untuk berubah. Kalau saya boleh ada saat ini dan mengalami perubahan hidup itu semua karena pertolongan dan kasih karunia Tuhan dan karena kekuatan doa yang tidak pernah menyerah dari istri dan anak-anak saya. 

Sumber: gpdilc.com

Seringkali kita sebagai manusia ingin melupakan masa lalu, entah karena dosa, kesalahan dan kegagalan kita. Banyak dari kita yang ingin mendapatkan sebuah awal yang baru, Tahukah kamu kalau Tuhan sudah menyediakan fresh start, sebuah anugerah yang sempurna, sehingga kamu menerima pengampunan dan kamu bisa meninggalkan semua dosa, kesalahan dan kegagalan kamu di masa lalu.

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment