Ketika Ayahku Melemparku ke Tengah Danau

Saya mendengar sebuah kesaksian yang sangat luar biasa dari Clayton Jennings beberapa hari yang lalu. Clayton menceritakan bahwa ketika dia masih kecil, dia sangat membenci danau, sungai, dan laut. Intinya Clayton membenci tempat-tempat yang memiliki banyak air, karena dia tidak bisa berenang. Namun, anggota keluarganya yang lain entah mengapa sangat menyukai tempat-tempat yang berair—mereka sering sekali naik kapal untuk mengitari danau.

Pada suatu hari, ayahnya Clayton mengajaknya untuk mengitari danau menggunakan kapal. Setelah mereka tiba di tengah danau, ayahnya Clayton tiba-tiba melemparkan Clayton ke dalam danau. Ketika orang-orang mendengar hal ini, kebanyakan akan berpikir ayahnya Clayton gila—“apa yang sedang dia coba lakukan? Membunuh Clayton?” Clayton pun mengatakan bahwa waktu semua itu terjadi, dia juga berpikir bahwa ayahnya sedang mencoba untuk membunuhnya karena ia tidak dapat berenang. 

Tetapi ternyata setelah ayahnya melemparkan Clayton ke dalam air, dia tidak membiarkan Clayton sendirian, melainkan dia juga melompat ke dalam air tersebut. Dia mengambang sekitar 2 meter dari Clayton dan meminta Clayton untuk berenang ke arahnya. Setiap kali Clayton mulai tenggelam, ayahnya akan menariknya kembali ke atas, lalu membiarkan Clayton untuk mencoba lagi.

Singkat cerita, pada hari itu, Clayton akhirnya berhasil belajar berenang. Beberapa orang mungkin berpikir metode yang digunakan oleh ayahnya Clayton adalah metode yang gila. Namun Clayton mengatakan, satu hal yang dia tau—dia sekarang dapat berenang, dan dia sekarang tidak takut untuk berenang di laut mana pun. Ayahnya Clayton melempar Clayton ke dalam danau hari itu bukan karena dia ingin menyiksa Clayton, melainkan karena dia ingin mengajarkan Clayton. 

Teman-teman, saat ini beberapa dari kita sedang berada di tengah-tengah laut. Kita mungkin merasa Tuhan telah melemparkan kita ke dalamnya dan pergi meninggalkan kita. Tetapi sesungguhnya Dia tidak pergi kemana-mana; sesungguhnya Dia berada di dekatmu. Dan setiap kali kamu hendak tenggelam, Dia akan menarikmu kembali ke atas sehingga kamu dapat mencoba lagi.

Tuhan tidak membiarkanmu berada di tengah laut untuk membinasakanmu, melainkan untuk mengajarkanmu, sehingga kamu dapat menjadi seseorang yang lebih kuat. Tuhan mengatakan bahwa Dia sesungguhnya selalu ada bersama kita.

“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20)

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4)

“TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai.” (Zefanya 3:17) 

Ketika kecil, Clayton tidak pernah membayangkan dirinya dapat berenang di sebuah kolam kecil, tetapi sekarang dia tidak memiliki masalah untuk berenang di laut mana pun. Begitu pula dengan kehidupan kita. Mungkin saat ini kita tidak dapat membayangkan bagaimana diri kita dapat berjalan melalui permasalahn hidup kita, tetapi pada suatu hari nanti, kita akan melihat diri kita dapat mengalahkan permasalahan-permasalahan yang lebih besar dari apa yang kita hadapi hari ini.

Terus percayalah kepada Tuhan. Dia yang akan terus menguatkan kita, menjaga kita, dan menolong kita. Mungkin terkadang caraNya akan terlihat gila, tetapi tetaplah setia melakukan yang terbaik di dalam setiap prosesnya. Suatu hari nanti kita pasti akan melihat hasilnya bila kita tidak jemu-jemu berjalan ke arahNya dan percaya kepadaNya.

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6:9)

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: www.gracedepth.com

Leave a Comment