KETIKA IBUKU PERGI

Seorang anak lelaki menangis karena baru saja ditinggalkan oleh ibunya. Anak itu duduk sendirian di tepi jalan. Ketika ditanya oleh polisi, anak itu mengatakan bahwa ibunya pergi begitu saja dengan menggunakan bus tanpa mengajak dirinya.

Anak itu mengatakan bahwa ibunya sangat jahat. Setiap hari ia di marahi dan mendapatkan pukulan pada tubuhnya, tidak jarang dia dibiarkan untuk tidur di luar rumah. Ia sudah meminta maaf kepada ibunya berulang kali namun tetap tidak diperhatikan.

“Pak, Ibuku telah pergi dan meninggalkan aku di sini,” kata anak itu sambil menangis.

“Ibumu akan kembali suatu saat nanti dan tetaplah mencintainya sampai kapan pun,” jawab polisi itu.

Mencintai dan mengasihi orang lain sekalipun mereka telah menyakiti hati kita itu tentunya membutuhkan pengorbanan. Kita harus bisa membuang dendam dan kekecewaan yang telah bersarang di hati kita.

Jika Tuhan Yesus menghidupi kita dengan kasih-Nya, mengapa kita tidak bisa menghidupi hati kita sendiri dengan cara mengasihi orang lain?

Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

2 Korintus 4:8-9

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment