PØRTRAITS // Tyan Yestenia

Tyan Yestenia adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Penyuka kopi ini sangat senang menghabiskan waktu luangnya di kedai kopi lokal. Entah itu untuk sekedar membaca buku ataupun mengobrol dengan teman lama dan baru. Disini, Tyan membagikan kisah bagaimana ia menjadi potrait Tuhan Yesus dalam kehidupannya.

Inspirasi Portraits Series: Yesus adalah orang paling revolusioner yang pernah hidup. Jika orang dapat melihat Yesus dan tahu untuk siapa Dia sebenarnya, maka kehidupan mereka akan berubah secara radikal. Dalam Kolose 1:15, dikatakan bahwa “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,” 
Saat ini, dengan tidak adanya keberadaan Yesus secara fisik di bumi, kita sebagai orang Kristen memainkan peranan penting untuk live on mission (melalui Roh Kudus) dan mengarahkan orang-orang kepada Yesus dengan menjadi potret Yesus yang terlihat di dunia.

— Iman —

Berapa lama kamu menjadi orang Kristen?
Saya telah mengikuti kegiatan agama Kristen sejak lahir. Namun, memulai hubungan dengan Tuhan dan memutuskan dengan sadar untuk mengikut Yesus di akhir tahun 2010.

Mengapa kamu memilih Yesus? 
Karena mendengar pengampunan yang Allah berikan melalui Yesus, yang diceritakan oleh seorang kakak tingkat waktu bergabung di komunitas orang percaya di kampus. Saya sudah pernah mendengarkan kisah tersebut sebelumnya di sekolah minggu, namun melihat bahwa Yesus mengubah banyak hal di dalam hidup kakak tersebut, membuat sebuah dorongan yang besar dari dalam diri untuk mengikuti Yesus.

Siapa yang menginspirasi kamu untuk mengikut Yesus? 
Kakak tingkat saya, namanya Lina. Ia yang menceritakan tentang Yesus kepada saya sekaligus meneladankan kepada saya bagaimana mengikutiNya.

Apa yang berubah dari hidupmu semenjak memilih mengikut Yesus? 
Saya bisa memaafkan banyak orang yang menyakiti saya. Jadi punya alasan untuk memaafkan dan tujuan untuk menghabiskan waktu-waktu di hidup ini. Saya jadi memiliki gambaran yang jelas tentang kemana perjalanan hidup saya akan berujung dan bagaimana saya harus menjalaninya. Tanpa mengenal Tuhan Yesus, saya rasa mustahil seseorang melihat kehidupannya dengan jelas dan rasional.

Mengapa kamu bergabung dengan gereja lokal? 
Saya sadar bahwa banyak hal yang tidak saya bisa lihat sendiri. Saya membutuhkan orang lain untuk melihatnya untuk saya dari perspektif yang lain. Saat saya kuat, saya ingin menolong orang lain, dan saat saya lemah, saya tahu ada seseorang yang akan menolong saya. Gereja juga menolong saya dalam mengenal Tuhan Yesus lebih dalam.

— Ketakutan —

Apakah ketakutan itu sebuah kebohongan? Kenapa?
Sulit untuk berkata bahwa ketakutan itu kebohongan karena sayapun mengalaminya terkadang. Tapi faktanya : “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” (1 Yohanes 4:18)
Tuhan Yesus adalah Kebenaran, maka apapun yang tidak ada di dalamNya adalah kebohongan. Saya memilih untuk percaya pada apa kataNya saja.

Apa pandanganmu tentang hidup bebas dari rasa takut dalam kehidupanmu?
Tidak mudah, mungkin latihannya akan terjadi beberapa kali dan makin menantang. Tapi seperti halnya sekolah, suatu saat pasti akan lulus. Kita perlu mengarahkan fokus kita pada Pribadi yang tepat, dialah Tuhan Yesus. Ia yang tahu setiap masa lalu, masa sekarang dan masa depan kita. Dan satu-satunya Sosok yang harus kita percaya untuk meninggalkan setiap ketakutan tersebut. Pasti bisa kok!

Siapa yang menginspirasimu untuk hidup bebas dari rasa takut? 
Ayah dan Ibu saya. Kami mengalami banyak hal berat dalam keluarga. Namun dengan kompak mereka selalu berkata, “Tuhan menjaga.”

Baik suara Tuhan ataupun ketakutan, keduanya sangatlah nyata. Lalu, bagaimana kamu hidup dengan suara Tuhan? 
Membaca Firman Tuhan dan melakukannya. Jika kita tidak melakukannya, maka Firman Tuhan tersebut hanya akan menjadi pengetahuan yang tidak merubah apapun dalam kehidupan kita. Saya ingat dengan sebuah ilustrasi tentang serigala dan domba. Jika keduanya adalah peliharaan di dalam rumah, siapa yang lebih banyak kita beri makan adalah ia yang akan makin kuat dan hidup lebih lama. Demikian juga dengan ketakutan dan suara Tuhan. Kalau saya menghadapi sesuatu yang menakutkan, saya memilih untuk tidak memberinya makan dengan cara mengingat-ingat apa kata Tuhan daripada membayang-bayangkan ketakutan tersebut. Lebih dari permainan pikiran, bagi saya ini adalah pertandingan iman.

Bagaimana imanmu mendorong kamu untuk keluar dari zona nyamanmu?
Iman karena Firman Tuhan menuntun saya untuk memilih melakukan mana yang benar meskipun itu berat dan tidak nyaman. Saya seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk beranjak keluar dari kenyamanan tersebut. Namun iman seperti lilin terang di tengah ruangan gelap gulita yang membuat saya tahu kemana harus melangkah.

Bagaimana kamu mendorong orang lain untuk hidup bebas dari rasa takut? 
Menceritakan bagaimana Tuhan menolong saya dari ketakutan. Memperkenalkan mereka kepada Tuhan Yesus dan mengajak mereka bersama-sama belajar mengenalNya dalam pembacaan Firman, doa dan persekutuan.

— Tujuan —

Apa yang kamu rasa menjadi panggilan spesifikmu? 
Menceritakan Tuhan Yesus kepada orang-orang.

Apa yang membuatmu percaya kalau Tuhan membantumu untuk memenuhi panggilan tersebut? 
Dalam banyak kesempatan, saat saya menceritakan Yesus kepada seseorang dan orang tersebut menolak saya maupun cerita yang saya tuturkan. Namun kemudian, beberapa orang tersebut mencari saya untuk mengetahui lebih banyak tentangNya dan membuka hatinya. Tentu saja itu bukan karena saja, tapi pekerjaan Roh Kudus dan saya bersukacita karena pendampinganNya.

Apakah hidup dalam misi (‘living on mission’) merupakan sebuah bagian yang penting dari imanmu? Mengapa?
Bagian terpenting. Karena identitas terpenting saya sebagai manusia bukanlah sekedar wanita, pekerja, anak, anggota jemaat, maupun karyawan, namun adalah sebagai murid Kristus. Dengan demikian, tugas terpenting saya adalah misi seorang murid, yaitu memuridkan.

Bagaimana kamu menghidupi ‘live on mission’?
Setiap hari saya bertemu banyak orang, baik yang saya rencanakan maupun tidak. Saya selalu berdoa setiap pagi untuk meminta tuntunan Roh Kudus agar hari itu saya bertemu dengan orang yang hatinya terbuka untuk Injil. Menaruh ketertarikan yang tulus saat mengobrol dengan seseorang adalah langkah awal yang saya lakukan. Dari sana saya percaya, kemungkinan untuk sebuah percakapan spiritual terjadi ada.

 

 

Sumber: medium.com/yesheisindonesia

Dalam keberdosaan dan kelemahan kita, karya Allah sempurna untuk menolong kita. Diluar Allah, kehidupan manusia hanya sementara dan sia-sia. Oleh karena itu kita Allah mengundang kita untuk memasuki kehidupan baru bersamaNya melalui Yesus Kristus. Dengan mengenal Yesus, kita akan mengenal Allah yang menciptakan kita dan juga menerima ajakan untuk memiliki hubungan denganNya.

“Yesus menjawab, “Akulah jalan untuk mengenal Allah dan untuk mendapat hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa kecuali melalui Aku.”
( Yohanes 14:6 )

Jika Anda mengalami kesaksian yang luar biasa dalam hidup Anda, silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 882-9116-6911

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment