Renungan Harian – PEMBALASAN

Mungkin Anda pernah melihat film kartun tentang seekor burung pelari cepat dan seekor serigala yang selalu merencanakan malapetaka atau perangkap tapi sial selalu menimpa dirinya sendiri? Serigala menggali lobang, tapi dia sendiri yang terjatuh ke dalamnya. Ia memasang dinamit, bahan peledak, namun bukan si burung yang meledak, tapi dia. Selalu dia sial saja! Tapi bukankah ini salah satu kebenaran Amsal? Orang yang merencanakan kejahatan kepada orang lain akan menimpa dirinya sendiri.

Hikmat menyadari dan mengakui adanya peraturan kehidupan. Meskipun polisi tidak menangkap kita, tapi pada akhirnya kita sendiri akan terjebak di dalamnya. Inilah semacam prinsip “pembalasan” yang berlaku bukan saja untuk perbuatan jahat tetapi juga perbuatan baik. Memang, hari ini fokus Amsal kepada perbuatan jahat kepada orang lain.

Namun, mungkin kita berpikir bahwa prinsip pembalasan ini tidak selalu berlaku? Coba amati, bukankah orang yang galak tidak memiliki sahabat karena dihindari oleh orang lain? Orang yang ramah biasanya disambut ramah pula dan memiliki banyak sahabat. Perbuatan baik akan merangsang orang berbuat baik juga, bukan? Orang yang menyebutnya sebagai membalas budi. Rasul Paulus memperingati kita: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Galatia 6:7). Akankah kita menabur kejahatan atau kebaikan? Tuhan Yesus menghendaki kita berbuat yang positif. “Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan oleh mereka” (Lukas 6:31)

Bagaimana kita memperlakukan orang lain mencerminkan sikap hati terhadap Tuhan yang menciptakannya.

Sumber: www.renungan.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.
Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.
Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.
Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.
Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment