Sia-Siakah Pergumulanku?

Oleh: Tabita Davinia

Berdoa bagi sesuatu yang kita anggap mustahil itu memang tidak mudah. Sering kali orang lain meremehkan pergumulan itu, bahkan mereka menganggap bahwa apa yang kita doakan itu tidak akan terwujud, dan apa yang kita doakan itu sia-sia.

Uhm, aku punya pengalaman seperti itu (dan sekarang pun aku masih berdoa bagi sesuatu itu). Aku punya seorang sahabat (sebut saja A) yang sudah sakit parah sejak bertahun-tahun yang lalu, dan aku mau berdoa bagi kesembuhannya. Aku percaya bahwa Tuhan pasti akan menyembuhkannya jika Dia berkenan. Apalagi, hidup temanku itu sungguh-sungguh menunjukkan kasih Kristus kepada orang lain. Orang lain dengan penyakit serupa mungkin akan menuntut dan mempersalahkan Tuhan yang memberinya penyakit itu.

Tapi berbulan-bulan sejak aku mendoakan A, rasanya hal yang kudoakan itu tidak akan terjadi. Tuhan seolah-olah tidak menanggapi doaku, dan aku mulai merasa bahwa apa yang aku doakan sia-sia. Useless.

Ketika A menceritakan bagaimana kondisinya waktu penyakitnya sedang kambuh, harus kuakui, aku merasa tidak tega. Tapi anehnya, pada saat yang bersamaan aku juga kagum terhadap sikapnya. Ia bukan cuma menginspirasiku tentang kesetiaannya kepada Tuhan, tapi juga menginspirasi banyak orang lain, termasuk mereka yang melayani Tuhan penuh waktu!

Pernah suatu ketika aku bertanya padanya seperti ini,“Kamu yakin nggak kalo kamu bisa sembuh?

Ia menjawab, “Kalo emang itu yang Tuhan kehendaki, kenapa nggak? Tapi… kelihatannya nggak deh. Dulu aku pernah saat teduh, dan waktu itu Tuhan bilang kalo aku nggak akan bisa sembuh.

Entah kenapa, rasanya aku mau menangis sewaktu ia bilang begitu. Aku kecewa karena apa yang aku doakan selama ini sepertinya sia-sia saja.

Waktu itu kamu saat teduh dari mana?” tanyaku penasaran.

Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna,” jawabnya.

Dan aku ingat, itu kutipan dari 2 Korintus 9, yang lengkapnya begini,
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna’ Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.”

Perkataan itu disampaikan Tuhan kepada Paulus, seorang rasul yang begitu brilian, giat melayani, dan menjadi berkat bagi banyak orang. Namun rupanya, kuasa Tuhan tidak ditunjukkan hanya melalui kehebatan-kehebatan yang Paulus miliki. Kuasa Tuhan justru makin nyata ketika Paulus lemah, tidak punya kekuatan yang bisa diandalkan. Seperti Paulus, di dalam kelemahannya, A justru bisa jadi berkat bagi banyak orang. Hidup sahabatku ini dipakai Tuhan dengan begitu luar biasa, dan aku bersyukur karena bisa mengenalnya 🙂

Selama aku bergumul tentang kesembuhan A, Tuhan selalu mengingatkanku bahwa Dia punya rencana yang indah atas hidup sahabatku itu. Tuhan juga mengajariku bagaimana aku harus tetap percaya kepada-Nya.

Nak, bawa pergumulanmu itu kepada-Ku. Dan biarkan Aku memberikan kelegaan kepadamu. Be still and know that I’m God,” kata Tuhan padaku, saat aku mulai merasa lelah untuk tetap berdoa.

Awal-awalnya memang susah sih. Tapi seiring berjalannya waktu, lama-lama aku pun mulai melihat bahwa Tuhan sedang mengerjakan sesuatu yang luar biasa atas hidup A. Bahkan, aku yakin Tuhan tidak hanya sedang berkarya dalam hidup A, tapi juga sedang bekerja dalam hidupku dan hidup kalian … 🙂

Teman-teman, ketika kita mempunyai pergumulan yang rasanya mustahil untuk terwujud, yuk bawa pergumulan itu kepada Tuhan. Tuhan itu Mahatahu. Dia mengerti apa yang menjadi pergumulan kita, sekalipun orang lain tidak mengetahuinya. Dia rindu agar kita mendekat kepada-Nya, dan menyerahkan pergumulan kita di bawah kaki-Nya. Percayalah bahwa pengharapan di dalam Tuhan tidak akan mengecewakan. Tidak ada pergumulan yang akan sia-sia ketika diserahkan ke dalam tangan-Nya. Tetaplah berdoa. Dia tahu arti dari setiap jeritan dan tetesan air mata kita, dan Dia tahu apa yang terbaik agar kuasa-Nya dapat dinyatakan di dalam dan melalui hidup kita. Trust Him.

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya,
dan Ia akan bertindak
” – Mazmur 37:5

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” – Lukas 1:37

For someone who has inspired me to keep striving and struggling,
‘danke für alles’

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Leave a Comment