SinemaKaMu: Dunkirk—Perjalanan Pulang yang Amat Berbahaya

Oleh Caleb Young, Australia
Artikel asli dalam bahasa Inggris: Dunkirk—Searching The Way Home

Apa yang akan kamu lakukan demi bertahan hidup? Sejauh manakah kamu rela berkorban untuk menyelamatkan orang lain?

Dua pertanyaan inilah yang menjadi intisari dari Dunkirk, sebuah film action-thriller yang dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi di sebuah kota pelabuhan di Prancis bernama Dunkirk saat Perang Dunia Kedua berlangsung.

Kisah Dunkirk dimulai dari terpojoknya pasukan Sekutu oleh pasukan Nazi yang waktu itu telah menginvasi Prancis. Sebanyak 400.000 tentara Sekutu yang sebagian besar adalah pasukan Inggris terdampar di pantai Dunkirk. Jarak antara Dunkirk ke daratan utama Inggris hanyalah sejauh 26 mil (sekitar 41,6 kilometer), tetapi Winston Churchill, perdana menteri Inggris saat itu pesimis bahwa hanya 40.000 tentara yang dapat diselamatkan. Tapi, pesimisme Churchill dipatahkan ketika kapal-kapal milik warga sipil dan militer bahu-membahu untuk menyelamatkan para tentara yang terpojok. Upaya luar biasa itu pada akhirnya berhasil menyelamatkan sekitar 334.000 tentara.

Ketegangan yang intens, suara-suara yang mencekam, alur cerita yang unik, dan para pemerannya yang berbakat hanyalah beberapa dari sekian banyak hal yang membuat film ini luar biasa. Di antara film-film yang diproduksi dengan biaya yang amat mahal tahun ini, Dunkirk menjadi film yang terbaik.

Ketika aku membandingkan film ini dengan pandanganku akan Kekristenan, aku menyadari bahwa film ini juga berbicara kepada kita tentang bagaimana seharusnya kita merespons kabar keselamatan dari pengorbanan Yesus.

(Pembahasan di bawah ini akan mencakup bocoran film)

Banyak orang butuh diselamatkan

Seperti halnya peristiwa di pantai Dunkirk tahun 1940, ada banyak orang di sekitar kita yang juga sedang bersusah payah mencari jalan keluar dari ketakutan dan keputusasaan mereka. Di dalam film, diceritakan tentang Tommy dan Gibson—dua orang tentara yang berusaha menumpangi kapal pengevakuasi korban luka dengan cara menyamar menjadi petugas medis. Seperti halnya Tommy dan Gibson, banyak orang di sekitar kita yang berusaha mengandalkan kekuatan mereka sendiri dalam menyelesaikan persoalan hidup. Namun, bagai kapal pengevakuasi korban luka yang akhirnya karam, demikianlah juga nasib mereka yang mengandalkan kekuatan mereka sendiri pada akhirnya.

Kita perlu menunjukkan mereka jalan keluar

Di dalam film Dunkirk, tokoh-tokoh seperti Dawson, Peter, dan George tahu benar bahwa kapal pribadi mereka dan ratusan kapal kecil lainnya di sepanjang garis pantai Inggris adalah kunci sukses dari misi penyelamatan tentara-tentara yang terpojok di Dunkirk. Namun, sekadar mengetahui saja tidaklah cukup. Mereka tetap harus mengambil tindakan dengan cara menyeberangi Selat Inggris dan menyelamatkan tentara-tentara itu. Sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa Yesus yang adalah “jalan, kebenaran, dan hidup” mampu menyelamatkan orang-orang di sekitar kita. Namun pengetahuan itu takkan ada gunanya tanpa sebuah tindakan. Kita harus memberitakan kabar baik ini kepada orang-orang lain supaya mereka juga dapat diselamatkan.

Membagikan kabar keselamatan tidak selalu mudah

Perjalanan menyeberangi Selat Inggris bukanlah perjalanan yang mudah bagi Dawson, Peter, dan George. Bersama kapal-kapal lainnya, mereka harus menghadapi ancaman serangan dari kapal selam dan pesawat tempur Jerman. Tidak ada kepastian bahwa mereka pasti selamat. Oleh karena itu, setiap orang yang pergi ke Dunkirk membutuhkan keberanian, tekad, dan bahkan pengorbanan demi menyelamatkan nyawa tentara-tentara malang yang berada di ambang bahaya.

Membagikan kabar keselamatan yang Kristus berikan kepada dunia juga bukanlah tugas yang mudah. Kita juga memiliki musuh yang bekerja keras untuk melemahkan iman kita supaya perjuangan kita terhenti. Akan tetapi, hendaklah kita menjalankan amanat yang sulit ini dengan kesabaran, keberanian, dan hati yang rela berkorban, seperti pelaut-pelaut yang pergi ke Dunkirk yang rela berkorban demi menyelamatkan orang lain.

* * *

Manusia dilengkapi dengan sebuah naluri untuk bertahan hidup. Film Dunkirk menjadi sebuah contoh yang memperlihatkan kekuatan dari semangat manusia untuk bertahan hidup. Namun, kekuatan itu tidak menjamin keselamatan. Kita takkan mampu melepaskan diri dari jeratan dosa dengan kekuatan kita sendiri. Syukurlah, Injil memberitahu kita bahwa keselamatan kita tidak ditentukan oleh kekuatan kita sendiri. Seperti kapal-kapal yang menyelamatkan ribuan orang di Dunkirk, Yesus adalah kapal penyelamat kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah masuk ke dalam kapal itu. Bagi kita yang sudah diselamatkan, mari kita beritakan kepada orang-orang kabar tentang keselamatan yang Yesus telah berikan.

Dunkirk adalah kisah yang menakjubkan, dan tentunya akan membawa para penggemar film untuk turut merasakan ketakutan dan keberanian para tokoh dalam film ini. Namun, sembari kamu menikmati film yang bagus ini, kiranya film ini juga dapat menginspirasimu untuk membagikan berita keselamatan dari Kristus kepada orang-orang yang membutuhkannya.

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment