Tidak Akan Saya Lupakan

Tanpa Tuhan saya tidak akan mempunyai keluarga yang bersatu dan rukun. Tuhan telah mengaruniakan saya begitu banyak sukacita. Usia saya sudah lebih dari 50 tahun dan ini merupakan periode yang paling penuh sukacita bagi saya. Tidak ada uang yang dapat membeli sukacita yang saya alami sekarang ini. Saya kira hal ini mungkin sulit untuk dimengerti oleh orang karena mereka tidak mengalami apa yang telah saya alami.

Selama lebih dari 20 tahun saya merupakan seorang penyembah berhala yang taat dan setia. Saya akan bangun jam 5 pagi untuk ke kelenteng untuk berdoa kepada Dewi Kwan Yin. Tanpa gagal saya berpuasa dua kali sebulan. Selalunya orang hanya akan menyembah berhala-berhala yang besar di kelenteng tetapi saya akan menyembah setiap satu dari berhala yang ada di kelenteng. Bahkan saya tidak akan gagal menyembah setiap berhala yang satu temui di jalanan atau di mana pun.

Pencobaan saya bermula di suatu sore beberapa tahun yang lalu. Entah mengapa tiba-tiba kepala saya sakitnya luar biasa. Setelah itu, saya merasa agak bingung dan tidak tahu apa yang telah terjadi. Lalu saya berkonsultasi ke seorang peramal yang di klenteng dan ia memberitahu saya bahwa nasib saya kurang beruntung dan ia memberikan saya jimat berwarna kuning untuk dibakar dan dijadikan minuman. Dengan setia saya membakar dan meminumnya tetapi penyakit saya tidak sembuh-sembuh juga.

Namun saya tetap dengan setia mengunjungi kelenteng dan bersujud di depan Dewi Kwan Yin dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Paling singkat saya akan berdoa selama setengah jam sambil membacakan mantra. Walaupun saya sudah berdoa dan memohon dengan sangat sungguh-sungguh tetapi penyakit saya tidak sembuh-sembuh juga. Di saat itu saya teringat seorang teman saya yang bernama Chong. Ia pernah sakit dan disembuhkan setelah didoakan oleh seorang pendeta, lalu saya ke rumahnya. Tetapi ia tidak di rumah dan saya menitipkan pesan ke istrinya. Selang beberapa hari kemudian, Chong menelepon saya dan memberitahu bahwa pendeta di gerejanya mau bertemu dengan saya.

Saya pun ke gereja untuk bertemu dengan pendeta ini. Saya masih ingat ketika saya masuk ke ruangannya dan berbicara dengan dia, saya merasakan semacam damai di dalam hati saya. Setelah berbincang-bincang sebentar, pendeta itu bertanya apakah ia bisa mendoakan saya. Saya harus berpikir agak lama sebelum akhirnya saya menyetujui permintaannya. Itulah kali pertama di dalam hidup saya, seorang Kristen mendoakan saya.

Tetapi apakah saya langsung disembuhkan? Tidak pergumulan saya masih panjang. Selama dua tahun saya harus melewati penderitaan yang sangat menakutkan saya dan keluarga saya. Doktor mendiagnosa saya sebagai menderita penyakit “compulsive obsessive behaviour” dan juga depresi, tetapi sebenarnya penyakit saya lebih parah dari itu.

Suatu malam saya dibanjiri rasa takut yang luar biasa karena melihat roh jahat yang sangat mengerikan. Istri saya begitu terpukul melihat keadaan saya. Seumur hidup saya, itulah kali pertama saya melihat istri saya menangis karena ia seorang yang sangat kuat dan tegar. Tetapi malam itu ia sangat terguncang melihat apa yang terjadi pada saya. Rasa takut yang mengerikan itu mendorong saya untuk buat pertama kali di dalam hidup saya berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Saya tidak tahu bagaimana harus berdoa tetapi saya hanya meminta Tuhan untuk menolong saya. Dengan segera, rasa takut yang sangat amat itu hilang. Tetapi itu hanyalah awal dari banyak hal yang harus saya lewati.

Saya begitu terikat dengan begitu banyak hal di sekitar saya. Waktu berjam-jam saya habiskan untuk menghitung dan mengamati langit-langit dan lantai rumah saya. Saya tidak berani membuka lemari di rumah saya karena khawatir saya akan berjam-jam menghitung setiap barang yang saya akan lihat. Penyakit saya menjadi semakin parah.

Sebelumnya saya hanya membutuhkan beberapa menit untuk mandi tetapi setelah mendapat penyakit ini saya akan mandi berjam-jam, dengan sangat teliti saya akan mencuci tangan, kaki dan seluruh tubuh saya. Proses ini akan saya ulangi sehingga saya merasa puas bahwa saya sudah sepenuhnya bersih. Saat saya sedang di kamar mandi, saya juga akan mulai menghitung setiap barang yang ada di dalam kamar mandi. Sampai lubang kecil di tembok, lubang di bak cuci dan setiap benda yang mempunyai pola akan saya hitung.

Saya juga tidak berani menulis apa-apa. Saya sama sekali tidak berani menanda tangan cek. Sebagaimana yang kita tahu, tidak ada dua tanda tangan yang sama persis. Jika saya melihat ada sedikit perbedaan di tanda tangan saya, saya akan menanda-tanganinya berulang kali sampai saya puas bahwa tanda tangan saya itu sama persis. Sekalipun dokumen resmi yang sudah ditandatangani dan terkirim tetapi jika saya merasakan tanda-tangannya tidak sama, lewat berbagai cara dan usaha yang merepotkan, saya akan mengambil kembali dokumen itu dan menanda-tanganinya sekali lagi. Saya tidak akan tenang sampai saya melakukannya.

Saya menjadi semakin gelish dengan berjalannya waktu. Waktu itu saya masih memiliki toko mas, dan saya akan menyapu setiap sudut toko dengan sapu yang kecil untuk mencari giok kecil atau barang berharga lain yang mungkin terjatuh di lantai. Kelakuan dan kondisi mental saya jauh lebih parah dari orang gila. Kelakuan yang tidak masuk akal dan kompulsif ini berlanjut sampai dua tahun.

Selama ini saya dibantu oleh seorang pendeta dan dia menyarankan bahwa saya harus dibantu oleh doktor dan mungkin harus tinggal di rumah sakit jiwa untuk dibantu secara professional. Saya menjadi semakin takut. Saya masuk ke kamar dan menangis. Saya memberitahu istri saya bahwa kita mempunyai keluarga yang sangat mengasihi saya dan saya tidak mau meninggalkan mereka. Tetapi saya tahu bahwa kepergian saya itu tidak dapat dihindari lagi. Saya memintanya untuk tegar menghadapi semua ini dan mempercayakan anak-anak kepadanya. Lalu ajaibnya, di minggu itu, keadaan saya semakin pulih. Selama dua tiga bulan, saya merasa sangat gembira karena pikir saya, saya telah sembuh.

Di waktu itu saya masih belum terlalu mengenal Tuhan. Dua tiga minggu setelah penyakit mental saya mulai terkontrol, saya menemukan bahwa jari kaki saya merasa sangat sakit. Pikir istri saya, saya telah melukai kaki saya. Setelah itu, seluruh tubuh saya menjadi lebam dan tulang punggung menjadi sakit. Kondisi saya menjadi begitu parah sampai saya harus bungkuk waktu saya berjalan.

Sekali lagi keluarga saya begitu mengkhawatirkan saya dan semuanya merasa bingung dan mulai stress. Di waktu itu saya sedang membaca buku Sungai di Padang Gurun (Stream in the Desert). Terdapat banyak hal di dalam Alkitab yang tidak saya pahami. Tetapi saya tahu bahwa Tuhan memang menguji umat-Nya. Pada waktu itu, saya dengan sungguh-sungguh memberitahu Tuhan bahwa saya rasa sudah cukup ujiannya. Saya meminta agar pengujian dan pencobaan ini diakhri, karena saya sudah tidak tahan lagi.

Seperti yang dikatakan di Mazmur 23.4 – Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tuhan akan menyelamatkan Anda di saat-saat kritis.

Setelah sekitar dua tahun, saya sembuh sepenuhnya dari penyakit saya. Sekalipun saya sudah disembuhkan secara total, tetapi tetap ada ujian di dalam kehidupan saya seharian. Terdapat pelajaran yang perlu dipelajari dari Tuhan. Tuhan adalah Bapa kita, dan hal ini sangat perlu kita pahami. Bapa kita ingin agar iman kita bertambah dari hari ke hari. Seperti seorang pelajar yang lulus dari universitas, jika ia tidak menggunakan apa yang telah ia pelajari, ia akan segera melupakannya.

Pelajaran spiritual dari Bapa kita tidak ada akhirnya. Setiap hari kita berada di dalam peperangan spiritual dan kita akan berkemenangan jika kita mempunyai iman dan berpegang kepada Tuhan. Saya sangat bersyukur sekali kepada Tuhan untuk semua pelajaran iman yang sudah Ia ajarkan pada saya. Saya diingatkan bahwa setiap hari saya harus berdoa dari kedalaman hati saya. Hanya lewat doa-doa kita dapat terus bertumbuh dan memahami dengan semakin mendalam tentang Tuhan, Bapa surgawi kita.

Banyak orang yang bertanya-tanya mengapa Tuhan tidak menyembuhkan saya dengan serta merta. Menurut saya, Tuhan adalah Tuhan yang bijaksana. Jika Ia menyembuhkan saya dengan serta merta, saya akan segera melupakan Dia. Seperti halnya berkonsultasi ke doktor. Setelah berkonsultasi, Anda membayarnya dan Anda akan meninggalkan tempat itu. Namun, jika Anda mempunyai penyakit yang parah dan Anda telah berkonsultasi ke banyak doktor tetapi tidak satu pun yang dapat menyembuhkan Anda, Anda pasti akan mengingat satu-satunya doktor yang pada akhirnya berhasil menyembuhkan Anda. Allah adalah seperti itu. Ia menyembuhkan saya setelah satu pergumulan yang panjang. Karena itu, saya akan selalu mengingatnya dan saya akan selamanya bersyukur kepada Dia.

Perjalanan spiritual saya sebenarnya bermula di titik pendeta yang membantu saya meminta saya melepaskan semua berhala yang telah saya sembah selama puluhan tahun itu. Hal itu merupakan suatu hal yang berat bagi saya karena saya telah memilikinya selama puluhan tahun dan kebanyakannya diperbuat dari emas dan permata berharga. Tetapi setelah melewati pergumulan yang lumayan berat saya akhirnya membuang semuanya dan belajar untuk mempercayai Tuhan Allah Pencipta semesta ini. Itulah langkah iman pertama yang saya ambil. Walaupun setelah itu saya harus melewati ujian-ujian dan waktu-waktu yang sulit, tetapi saya tidak pernah menyesal berpaling dari hidup saya yang lama dan menyerahkan hidup saya ke dalam tangan Tuhan yang hidup ini. Seperti yang saya katakan di awal tadi, saya tidak pernah mengalami kehidupan yang begitu penuh sukacita sebagaimana yang saya alami sekarang ini dan harapan saya setiap orang yang mendengar kesaksian saya juga mau mengambil langkah iman menyerahkan dirinya untuk mengalami sendiri kebaikan dan kenyataan Tuhan di dalam kehidupannya. Saya yakin Anda tidak akan menyesal.

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment