Adakah hal yang terlalu sukar bagi Tuhan?

“Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.” – Kejadian 18:14

 

Pada bulan Juni 1926, Raymond Edmand, seorang misionaris yang berumur 26 tahun, berada di pegunungan Andes di Ekuador. Ia dan istrinya baru menikah sekitar 1 tahun dan memiliki seorang anak laki-laki berumur 8 minggu ketika Raymond terserang demam tipus dan hampir meninggal. Kaki Raymond sudah menjadi dingin dan ia pun jatuh dalam koma. Istri dan teman-teman Raymond sudah begitu yakin bahwa Raymond pasti akan meninggal dalam waktu dekat, sehingga sang istri pun mewarnai gaun pengantinnya dengan warna hitam sebagai persiapan untuk upacara penguburan dan seorang teman pun telah membeli sebuah peti jenazah untuk mengubur Raymond.

 

Tetapi pada saat yang sama, sebuah konferensi Alkitab sedang berlangsung di Masschusetts, yang terletak sekitar 3,500 mil dari Ekuador. Dr. Joseph Evans, salah seorang pemimpin dalam konferensi tersebut, merasakan suatu beban yang mendalam untuk berdoa bagi Raymond.

 

Maka para peserta pun meninggalkan pelajaran Alkitab mereka dan mulai berdoa bagi Raymond, walaupun mereka tidak mengetahui kondisi Raymond pada saat itu. Mereka berdoa lewat jam makan siang dan terus berdoa sampai akhirnya Evan berseru, “Puji Tuhan! Kemenangan telah diraih!” Dan benar, kemenangan telah diraih. Raymond kembali sehat pada hari itu juga dan hidup 41 tahun lagi dan menjadi presiden ke-4 dari perguruan tinggi Wheaton.

 

“Jika tak ada satu hal pun yang mustahil bagi Tuhan, maka kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri, mengapa kita menjadi panik, mengapa kita menjadi kuatir ketika hal-hal yang buruk kelihatannya akan terjadi dalam hidup kita. Jika Tuhan sungguh-sungguh dapat melakukan apapun juga, dan jika tak ada satu hal pun yang mustahil, maka apa yang salah di sini? Masalahnya tidak terletak pada Tuhan. Juga bukan karena Ia tidak dapat melakukan hal itu. Hal ini terjadi karena kita tidak menempatkan diri kita dalam posisi untuk menerima sesuatu dari Dia.” – Terry Owens.

 

 

Renungan

 

Kita perlu menyadari bahwa tidak ada satu pun yang terlalu sukar bagiNya.  Apakah kesulitan yang sedang Anda pergumulkan hari ini?  Serahkanlah semua masalah anda kepada Tuhan hari ini dalam doa.

 

 

Berdoalah tanpa henti, bertempurlah dengan kepercayaan, percayalah akan janji Tuhan, peganglah firmanNya dan nantikanlah kemenanganNya.

(Anonymous)

 

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.  

(Lukas 1:37)

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment