Iman Yang Bertanggungjawab

Charles Swindoll berkata, “Berjalan dengan iman bukan berarti berhenti berpikir. Mempercayai Tuhan bukan berarti menjadi orang yang malas atau ceroboh atau apatis. Jika ya, maka itu adalah penyimpangan dari iman yang Alkitabiah! anda dan saya perlu mempercayai Tuhan untuk keuangan kita, tetapi iman bukanlah ijin untuk menghambur-hamburkan uang dengan bodoh. Anda dan saya perlu mempercayai Tuhan untuk keselamatan kita pada waktu mengendarai mobil, tetapi itu bukan berarti kita dapat menyalib tikungan dengan sembrono. Kita mempercayai Tuhan untuk kesehatan kita, tetapi itu bukan berarti kita dapat merokok, tidur sampai larut malam, hidup dari keripik kentang tanpa konsekuensi apa-apa…Iman dan perencanaan yang teliti harus berjalan secara bersamaan.

[Charles Swindoll. Musa: Seorang Pria yang Berdedikasi. (Nashville: Word Publishing, 1999) p. 27]

 

Renungan:

Ketika kita hidup dalam iman, kita dituntun oleh Tuhan melalui firman-Nya untuk strategi perang iman kita. Sudahkan kita merenungkan  firman-Nya? Disanalah cara Tuhan melatih iman kita. 

 

 

 

Tidak ada satupun yang lebih masuk akal daripada iman di dalam Tuhan: tidak ada satu hal pun yang lebih tidak masuk akal selain lompatan iman yang buta terhadap alasan. (Anonim)

 

Roma 6:15 “Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!”

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment