Sulaman Tuhan

Ketika saya masih seorang anak kecil, Ibu saya suka sekali untuk menyulam. Saya memandang dari lantai serta bertanya apa yang sedang ia kerjakan. Ibu memberitahu saya bahwa ia sedang menyulam. Saya berkata bahwa dari tempat saya berada, sulaman itu kelihatannya sangat berantakan.  Hal itu terjadi karena saya hanya bisa melihat sulaman Ibu dalam batasan lingkaran kecil yang sedang dipegang oleh Ibu saya.

 

Maka Ibu akan tersenyum kepada saya, memandang ke bawah dan berkata, “Anakku, kenapa engkau tidak bermain-main sendiri sebentar, dan nanti setelah Ibu menyelesaikan sulaman ini, Ibu akan mendudukkanmu di lutut Ibu dan membiarkan engkau melihat sulaman ini dari pandangan Ibu.”

 

Beberapa menit berlalu dan kemudian saya mendengar Ibu berkata, “Anakku, mari datang dan duduk di lutut Ibu.” Dan kemudian saya akan terpesona melihat sulaman sebuah bunga yang indah atau pemandangan matahari terbenam.  Saya tidak bisa mempercayainya, karena dari bawah sulaman itu kelihatannya begitu berantakan.

 

Kemudian Ibu akan berkata kepada saya, “Anakku, dari bawah memang sulaman ini kelihatannya begitu berantakan dan tidak beraturan, tetapi engkau tidak menyadari bahwa ada sebuah rencana yang sudah tergambar di bagian atas. Ada sebuah desain di atasnya. Ibu hanya mengikuti desain itu saja.”

 

Banyak kali dalam kehidupan saya, saya memandang kepada Bapa di surga dan berkata, “Bapa, apa yang Engkau lakukan?”

 

Tuhan menjawab, “Aku sedang menyulam hidupmu.”

 

Maka saya berkata, “Tetapi sulaman itu kelihatannya begitu berantakan. Tidak beraturan. Benangnya begitu gelap. Kenapa Engkau tidak menggunakan benang yang berwarna terang semua?”

 

Kemudian Bapa kelihatannya akan memberitahu saya, “AnakKu, pergi dulu melakukan pekerjaanmu untuk melakukan pekerjaanKu, dan suatu hari Aku akan membawamu ke surga, meletakkanmu di lututKu dan engkau akan dapat melihat rencanaKu dari pandanganKu.”

 

Renungan:

Pada waktu kita beriman, kita percaya akan rencana Tuhan yang indah dan yang seringkali diluar pemikiran kita.  Apakah kita bisa percaya bahwa Tuhan sedang mengatur seluruh kehidupan kita dengan rencana yang luar biasa?  Percayalah bahwa pada akhirnya, rencana Tuhan sungguh indah bagi kita.

 

 

 

 


Iman adalah akar dari perbuatan. Akar yang tidak menghasilkan apapun adalah akar yang mati.
(Thomas Wilson)

Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment