Yustinus Martir

Umat Kristen abad pertama disebut sebagai “atheis” oleh pemerintah Roma. Mereka dieksekusi karena tidak menyembah dewa-dewa Romawi. Kekristenan merupakan perbuatan ilegal.

Flavius Yustinus dilahirkan pada masa itu. Sebagai seorang yang berpendidikan tinggi, ia mempelajari berbagai filosofi Yunani yang lazim. Tapi, hanya kehampaan yang diperolehnya. Pada tahun 132 M, seorang pria tua dengan sabar membawa Yustinus kepada Kristus, ia menjelaskan nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias.

Dengan sepenuh hati dan seluruh otaknya, Yustinus kemudian menjelaskan kekristenan sebagai filosofi sejati. Dengan mempertaruhkan nyawanya, secara terang-terangan ia mendebat orang-orang terkenal yang tidak percaya. Ia menulis sebuah dokumen mengesankan yang berisi lebih dari 8.000 kata kepada Kaisar. Ia membela dan menjelaskan hal kekristenan dan Kerajaan Allah. Beberapa komentarnya yang abadi adalah:

“…para pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang benar, sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu.”

“Kami berdoa bagi musuh-musuh kami dan berusaha mengajak mereka yang membenci kami dengan tidak adil untuk mengikuti ajaran Kristus. Kami berdoa agar mereka boleh menjadi rekan kami dalam harapan penuh sukacita akan upah dari Allah, Pemimpin segala sesuatu.”

“…sedangkan bagi kami, tidak ada kejahatan yang bisa dilakukan terhadap kami kecuali kami dihukum sebagai pelaku kejahatan atau terbukti sebagai orang-orang yang jahat. Kalian bisa membunuh kami. Tapi kalian tidak bisa menyakiti kami”.

Yustinus dan enam muridnya dipancung pada tahun 165 M. Setelah meninggal, nama belakangnya diganti oleh orang-orang Kristen menjadi “Martir” yang juga berarti “saksi.” Yustinus Martir bukan saja seorang saksi bagi orang-orang Romawi penyembah berhala. Dia juga seorang saksi bagi kita — sekarang.

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: http://sabda.org

Web Kesaksian : www.kesaksian.org
Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment