Ketika Instagram Menjadi Candu Bagiku

Oleh Amy Ji, Singapura
Artikel asli dalam bahasa Inggris: The Day My Instagram Account Was Stolen

Beberapa hari yang lalu, ketika aku baru saja terbangun, beberapa pesan muncul di layar ponselku dan memberitahuku bahwa akun Instagram pribadiku telah diretas.

Sepertinya, setelah aku tertidur kemarin malam, seseorang tak dikenal mencoba meretas akun pribadiku, kemudian dia mengunggah beberapa foto menggunakan namaku. Aku pun menjadi panik tatkala melihat linimasa Instagramku dipenuhi dengan foto-foto aneh dan iklan-iklan dalam bahasa yang tidak kumengerti. Hanya dalam satu malam, aku telah kehilangan identitas yang telah kubangun selama bertahun-tahun lewat akun Instagram.

Aku tidak dapat lagi mengontrol foto-foto apa yang diunggah karena aku telah kehilangan kendali atas akun Instagramku. Si peretas telah mengubah pengaturan Instagramku dari akun yang bersifat pribadi menjadi publik, sehingga setiap orang dapat melihat setiap foto yang telah aku unggah.

Aku mencoba segala cara yang aku tahu. Aku coba untuk melapor ke Instagram bahwa akunku telah diretas. Sementara aku berusaha memulihkan akun itu, teman-temanku mulai memperingatkanku bahwa akunku telah diretas. Mereka mengirimkan aku screenshot dari tampilan akunku, lalu aku pun menjadi semakin khawatir. Di dalam rumah, aku berjalan mondar-mandir sambil bergumam, “Apa yang harus aku lakukan?”

Melihat reaksiku yang kebingungan, suamiku melontarkan sebuah pertanyaan yang membuatku tersentak. “Apa yang membuatmu sangat gelisah? Itu kan hanya akun Instagram,” katanya.

Aku menjawab pertanyaannya dengan nada tinggi, “Itu bukan sekadar akun Instagram!” Bagiku, akun Instagramku adalah sebuah harta karun yang menyimpan banyak kenangan dari berbagai peristiwa istimewa. Di dalam akun ini ada foto-foto pernikahan kami. Aku takut kalau aku tidak akan pernah bisa mendapatkan akun itu kembali, dan saat itu juga aku merasa diselimuti oleh perasaan kehilangan.

Namun, aku menyadari bahwa ucapan suamiku itu ada benarnya. Aku hanya kehilangan sebuah akun Instagram. Mengapa aku bisa sampai merasa begitu frustrasi dan kecewa?

Aku mencoba tenang dan melewatkan seharian itu tanpa mengakses Instagram, kemudian aku menemukan jawaban dari pertanyaanku. Akun Instagramku sangat berarti karena di sanalah aku meletakkan identitasku. Koleksi-koleksi foto yang telah aku unggah itu kuanggap sebagai cerminan diriku, kehidupanku, dan juga keluargaku.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mengunggah foto-foto itu ke Instagramku, tapi aku terlalu banyak meluapkan energiku hanya untuk sekadar mempercantik akun itu. Aku memilah foto-foto mana yang bagus, menyuntingnya, dan melakukan segala cara supaya setiap foto yang kuunggah itu terlihat elok. Secara tidak kusadari, apa yang kuperbuat itu telah membentuk diriku.

Rasa kecewaku karena tidak dapat mengakses Instagram itu menunjukkan bahwa aku telah menghabiskan begitu banyak waktu yang pada akhirnya membuat aku begitu terobsesi akan citra diriku di dunia maya.

Peristiwa diretasnya akun Instagramku ini membukakan pandanganku bahwa begitu mudah aku mengalihkan diri dari perjalanan bersama Tuhan. Dengan mudah aku membuang-buang waktu, emosi, dan tenagaku hanya untuk sesuatu yang fana. Aku lebih khawatir akan identitasku di dunia maya daripada bersyukur atas pengorbanan Yesus di kayu salib.

Keesokan harinya, pengelola Instagram telah memulihkan akunku. Semua foto-foto aneh telah dihapus dan aku dapat mengakses kembali setiap foto yang telah aku unggah. Walaupun aku masih belum tahu bagaimana caranya akunku dapat diretas, peristiwa ini mengajariku untuk mengubah sikapku dalam menyikapi Instagram. Jika dulu aku meletakkan identitasku pada sebuah akun Instagram, sekarang aku hanya akan menganggap akun Instagram ini sebagai sekadar tempat untuk membagikan sukacita dan mengapresiasi rekan-rekanku lewat foto-foto yang diunggah.

Aku bersyukur karena akun Instagramku telah pulih, akan tetapi aku terlebih bersyukur karena hubunganku dengan Tuhan juga dipulihkan.

Sumber: warungsatekamu.org

Seringkali kita sebagai manusia ingin melupakan masa lalu, entah karena dosa, kesalahan dan kegagalan kita. Banyak dari kita yang ingin mendapatkan sebuah awal yang baru, Tahukah kamu kalau Tuhan sudah menyediakan fresh start, sebuah anugerah yang sempurna, sehingga kamu menerima pengampunan dan kamu bisa meninggalkan semua dosa, kesalahan dan kegagalan kamu di masa lalu.

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment