Bagaimana Moody Memenangkan Anak-Anak

Dwight L. Moody sedang melintasi jalan-jalan di Chicago ketika ia mengintip 2 gadis kecil yang sedang bermain di luar sebuah bar bawah tanah. Dengan segera hatinya tergerak oleh belas kasihan dan ia langsung melangkah ke ruangan penyimpanan anggur.

 

Penjaga bar, yang berpikir bahwa Moody ingin minum, bertanya, “Anda mau minum apa?” “Dua gadis kecil itu untuk Sekolah Minggu saya,” jawab Moody. “Anak-anak untuk Sekolah Minggu! Apakah Anda tahu Anda sedang berada di mana? Apakah Anda tahu bahwa orang-orang kafir bertemu di sini setiap Kamis malam?.”

 

Tetapi pemenang jiwa yang bijaksana tersebut tahu bahwa saat itu bukanlah waktu untuk mundur, maka sambil meletakkan sikunya di bar, ia menatap wajah sang ayah dan memohon kepadanya dengan sepenuh hati atas nama gadis-gadis kecil tersebut. Akhirnya, hati pria tersebut tersentuh dan ia berkata, “Saya akan beritahu Anda apa yang akan saya lakukan, pak pendeta! Jika Anda datang kemari lagi hari Kamis malam dan bertemu dengan anak-anak laki-laki di tempat ini dalam sebuah diskusi gabungan, dan Anda menang, maka Anda boleh memiliki anak-anak ini, jika tidak, maka semuanya dibatalkan.”

 

“Setuju,” jawab Moody. “Saya akan berada di sana.”

 

Pada saat ia hendak berangkat, Moody mencari seorang anak laki-laki penjual koran yang timpang yang ia kenal, yang dapat berdoa dengan efektif, dan berkata kepadanya, “Tommy, saya mau pergi bersamamu hari Kamis malam.”

 

Ketika waktunya telah tiba, Tommy dan sang penginjil memasuki bar. Bar tersebut penuh. Para pria duduk pada drum whiski, tong bir, dan

di kounter, sementara yang lain duduk di jendela sambil mengharapkan adanya suatu perdebatan. Moody membuka pertemuan dengan berkata, “Saudara-saudara, adalah satu kebiasaan kami untuk membuka pertemuan kami dengan doa. Tommy, loncatlah pada drum itu dan berdoa”.

 

Tommy kemudian berdoa di sana, menengadahkan wajah kecilnya ke atas langit, dan berdoa! Ketika air mata mengalir di pipinya, orang-orang yang berjiwa lembut akhirnya bergerak mundur; diikuti dengan mereka yang berhati keras seperti batu karang – yang dikalahkan oleh kesedihan dan kuasa rohani dalam peristiwa tersebut. Akhirnya tidak ada satu orang pun yang tertinggal lagi di tempat tersebut, kecuali penjaga bar, Moody dan anak laki-laki yang sedang berdoa itu.

 

“Baiklah, Tommy,” kata sang penginjil. Kepada sang ayah, Moody berbalik dan berkata, “Saya mengklaim anak-anak itu.” “Baik, anak-anak itu adalah milikmu sesuai dengan kontrak’” jawab sang ayah. “Tetapi ini adalah cara yang aneh untuk berkelahi.” “Ini adalah cara saya untuk memenangkan pertandingan,” jawab Moody.

 

Ia telah memerintahkan anak laki-laki kecil itu untuk tidak berhenti berdoa sampai ia telah mendoakan mereka semua. Ini adalah suatu strategi yang sangat bijaksana. Kenyataan, keberanian dan taktik dari pria ini sungguh sangat berharga untuk ditiru.

 

Renungan

 

Kuasa doa yang sungguh luar biasa merupakan kunci bagi terbukanya pintu-pintu yang tertutup di dalam hidup kita.  Seberapa besar iman kita pada waktu kita harus melangkah dengan iman setelah berdoa?  Seringkali jawaban doa terjadi setelah kita yakin dan percaya bahwa Tuhan akan melakukan bagianNya setelah kita melakukan bagian kita.

 

 

Doa adalah kunci ke surga, tetapi imanlah yang membuka pintu. (Anon)

 

Aku bersyukur kepadaMu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

(Mazmur 118:21)

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment