Di Dalam Nama Yesus, Berhenti!

Charles Colson, dalam Mengasihi Tuhan, menceritakan kisah mengenai Telemachus, seorang Kristen pada abad ke-4.

Telemachus tinggal di sebuah desa terpencil, merawat kebunnya dan menghabiskan banyak waktu untuk berdoa. Suatu hari ia berpikir bahwa ia mendengar suara Tuhan yang memintanya untuk pergi ke Roma. Ia menuruti suara tersebut dan pergi ke Roma, tepat pada saat perayaan besar sedang berlangsung di kota tersebut. Ia pun mengikuti kerumunan orang yang berjalan menuju koloseum. Kemudian ia melihat para gladiator yang berdiri di depan sang kaisar yang berkata, “Kami semua yang akan mati saat ini memberi hormat kepada anda.” Saat itulah ia baru menyadari bahwa para pria tersebut akan bertarung sampai mati untuk menghibur kerumunan orang yang menyaksikan acara tersebut. Ia pun berteriak, “Dalam nama Yesus, berhenti!”

Ketika pertunjukkan dimulai, ia mendesak maju di antara kerumunan, memanjat tembok dan jatuh ke lantai arena pertandingan. Ketika kerumunan orang melihat bahwa pria kecil ini berjalan dengan tergesa-gesa ke arah para gladiator sambil berteriak, “Dalam nama Kristus, berhenti!” mereka berpikir bahwa itu adalah bagian dari pertunjukkan dan mulai tertawa.

Tetapi ketika mereka sadar bahwa itu bukanlah bagian dari pertunjukkan, tawa mereka berubah menjadi kemarahan. Ketika Telemachus memohon kepada para gladiator untuk berhenti, salah satu dari mereka menusukkan pedang ke badannya. Ia pun terjatuh ke pasir. Kata-kata terakhir Telemachus ketika ia terbaring sekarat adalah, “Dalam nama Kristus, berhenti!”

Kemudian suatu hal yang aneh terjadi. Para gladiator berdiri menatap pria kecil yang terbaring di tanah. Ketenangan melanda koloseum. Di bangku barisan atas, seorang pria berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar, yang diikuti oleh beberapa orang lain. Dalam keheningan, semua orang meninggalkan koloseum.

Tahun tersebut adalah tahun 391 SM, dan itu adalah pertandingan terakhir sampai mati antara para gladiator di koloseum  Roma. Tidak ada lagi orang yang saling membunuh di stadium besar tersebut hanya untuk menghibur kerumunan orang banyak – semuanya dikarenakan oleh satu suara kecil yang sebenarnya sukar untuk dapat didengar di tengah-tengah kegemparan yang ada. Satu suara – satu jiwa – yang memberitakan kebenaran dalam nama Tuhan.

Renungan:

Tuhan menciptakan kita untuk membawa kemuliaan bagi namaNya.  Apakah kita bisa menyadari akan tujuan hidup kita di dunia ini?  Sadarilah bahwa Tuhan mempunyai rencana yang besar dalam setiap kehidupan kita.

 

 

 

Iman yang lemah diperlemah oleh keadaan sulit dan bencana, sementara iman yang kuat diperkuat oleh keadaan tersebut. (Victor Frankl)

 

1 Timotius 4:10 “Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.”

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment