Majikan yang kaya

Peter Eldersveld bercerita mengenai seorang Kristen kaya yang memiliki sebuah perusahaan besar dengan banyak karyawan, dan banyak dari karyawan itu yang memiliki hutang kepadanya. Sang majikan berusaha mengajarkan karyawannya mengenai kekristenan, dan suatu hari ia memperoleh ide. Ia menempelkan pengumuman kepada para karyawannya yang berbunyi, “Semua orang yang datang ke kantor saya antara pukul 11 dan 12 pada hari Kamis pagi dan memberikan laporan yang jujur mengenai hutang mereka akan menerima penghapusan hutang.” Para penghutang membaca pengumuman itu dengan keragu-raguan, dan pada hari Kamis pagi, walaupun mereka sudah berkumpul di depan kantor sang majikan, tidak ada satupun yang masuk.  Mereka malah bergosip dan mengeluh mengenai majikan mereka dan mentertawakan pengumuman yang dipasangnya. Mereka berkata bahwa hal itu tidak masuk akal.

Tetapi akhirnya, pukul 11.45 siang, seorang pria menerjang masuk ke dalam kantor, dan memberikan laporan hutangnya. “Mengapa anda datang ke mari?” tanya sang pria kaya. “Karena anda berjanji untuk menghapuskan hutang semua orang yang datang kepada anda.” “Dan apakah anda percaya?”, tanya sang majikan. “Ya.” “Mengapa anda percaya?” kejar sang majikan. “Karena, walaupun kelihatannya sukar untuk dimengerti, saya tahu bahwa anda adalah seorang pria yang baik yang tidak akan menipu siapapun.” Pria kaya itu mengambil tagihan dan menandainya “Dibayar lunas.” Pada saat itu sang pria miskin berteriak, “Saya sudah tahu! Saya sudah memberitahu mereka! Tapi mereka berkata bahwa hal itu tidak mungkin, dan sekarang saya akan menunjukkannya kepada mereka.” “Tunggu,” kata sang pria kaya. “Sekarang belum pukul 12 siang. Orang-orang itu tidak berhak menerima bukti khusus dari ketulusan saya.”

 

Ketika jam menunjukkan pukul 12, pria yang dihapuskan hutangnya itu berlari keluar sambil melambaikan tanda terima yang diterimanya di muka teman-temannya. Dengan tergesa-gesa mereka memasuki ruangan, tetapi sudah terlambat. Pintu itu sudah dikunci.

 

Renungan:

Kesempatan terbaik terkadang tidak dua kali dalam kehidupan kita. Yang perlu kita pahami adalah kita perlu peka terhadap suara Tuhan. Sudahkah hal itu
kita lakukan? Merenungkan firman-Nya setiap hari adalah cara jitu untuk kita  mendengar suara-Nya.

 

Iman itu dikonfirmasi oleh hati, diakui oleh lidah, dan dilakukan oleh tubuh. (Anonim)

 

Lukas 1:45 “Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment