Mimpi dari Myconius

Ketika Martin Luther berangkat untuk suatu pekerjaan yang menggoncangkan dunia, teman Martin, Myconius hanya mengungkapkan rasa simpatinya. “Tetapi,” katanya, “Saya akan melakukan yang terbaik di tempat saya berada. Saya akan tinggal dan berdoa sementara Anda bekerja keras.” Myconius berdoa setiap hari –  tetapi ketika ia berdoa, ia mulai merasa tidak nyaman.

 

Suatu malam, Myconius bermimpi. Ia berpikir bahwa Sang Juru selamat sendiri menghampiri dan menunjukkan kaki dan tanganNya kepadanya. Ia melihat air mancur di mana ia telah dibersihkan dari dosa. Kemudian sambil memandang ke dalam matanya, Sang Juru selamat berkata, “Ikutlah Aku.”

 

Tuhan membawa Myconius ke sebuah gunung yang tinggi dan menunjuk ke arah timur. Di sana, Myconius melihat sebuah dataran yang luas sampai ke horison. Dataran itu dipenuhi dengan domba putih yang berjumlah ribuan. Seorang pria sedang berusaha untuk menggembalakan mereka semua. Pria tersebut adalah Luther.

 

Sang Juru selamat kemudian menunjuk kearah barat. Myconius melihat sebuah ladang jagung. Seorang penuai berusaha untuk menuai semua jagung-jagung tersebut. Pekerja yang kesepian tersebut merasa kelelahan, tetapi ia tetap bertekun dalam tugasnya. Myconius mengenali pekerja yang hanya sendirian tersebut sebagai teman lamanya, Luther.

 

“Tidak cukup,” kata Myconius ketika ia terbangun dari tidurnya, “jika aku hanya berdoa. Domba-domba itu harus digembalakan, ladang harus dituai. Ini aku, utuslah aku.”  Kemudian ia pergi dan bekerja bersama teman lamanya. (Lukas 10:2; Yesaya 6:8

  • The fiery crags, by Boreham

Renungan

Iman dan perbuatan selalu berjalan bersama-sama.  Apakah kita menyadari kalau ada kalanya Tuhan belum menjawab doa kita karena kita belum melangkah?  Biarlah dalam doa-doa kita, kita pun berani mengambil langkah dalam iman, dan Tuhan akan menyatakan kuasaNya.

 

 

Doa dan tindakan, tidak dapat dilihat sebagai sebagai hal yang bertentangan atau sama-sama menguntungkan. Doa tanpa tindakan akan bertumbuh menjadi kesalehan yang tanpa kuasa, sedangkan tindakan tanpa doa akan menurun menjadi manipulasi yang dipertanyakan. Jika doa membawa kita kepada kesatuan yang lebih dalam dengan Kristus yang berbelas kasihan, maka hal itu juga akan meningkatkan tindakan pelayanan yang nyata.  (Henry J. M. Nouwen)

 

 

Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

(Lukas 10:2)

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment