Obyek Dari Iman

Iman adalah komoditas yang murah. Setiap orang memiliki iman akan sesuatu. Orang atheis memiliki iman – iman bahwa tidak ada Tuhan, tidak ada tempat penghukuman kekal di kemudian hari.

Hewan memiliki iman. Mereka menunjukkan iman mereka kepada Tuan mereka, sama seperti anak-anak menunjukkan iman mereka kepada orang tua mereka.

Orang sakit juga menunjukkan iman yang luar biasa. Mereka pergi ke dokter yang mengambil pelajaran di sekolah dengan nama yang mungkin tidak dapat mereka lafalkan atau bahkan mengerti. Sang dokter memberi resep yang tidak dapat mereka baca. Mereka membawa resep itu ke apoteker yang tidak pernah mereka temui sebelumnya. Sang apoteker memberi mereka beberapa obat yang tidak mereka mengerti dan berharga sangat mahal. Semua hal ini dilakukan denga penuh kepercayaan dan iman yang tulus.

Tetapi iman itu sendiri tidak menyelamatkan siapapun. Obyek dari imanlah yang menyelamatkan kita. Itulah sebabnya mengapa obyek dari iman yang menyelamatkan haruslah Yesus Kristus.

  • Bill Gordon

 

 

Renungan:

Apakah yang menjadi batu penjuru iman kita sekarang? Yesus Kristus sudah  cukup menjadi jawaban bagi kita! Kita tidak perlu meragukan-Nya. 

 

Sumber dan dasar karakter kebaikan dan kemuliaan adalah iman di dalam Tuhan Yesus (Alexander Maclaren)

 

Kisah Para Rasul 3:16 “Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.”

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment