Pengetahuan dan Persetujuan Mental

Beberapa tahun yang lalu polisi di Phoenix, Arizona, menemukan seorang anak laki-laki berumur 3 tahun yang sedang berjalan di jalanan. Mereka menyadari bahwa anak ini cukup besar untuk bisa mengidentifikasikan dirinya. Polisi jaga menanyainya, “Siapa namamu, nak?” “Baloney (=omong kosong),” jawab sang anak. “Tolonglah nak,” kata sang sersan, “Beritahu saya nama aslimu.” “Baloney” jawab sang anak. Mereka mencoba menyuap anak itu tetapi tidak berhasil. Sang anak kecil kemudian makan permen dan menolak untuk mengubah ceritanya.

 

Di kemudian waktu, seorang wanita menelepon dengan suara gemetar dan dipenuhi kecemasan untuk meminta polisi menolongnya mencari anak laki-lakinya yang hilang. Dengan menyakinkan sang wanita bahwa anaknya sudah ditemukan, sang polisi pun bertanya, “Siapa nama anak ibu?” “Baloney,” jawab wanita itu.

 

Para polisi itu memiliki pengetahuan, tetapi tidak memiliki persetujuan mental. Mereka tidak menerima pengetahuan yang mereka peroleh sebagai suatu kebenaran.

 

Penginjilan, Suatu pendekatan Alkitabiah, M. Cocoris, Moody, 1984, p. 75

 

 


Renungan:

Terkadang iman membawa kita pada pengalaman kehidupan yang belum pernah kita alami. Pada saat seperti itu, bagaimana kita melihat pengalaman tersebut? Sebagai sebuah anugerah atau musibah? Tuhan ingin kita mempercayai  Dia sepenuhnya!

 

 

Tempat duduk iman bukanlah otak, tetapi di hati, dan kepala bukanlah tempat menyimpan janji-janji Tuhan, tetapi hati adalah tempat membaringkan janji-janji Tuhan itu
(Richard Greenham).

 

Yohanes 1:12 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: BCS

Leave a Comment