Kurang Apa Sih Kita? Ini Lho 3 Pemicu Yang Bikin Kita Merasa Kurang Terus

Dalam pekerjaan, kita punya pencapaian yang pasti. Kita punya tujuan dengan angka yang jelas. Semuanya sifatnya obyektif. Namun, beda dengan perasaan. Sifatnya subyektif, alias tergantung versi siapa.

Apa yang dianggap cukup buat orang lain, belum tentu cukup buat kita. Hal ini kemudian yang memantik api dalam diri kita, kenapa sih kita merasa kurang, tidak seperti si A atau B? Sebelum kita menyalahkan diri sendiri dan dibuat stres karenanya, yuk ulik diri dengan mengenali 3 pemicu ini.

  1. Materi, popularitas, dan cinta

Faktanya, nggak sedikit orang yang berpikir bahwa materi yang berlimpah merupakan sumber kebahagiaan. Padahal, kita tahu kalau yang namanya materi itu nggak pernah mengenal kata cukup.

Selain materi, kita juga cenderung mencari pengakuan dari orang lain. Kita berlomba-lomba mengumpulkan pujian atau jabatan. Kita menganggap kalau saat dunia mengakui kehadiran dan siapa kita, maka kita akan bahagia. Kita tahu dengan pasti bahwa selama kebahagiaan kita letakkan pada masunia, maka kita akan terus merasa capek dan kekurangan.

Cinta. Apakah cinta itu cukup? Katanya, nggak ada cinta, ya nggak hidup. Cintalah yang memberikan pengharapan, juga kebahagiaan. Tapi, nggak semua cinta itu sejati. Kita sering keliru membedakan mana cinta dan mana nafsu.

  1. Membandingkan diri dengan orang lain

Jujur aja deh, siapa sih yang nggak pernah begini? Apalagi kita kenal sama yang namanya media sosial. Dengan mudah, kita bisa melihat apa yang dimiliki dengan seseorang, pun kita jadi iri karenanya. Kita tahu kalau di kehidupan ini, nggak ada orang yang sempurna. Mau tampak sesenang apa pun mereka di dunia maya, tetap saja mereka pernah mengalami yang buruk.

Tahukah kita kalau dengan membandingkan diri dengan orang lain, kita sudah bersikap tidak adil pada diri sendiri? Kita tidak sepenuhnya hidup dengan kondisi dan ujian yang sama. Seharusnya, inilah yang kita tanyakan, “Sudahkah aku menjadi pribadi yang lebih baik daripada hari kemarin?”

  1. Memang nggak punya rasa cukup

Sebagaimana rasa kurang, rasa cukup pun sikapnya sangat subyektif. Kita bisa menilai sesuatu itu cukup saat kita berkata kalau itu cukup. Tahukah kamu kalau salah satu kunci kebahagiaan adalah dengan merasa cukup dengan apa yang dimiliki?

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

Tuhan itu sangat baik kepada kita. Ketika Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi dalam kehidupan kita, itu artinya Tuhan punya rencana yang indah buat hal itu. Jadi, apa yang membuat kita merasa kekurangan sekarang? 

Sumber : berbagai sumber

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: jawaban.org

Web Kesaksian : www.kesaksian.org

Email: papua@kesaksian.org

Jika Anda mengalami kesaksian yang luar biasa dalam hidup Anda, silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 882-9116-6911

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment