Renungan Harian – LIDAH

Lidah mengeluarkan perkataan, seperti pisau, dapat digunakan untuk kebaikan atau kejahatan. Orang yang bijak akan menguasainya demi kebaikan dirinya dan kebaikan orang di sekitarnya. Perkataan diucapkannya untuk menghibur, mendamaikan dan membangun karena keluar dari hati yang peduli dan berbelas kasihan.

Sebaliknya, sebagian besar kita tidak mampu menguasai lidahnya. Bagi mereka, lidah itu bagaikan pedang atau pisau ahli bedah di tangan orang buta.

Jangan kita bayangkan seorang pendekar pedang yang buta seperti dalam ceritera atau dalam film. Itu bukan kenyataan! Namun, ada juga sebagian orang yang dapat menguasai lidahnya, tapi menggunakannya untuk kejahatan. Perkataannya dipakai untuk berbohong, menipu, menyakiti perasaan orang, dan juga untuk menyebar gosip yang memutar balikkan kebenaran dan bahkan mematikan masa depan orang. Bagaimana kita menggunakan lidah kita?

Surat Yakobus pasal 3 mengungkapkan betapa sulitnya kita menjinakkan lidah kita. “Barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang yang sempurna, yang dapat mengendalikan seluruh tubuhnya” (ayat 2) dan Yakobus melanjutkan, “tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan” (ayat 8).

Yang paling menyedihkan dan menakutkan adalah berjumpa dengan orang yang menikmati penggunaan lidahnya untuk menyayat korbannya secara sadis. Bagaimana jika orang tersebut adalah seorang teman dan korbannya kekasih kita? Seorang yang bijak menyadari kuasa lidah akan menggunakannya secara berhati-hati sekali.

Lidah bisa menjadi karunia atau kutuk tergantung pada sikap hati kita.

Sumber: www.renungan.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.
Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.
Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.
Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.
Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment