Apakah Anda Mangsa yang Mudah bagi Musuh?

“Suatu hari seorang guru memberitahu kami bahwa kami akan memainkan permainan istimewa. Ia membisikkan kepada kami tentang sebuah buku istimewa yang mungkin disembunyikan oleh orang tua kami di rumah. Kami harus menunggu sampai orang tua kami tidur dan mencari buku itu, kemudian dengan diam-diam membawanya ke sekolah untuk mendapatkan kejutan istimewa. Saya pulang ke rumah dan segera mencari buku itu.

Keesokan harinya, saya termasuk seorang dari empat belas anak-anak yang membawa buku hitam itu, sebuah Alkitab, ke kelas. Kami diberi hadiah syal merah menyala dan murid-murid lainnya bertepuk tangan saat guru itu memimpin kami berjalan keliling ruangan.

Saya lari pulang siang itu karena saya senang sekali dan ingin menceritakan kepada ibu saya bagaimana saya telah memenangkan syal merah itu. Ia tidak ada di rumah maupun di gudang. Saya tunggu dalam keadaan ketakutan. Saya kelaparan dan hari mulai gelap. Saya mulai merasa sakit dan saya tertidur di sebuah kursi.

Hari berikutnya para polisi datang dan memberitahu saya bahwa saya sekarang ada di dalam pemeliharaan pemerintah. Saya tidak pernah melihat orang tua saya lagi.”

Seorang wanita tua dari Korea Utara menyampaikan kisah ini. Ia tidak pernah mendengar kabar dari orang tuanya dan masih terus berusaha menemukan pengampunan. Ia adalah salah satu dari sekian banyak yang mengalami pencobaan seperti ini.

Ingatlah bahwa Iblis tidak muncul dalam keadaan yang menyeramkan. Kita akan dengan mudah mengetahui itu adalah Iblis. Namun, seperti pengalaman anak dalam kisah ini, kita sering menjumpainya dalam keadaan yang tidak mengancam.

Perwujudan musuh seringkali sebagai orang-orang yang menarik dengan jabatan yang tinggi.

Renungkan pengaruh seorang rekan bisnis yang berbicara lembut. Atau bayangkan kuasa yang dimiliki oleh seorang profesor universitas dengan mengatasnamakan akademi.

Seperti yang ditemukan oleh anak dalam kisah ini bahwa musuh bermain dengan kotor. Kita harus menjauhkan sikap naïf dan berjaga-jaga melawan musuh di manapun kita menjumpainya dan apa pun perwujudannya.

Apakah Anda merupakan mangsa yang mudah bagi musuh? Atau akankah musuh mendapati Anda sedang bersiaga dan berjaga-jaga?

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment