Campur Tangan Tuhan dalam Hidupku

Banyak orang yang memiliki kesalahan di masa lalu, termasuk saya. Nama saya adalah Steven Paembonan dan saya terlahir dari keluarga Kristen. Walaupun saya terlahir dari keluarga Kristen, tetapi hal itu belum menjamin apakah saya sudah menerima Yesus Kristus dalam hidup saya. Sebelumnya saya kurang memahami apa yang dimaksud dengan segala sesuatu yang berhubungan mengenai kekristenan. Saya menganggap menjadi orang Kristen hanyalah sebagai rutinitas semata. Datang gereja, memuji Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan, lalu pulang. Terkadang saya jarang pergi ke gereja dan lebih memilih bermain game dirumah, nonton TV, dan bermain dengan teman-teman.

Bahkan pada saat saya mulai masuk SMP, saya mulai gemar bermain game online. Menurut saya itu adalah hal yang menyenangkan, apalagi dikerjakan setiap waktu. Hal itu bahkan sudah mulai menjadi kebiasaan saya pada saat itu dan saya merasa sulit untuk melepaskannya. Saya jadi malas untuk belajar dan lebih memilih bermain game online dengan teman-teman lainnya. Akibatnya setiap ulangan harian saya selalu mendapatkan nilai kurang dari 50 dan pada saat semesteran nilai saya banyak yang jatuh padahal saat itu saya selalu di dalam ranking 10 besar. Saya mengatakan kepada diri saya apa yang telah terjadi, sebelumnya saya selalu masuk rangking 10 besar akan tetapi sekarang nilai saya selalu menurun. Hati dan pikiran saya mengatakan bahwa saya sudah sangat jauh dari Tuhan, dan mungkin Tuhan akan menolak saya karena saya sudah jarang beribadah dan bahkan lebih memilih bermain game online dari pada bersekutu di gereja. Apakah ini akibatnya? Apa aku masih layak di hadapan Tuhan? Pertanyaan tersebut semakin membuat saya menjadi bingung.

Tetapi pada ibadah di hari minggu saya mendengarkan khotbah di gereja saya mengenai membangun relasi dengan Allah. Pendeta tersebut menjelaskan bahwa kita perlu membangun relasi yang baik dengan Allah melalui doa dan persekutuan. Pendeta tersebut juga menjelaskan Firman Tuhan dalam Matius 6:33 yang menyatakan bahwa “Akan tetapi, carilah dahulu Kerajaan dan kebenaran-Nya, dan semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Pada saat itu saya merasa telah berdosa karena saya telah jauh dari persekutuan dengan Tuhan dan juga jarang untuk berdoa. Selama satu minggu saya terus memikirkan dan merenungkan hal tesebut. Pada akhirnya saya berdoa kepada Yesus. “Yesus apakah aku masih layak untuk memiliki relasi yang baik dengan diri-Mu? Aku telah berdosa kepada-Mu tetapi aku ingin terus dekat bersama-Mu setiap waktu.” Akhirnya saya mengambil keputusan untuk bertobat dari apa yang saya lakukan dan ingin memiliki relasi dengan Tuhan Yesus setiap saat. Saya mulai meninggalkan game online dan mulai rajin datang beribadah, serta mulai membangun relasi dengan Tuhan Yesus melalui doa. Walaupun hal tersebut sangat sulit dilakukan, tetapi saya percaya bahwa Tuhan Yesus yang memampukan saya untuk melakukan hal tersebut. Tanpa campur tangan Tuhan mungkin saya sudah tidak tahu akan jadi apa saya kedepannya.

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: http://sabda.org

Leave a Comment