Inilah Kesaksianku (Aku Dulunya Atheist)

Ini adalah sebuah kesaksian nyata dari seorang wanita yang dulunya adalah seorang atheist; namun, wanita ini tidak memberikan namanya dalam kesaksiannya.

Lima tahun yang lalu, jika kamu menceritakan tentang hal-hal Kristen di depanku, aku akan langsung pergi.

Dulu ketika aku pertama kali mengerti arti dari kata atheist, aku langsung merasa sebutan itu cocok dengan diriku—Tuhan itu tidak ada. Jika Tuha memang ada, dan jika Dia memang penuh kasih seperti yang orang-orang seringkali katakan, mengapa anak-anak mati? Mengapa bencana alam terjadi? Dan mengapa banyak manusia yang saling menyakiti satu sama lain?

Aku berpikir orang-orang Kristen hanyalah orang-orang gila yang mencoba untuk merengut kesenangan dari orang-orang lain. Aku mengatakan kepada diriku sendiri: “Mereka tidak benar! Mereka tidak bisa datang dan memenuhi pikiran orang-orang dengan cerita isapan jempol mereka!”

Namun lucunya, aku memiliki seorang teman baik yang merupakan seorang Kristen. Pada suatu hari aku melihat dia menggunakan baju dengan tulisan berwarna pink yang mengatakan bahwa Yesus adalah temannya. Itu pertama kali aku melihat seseorang yang menganggap Tuhan-nya sebagai temannya, aku agak tertawa ketika aku melihatnya. Tetapi dia sungguh-sungguh menghidupi imannya di dalam kesehariannya. Setiap hari dia benar-benar menunjukkan bahwa dia mencintai Yesus Kristus ini. Terkadang aku berpikir kepada diriku sendiri, bagaimana aku bisa berteman baik dengannya selama ini? Padahal kita memiliki pendapat yang begitu berbeda. Yah tentu saja kita seringkali berdebat akan topik-topik berat mengenai kepercayaan kita; aku tau dia mencoba yang terbaik untuk meluluhkan hatiku mengenai hal-hal ini.

Akhirnya pada suatu hari, aku menjadi sangat dekat dengan seorang laki-laki. Aku memiliki sebuah hubungan yang terlalu dekat dan salah dengan laki-laki ini, dalam beberapa bulan setelah aku mengenalnya, aku hamil. Aku sadar aku harus menyelesaikan masalah ini, jadi aku pergi ke sebuah klinik. Dan disanalah awal semuanya berubah.

Pekerja di klinik itu menunjukkan-ku sebuah gambar dengan sebuah titik kecil. Dia mengatakan bahwa itu adalah sebuah bayi. Aku berpikir kepada diriku sendiri, bagaimana mungkin titik kecil itu adalah seorang bayi. Aku mulai berpikir, apakah mungkin memang ada Tuhan yang mendesain hal-hal ini? Aku jadi bingung apakah aku harus mengaborsi bayi ini atau tidak.

Sahabatku yang mengetahui akan permasalahan ini, datang menemuiku, “Aku tau kamu sedang mengalami masa-masa yang sulit dan kamu sedang mencari sebuah jawaban. Maukah kamu datang ke gereja bersamaku setidaknya selama satu bulan. Setidaknya coba saja, satu bulan, aku percaya kamu pasti akan menemukan sebuah jawaban.”

Saya sadar bahwa teman saya ini sangat amat mempercayai kepercayaannya dan dia tidak memiliki maksud jahat. Jadi akhirnya aku memutuskan untuk ikut dengannya ke gereja. Pada hari itu Worship Team menyanyikan lagu “Canon” oleh Phil Wickham—ketika aku membaca kalimat-kalimat yang terkandung di lagu itu, aku merasa begitu takjub.

The moon and the stars declare who You are

Ketika itu aku sadar bahwa, “Ya! Bulan dan Bintang diciptakan oleh Seseorang! Begitupula dengan diriku dan bayiku, kami diciptakan oleh Seseorang.”

Lagu itu lalu berlanjut dengan sebuah kalimat: I’m so unworthy, but still You love me

Untukku, kalimat ini tidaklah masuk akal. Aku mengerti jika Dia masih mencintai orang-orang yang memiliki salah-salah kecil seperti berbohong atau mengatakan kata-kata kotor. Tetapi sulit bagiku untuk mempercayai bahwa Dia masih mencintai seseorang yang memiliki dosa-dosa fatal seperti yang telah aku lakukan—seorang perempuan yang dikuasai hawa nafsu hingga memiliki seorang bayi dengan laki-laki yang bahkan dia tidak begitu kenal. Tetapi itulah kasih karunia, itu adalah sebuah pemberian yang diberikan bukan kepada orang-orang yang layak mendapatkannya.

Pada hari itu aku memberikan diriku kepada Kristus. Namun, aku masih ingat betapa aku sedih karena Dia harus memikul semua yang telah aku lakukan. Aku ingat waktu itu aku memegang perutku dan aku mengatakan: “Apakah Engkau yakin Engkau mau menyelamatkanku dan bayiku ini? Aku telah menghujatmu dengan begitu luar biasa di depan orang-orang.” Aku sadar bahwa aku tidak ada bedanya dengan orang-orang yang memukulinya, mengejeknya, dan mensalibkannya 2000 tahun yang lalu itu.

Tetapi aku sadar bahwa, Ya! Dia masih mengasihiku bahkan atas semua yang telah aku perbuat. Dan sekarang ketika ada seseorang yang menantangku akan kepercayaanku, aku ingat bahwa aku dulunya sama dengan orang itu. Tapi kini imanku begitu besar, sehingga aku akan mengatakan kepada mereka: “Aku tau kamu ada dimana saat ini, aku dulu juga berada disana. Tapi aku janji, jika kamu mau mendengarkanku beberapa menit saja, mungkin kamu akan menemukan jawaban yang selama ini kamu cari-cari.”

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: www.gracedepth.com

Leave a Comment