Jadilah Padaku Seperti yang Tuhan Ingini

Oleh Irene, Surakarta

“Hidup ini kuletakkan pada mezbah-Mu ya Tuhan. Jadilah padaku seperti yang Kau ingini.”

Penggalan lagu berjudul “Seperti yang Kau Ingini” itu terus mengalun di kamar rumah sakit Bethesda, Yogyakarta, 12 tahun silam. Lagu yang dinyanyikan oleh Nikita itu menemani saat-saat ketika nenek yang kukasihi terbaring lemah karena stroke. Keluargaku masih berharap akan kesembuhan di tengah kepasrahan yang mendera hati kami. Separuh diriku pun sebenarnya berharap agar nenek tetap berjuang hidup, tapi di sisi lain aku pasrah hingga akhirnya tepat pada tanggal 15 Januari 2007, beliau mengembuskan nafas terakhirnya di usia 72 tahun.

Sejak saat itu, lagu “Seperti yang Kau Ingini” selalu kuputar jika berkunjung ke pusara nenek. Dan, ketika aku menghadapi pergumulan pun, lagu itu selalu terngiang dan kuputar di komputerku. Liriknya meneduhkanku, juga mengingatkanku bahwa di tengah kehidupan yang tidak berjalan sesuai harapan, aku bisa memercayakannya kepada Tuhan.

Sejenak aku merenung. Di balik kalimat dan lirik “Jadilah padaku seperti yang Kau ingini” itu, mengimaninya tak semudah mengucapkannya. Tidak mudah untuk meminta Tuhan melakukan apa yang jadi kehendak-Nya ketika aku sendiri punya kehendak yang ingin dipenuhi. Aku ingin kaya, punya rumah besar, dipuji orang, mendapatkan pekerjaan idaman, dan hidup bersama dengan orang yang kucintai. Aku ingin nenekku tidak meninggalkanku dari dunia ini. Tapi, tentu tidak semua hal itu berjalan seturut keinginanku.

Alkitab mengatakan bahwa hati kita dapat menipu diri kita sendiri (Yeremia 17:9). Di balik segala keinginan yang tampaknya baik itu, mungkin saja terselip egoisme yang menganggap bahwa rencanaku lebih baik daripada rencana Tuhan. Padahal, firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa rencana Tuhan jauh lebih tinggi daripada rencana-rencana kita (Yesaya 55:8-9).

Sampai di titik ini, aku merasa tertegur. Mengingat kembali kepedihanku ketika nenek akhirnya dipanggil pulang ke surga, aku mengimani bahwa ada banyak hal dalam kehdiupan ini yang sulit dimengerti. Tetapi, satu hal yang aku tahu dan imani adalah Tuhan itu baik dan penuh kasih. Tuhan baik bukan cuma karena Dia memberiku keberhasilan, tetapi karena Dia memang baik. Tuhan mengasihiku bukan hanya karena Dia memberiku berkat, tetapi karena Dia adalah kasih. Aku belajar menerima bahwa di balik kepergian nenekku dan segala hal yang terjadi dalam hidupku, Tuhan melakukannya dalam hikmat dan kasih-Nya.

Yang perlu aku lakukan sekarang adalah berserah diri dan percaya. Aku yakin bahwa Tuhan memberikan yang terbaik, dan bagianku adalah memberikan hidupku pada-Nya untuk dibentuk-Nya.

Bukan dengan barang fana
Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal
Tiada noda dan cela

Bukan dengan emas perak
Kau menebus diriku
Oleh segenap kasih
Dan pengorbanan-Mu

Ku telah mati dan tinggalkan
Jalan hidupku yg lama
Semuanya sia-sisa
Dan tak berarti lagi

Hidup ini kuletakkan
Pada mezbah-Mu ya Tuhan
Jadilah padaku seperti
Yang Kau ingini

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment