Kami Akan Memotong Kakimu

Kerumunan yang marah itu meneriaki pengayuh sepeda yang seorang diri itu, “Jika kami melihatmu kembali, kami akan memotong kakimu! Lihatlah apakah kamu dapat menaiki sepedamu kembali!”

Ini bukan kali pertama Milon diancam oleh kerumunan radikal yang marah. Tapi ancaman-ancaman semacam ini belum memadamkan gairahnya untuk membawa kebenaran firman Allah kepada saudara setanah airnya.

“Aku bersepeda ke desa-desa dengan sepedaku dan membawa literatur-literatur kristiani. Dalam hujan, aku memegang sebuah payung di tangan yang satu dan menyetir sepeda dengan tangan yang lain. Sering kali, aku jatuh dan menjadi penuh lumpur dan lecet-lecet. Pada malam hari, aku memegang senter. Aku menaikkan pujian dari Mazmur ketika bersepeda. Para orang Kristen yang kutemui tidak memiliki selimut lebih untukku, jadi aku berusaha kembali pulang untuk tidur.”

Milon adalah seorang remaja ketika seorang kawan memberinya beberapa traktat Injil. “Aku menyembunyikan traktat-traktat itu dalam peti besi di kamar tidurku. Pada malam hari, aku akan mengambil kunciku, membuka peti, dan membaca dengan lampu minyak tanah. Setelah belajar di sekolah MF selama 12 tahun, aku mengetahui mengenai Yesus sebagaimana yang disebut dalam kitab mereka, tetapi aku belum mengenal-Nya sebagai Juru Selamat. Aku baru menerima Yesus pada tahun 1992 dan dibaptis secara rahasia, 400 kilometer dari rumahku.”

Sejak saat itu, Milon telah dianiaya oleh kaum radikal. “Aku menjual baju-baju di pasar setempat dan mulai menempatkan beberapa buku-buku kristiani di tokoku bagi orang-orang Kristen lainnya. Ketika orang-orang radikal mendengar mengenai hal ini, mereka segera berjalan memasuki tokoku dan mengambil kemeja-kemeja, celana panjang-celana panjang, dan kaus kaki-kaus kaki dari rak tanpa membayar. Jika aku meminta uang, mereka mengancam untuk memukuliku. Kapan pun seseorang tertarik pada traktat-traktat itu, aku memberikan sebuah kepadanya.”

Milon berkata, “Kami sedang mengalami berbagai masalah, tetapi kami tetap memiliki Yesus Kristus. Kami memiliki kedamaian melalui Dia, dan kami memiliki harapan bahwa ketika kami meninggal, kami akan pergi ke surga.”

 

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: http://sabda.org

Web Kesaksian : www.kesaksian.org
Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment