Kasih-Nya Merobohkan dan Membangun

Oleh Erick Mangapul Gultom, Jakarta

Aku memiliki seorang teman yang waktu SMA sering menyendiri. Pernah sekali waktu aku bersama teman-teman lainnya melihat dia menangis sendirian, kami pun menghiburnya supaya dia tidak sedih lagi. Setelah sekian lama tidak berjumpa dan berkomunikasi, tak disangka dia menemukan media sosialku dan mengirimiku pesan. Akhirnya pada suatu kesempatan kami pun berbicara lewat telepon.

Sekian lama mengobrol, dia pun mulai bercerita tentang kondisi kehidupan pribadi dan keluarganya. Dia sangat sulit untuk mengampuni, bahkan sering mendendam. Sanak saudaranya sering bertengkar dan dia tidak tahan dengan semuanya itu. Kudengarkan semua cerita kehidupannya dan tentang dirinya sendiri yang belum yakin akan imannya, terutama perihal keselamatan.

Aku tahu temanku membutuhkan Kristus, dalam hati aku berdoa memohon supaya Tuhan memimpinku untuk mewartakan Kabar Baik kepadanya. Aku mulai bercerita bahwa hal yang dia alami pernah juga menjadi bagian dalam hidupku. Keberdosaan membuat kita melihat segala hal dengan pola pikir kita sendiri dan kita sulit untuk menemukan hal baik dari segala yang terjadi.

Kuceritakan padanya tentang Tuhan Yesus yang meninggalkan takhta-Nya di surga. Dia yang mencipta segala yang ada, telah datang ke dalam dunia. Dia dilahirkan di kandang domba, difitnah, disiksa, dan mati di kayu salib. Dia ditolak karena keberdosaan kita yang lebih menyukai kegelapan daripada terang. Namun, di dalam keadaan sebagai seteru, Dia mengampuni kita. Kita yang sepantasnya dihukum karena dosa, namun karena kasih-Nya, Tuhan Yesus memberikan anugerah yang tidak terbayarkan itu secara cuma-cuma kepada kita.

Temanku mulai bertanya mengapa Yesus mau melakukan-Nya. Aku mengatakan karena begitu besar kasih-Nya kepada kita, Dia ingin kita kembali bersekutu dengan-Nya di dalam kekudusan. Siapa yang mau datang kepada-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Aku menjelaskan pada temanku itu ada dua hal yang akan terjadi ketika kita mengalami kasih Tuhan.

Kasih-Nya merobohkan

Ya, kasih-Nya telah merobohkan segala benteng yang memisahkan kita dari-Nya, segala kuasa dosa yang membelenggu yang membuat kita sangat sulit mengampuni seseorang dan pola pikir kita yang berpusat kepada diri sendiri.

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (1 Petrus 2:24).

Kasih-Nya membangun

Selanjutnya, Dia membuat jalan bahkan menjadi jalan yang baru dan yang memberikan kehidupan, bukan untuk sementara, tetapi selamanya.

“Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri” (Ibrani 10:20).

Sebelumnya kita berdosa dan menjadi musuh Allah. Tetapi, ketika Tuhan menerima kita kembali, kita bukan lagi musuh, tetapi anak-anak-Nya. Perdamaian kita melalui Yesus Kristus membuat kita memiliki hidup yang melimpah di dalam anugerah, sehingga kita dapat berdamai dengan diri sendiri dan melihat setiap orang dengan kasih. Kita dimampukan mengampuni orang ang bersalah kepada kita, bahkan mengasihi mereka dan mengambil kebaikan dari segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita, terus diproses setiap hari semakin serupa dengan-Nya. Di akhir telepon, aku mengajak dia untuk menyerahkan diri kepada Yesus Kristus, agar dia dipulihkan-Nya dan mengalami anugerah kasih-Nya.

* * *

Di kemudian hari, aku mendapat kabar dari temanku bahwa dia mulai rutin membaca Alkitab. Walaupun masih agak sulit untuk membaca di rumah, dia tetap berjuang dan memintaku untuk berbagi firman Tuhan lewat ponsel. Aku memberinya satu lagu karya John Newton, Amazing Grace. Lagu ini menjadi pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya yang menyelamatkan siapa pun yang mau datang dan berserah kepada-Nya. Aku sangat bersyukur Tuhan menyentuh hati temanku untuk dia kembali pada-Nya. Kukatakan pada temanku untuk membagikan kembali apa yang sudah di dapatkan dan terus belajar menerapkan firman Tuhan dalam hidupnya, dimulai dari hal-hal yang paling sederhana.

Barangkali pengalaman yang sama pernah teman-teman alami, sulit mengampuni seseorang yang telah menyakiti kita. Ingatlah kembali bahwa Kristus telah mati bagi kita dan kita telah diubahkan menjadi manusia baru. Hanya kasih-Nya yang mampu merobohkan sekaligus membangun. Merobohkan manusia lama kita yang masih terbelenggu di dalam keberdosaan sehinga kita kembali dibangun di dalam kebenaran dan kasih Kristus.

Janganlah kasih itu hanya tinggal pada kita, beritakanlah perbuatan-Nya yan ajaib kepada setiap orang.

Soli Deo Gloria!

Amazing grace! How sweet the sound,
That saved a wretch like me
I once was lost, but now am found
Was blind but now I see.

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment