Kesaksian Arabelle (Keselamatan)

Hai Jemaat Tuhan, nama Saya Arabelle dan Saya ingin menyaksikan bagaimana Tuhan mengubahkan kehidupan Saya.Saya sudah menjadi anggota jemaat City Harvest Church selama 7 tahun. Dulunya Saya berasal dari keluarga yang suka melecehkan. Ayah saya adalah seorang dokter dan dia sering melakukan kekerasan. Waktu kami masih kecil, dia suka memukuli kami tanpa alasan. Dia membangunkan Saya jam 4 pagi lalu menampar Saya hanya gara-gara saya tidak mengunjungi dia di tempat kerjanya. Saya ingat Saya juga pernah dipukul dengan karet kaca depan mobil Ibu Saya dan saudara Saya dipukul dengan tongkat polisi. Sebagai akibatnya tubuh Saya lebam-lebam dan tidak bisa duduk dengan baik. Ibu saya tidak bisa berbuat apa-apa karena Ayah saya lebih kuat secara fisik dan hanya bisa menangis saja.  Ayah saya begitu kasar sampai suatu saat dia mau melempar keluar kakak Saya pada waktu kami naik sebuah van. Tetapi Puji Tuhan, Tuhan melindungi nyawa kakak Saya. Kami selalu hidup dalam ketakutan walaupun dari luar kelihatannya kami adalah sebuah keluarga normal.  Saya terikat dengan pornografi pada waktu usia saya masih sangat muda dan sebagai akibatnya saya selalu bergumul dengan pikiran cabul. Itu sebabnya pada waktu itu saya selalu bergumul dengan perasaan berdosa dan perasaan malu. Saya merasa bahwa saya memang layak dipukuli oleh Ayah saya dan saya berusaha mengisi kekosongan dengan berdoa kepada dewa-dewa di kuil tempat Ibu saya membawa saya.  Perasaan berdosa menghantui Saya sehingga setiap malam setan menempatkan ketakutan masuk neraka ke dalam hati Saya. Kalau saya mengalami itu maka saya akan mengambil selembar kertas, menuliskan semua dosa-dosa Saya kemudian membakarnya di toilet. Tetapi kita semua tentunya sadar bahwa tindakan seperti itu tidak bisa menghapuskan dosa dalam kehidupan seseorang.   Pada waktu itulah paman saya dari Amerika mendorong saya untuk pergi ke gereja. Dan karena City Harvest adalah gereja yang paling dekat dengan rumah saya maka waktu paman saya pulang dari Amerika dia membawa saya ke gereja tersebut. Di gereja-lah untuk pertama kalinya saya mengalami kasih Tuhan Yesus dan pengampunan dosa lewat darah Yesus. Pada waktu itu Saya belum tahu manfaat Alkitab tetapi saya merasakan kerinduan besar untuk mengenal Tuhan Jehovah.  Sesudah itu Saya pergi ke gereja karena kemauan Saya sendiri. Pada waktu itu Saya baru berusia 12 tahun dan Saya begitu lapar akan Firman Tuhan. Saya ingin mengenal Tuhan yang begitu mengasihi Saya dan rela mati di kayu salib untuk Saya. Pada waktu itulah Tuhan berbicara kepada Saya lewat suara lembut di dalam hati Saya bahwa Dia begitu mengasihi Saya dan menerima Saya walaupun Saya tidak sempurna. Di dalam Tuhan tidak ada lagi penghukuman karena Yesus sudah membayar harganya di kayu salib.  Saya mulai menghadiri Ibadah Raya dan dibaptis dalam Roh Kudus tidak lama sesudah itu. Saya mulai mengalahkan dosa seksual dan dilepaskan dari segala macam kenajisan dalam kehidupan Saya. Saya bergabung dengan cell group dan belajar bagaimana menerima diri Saya dan juga menerima orang lain. Saya juga mulai menjangkau saudara-saudara Saya setelah menerima Yesus. Sebelum kakak Saya menerima Yesus dia sangat suka memberontak bahkan suka berantem dengan Ibu Saya. Dia sangat kasar sekali dan terlibat dengan dosa seksual.  Sekarang ini Saya adalah connect group leader, mengikuti Bible School dan saudara Saya itu menjadi pemain gitar di cell group gereja. Dia satu sel grup dengan Saya.  Adik Saya juga ikut ibadah Children’s Church.  Saya bahkan juga membawa nenek Saya yang dulunya suka pergi ke dukun dan menderita dementia ke gereja. Puji Tuhan dia menerima Yesus! Walaupun orang tua Saya belum diselamatkan tetapi setelah mengundangnya beberapa kali, Ayah Saya sekarang membayar perpuluhan secara teratur dan Ibu Saya lebih terbuka kepada gereja, bahkan maju ke depan dalam altar call di Natal lalu. Ayah Saya tidak pernah lagi melakukan pelecehan fisik sejak Saya dan saudara-saudara Saya tertanam di Rumah Tuhan. Ibu Saya dan kakak Saya juga mengalami rekonsiliasi dan tidak pernah berantem lagi. Hubungan kami dalam keluarga meningkat pesat. Saya percaya waktu satu orang diselamatkan maka seisi rumahnya juga akan diselamatkan.  Saya bersyukur untuk kasih karunia serta anugerah Tuhan. Saya tidak bisa bayangkan apa jadinya kehidupan Saya seandainya Tuhan tidak masuk dalam hidup Saya dan menyelamatkan Saya.  Berkat Tuhanlah Saya dibebaskan dari kuasa dosa dan rasa malu, hubungan kami sekeluarga juga mengalami pemulihan. Puji Tuhan untuk pemulihan dan dipatahkannya kutuk keturunan dalam keluarga kami lewat diri-Nya yang telah mati di atas kayu salib! Halleluya!

Sumber: gpdilc.com

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment