KISAH NYATA KESEMBUHAN DARI AUTISTIC

Kehadiran seorang anak yang dinantikan akhirnya tiba, Tuhan mengaruniakan kepada mereka bayi perempuan yang lucu dan sehat. Bayi itu diberi nama Marcelina. Sehat tubuhnya dan pertumbuhannya juga baik. Diusia setahun mulai terjadi keanehan padanya. Marcelina tidak menangis waktu terjatuh, tidak memperhatikan waktu diajak bicara dan tatapan matanya kosong. Kondisinya semakin hari tidak ada perubahan. Orang tuanya mengkonsultasikan keaadaan Marcelina ke dokter. Setelah diperiksa, ia dinyatakan terkena autistic.

Kesedihan berantai turun dalam keluarga ini. Marcelina yang secara fisik sehat, bila orangtuanya memandang bukan melihat dengan kebahagiaan lagi. Tetapi rasa kasihan, penyesalan, semuanya berkecamuk di hati mereka.

Obat-obatan dan terapi menjadi bagian hidup Marcelina setiap hari, namun setitik harapan juga tidak ada baginya untuk sembuh. Kemungkinan yang terbesar adalah selamanya cacat. Ketakutan dan kekuatiran menghantui pikiran orangtuanya, bagaimana sekolahnya, bagaimana cita-citanya, bagaimana pernikahannya………bayangan tentang masa depan Marcelina menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi mereka.

Segala cara telah ditempuh. Ditengah kegalauan pasangan muda ini, mereka memutuskan untuk berdoa dan berharap hanya pada Tuhan saja untuk kesembuhan Marcelina. Dengan tekun berdoa menantikan kesembuhan terjadi. Segala terapi yang dilakukan selama ini dihentikan. Pengharapan mereka sangat mustahil bagi manusia. Mereka hanya berdoa dengan tekun, itu saja yang mereka lakukan untuk kesembuhannya. Tetesan airmata mereka menghiasi setiap doa mereka tentang keadaan Marcelina.

Akhirnya kesembuhan mulai terjadi, secara bertahap responnya mulai ada terhadap suara dan keadaan sekelilingnya. Marcelinapun dapat sekolah dengan baik dan luar biasanya ia menjadi juara satu dikelasnya. Dokterpun menyatakan bahwa Marcelina sudah sembuh total. Sampai hari ini Marcelina menjadi anak yang normal bahkan prestasinya diatas rata-rata, kenyataan pahit dapat diubah manjadi kemenangan dalam doa dan pengharapan yang serius kepada Tuhan.

Sumber Kesaksian: jawaban.com

Leave a Comment