Leonardo Ferdinand, Pembunuh Bayaran yang Kembali Hidup Setelah Sempat Mati

Leonardo Ferdinand, yang biasa disapa Leon ini adalah seorang pria yang sudah bergabung dalam satu komunitas menjadi pembunuh bayaran.

Sebagai anggota, Leon dilatih untuk membunuh orang yang diminta klien dengan cara yang begitu sadis dan bengis. Biasanya Leon hanya butuh dua menit untuk membunuh satu orang. Dan dia menggelutinya selama belasan tahun.

“Yang saya dapatkan dari organisasi itu adalah sense of belonging. Rasa memiliki dan rasa dimiliki dan hal itu saya gak dapat di keluarga, saya gak dapat di gereja,” terang Leon.

Untuk mempertahankan diri, komunitas mereka punya prinsip bahwa jika tak ingin dibunuh maka mereka harus membunuh.

Tinggalkan Dunia Kejahatan dan Masuk Komunitas Gereja

Kejahatan yang dia lakukan membuat hati Leon gusar. Beberapa kali dia berpikir untuk meninggalkan profesi itu. Sampai satu kesempatan datang menghampirinya.

“Sebenarnya saya udah beberapa kali mau coba untuk berhenti. Rasa jenuh, kejahatan demi kejahatan. Sampai kepada satu titik muak dengan keadaan ini sebetulnya. Karena saya percaya pada dasarnya gak ada orang yang jahat,” ucapnya.

Leon pun mencoba untuk meninggalkan dunia kejahatannya. Dia lalu bergabung dalam satu komunitas gereja. Melalui satu figur yang dia kagumi, dia sempat menjadi baik. Perubahan yang dia alami bahkan tampak begitu nyata.

Sayangnya, Leon menjadi kecewa setelah menyaksikan sendiri figure pemimpin rohani yang dia kagumi itu justru gemar dengan dunia malam.

“Dia mengajak saya ke sebuah diskotik. Di situ saya melihat dengan mata kepala sendiri ada perempuan, ada alkohol di situ. Yang seharusnya kan hamba Tuhan tidak melakukan hal itu,” ungkap Leon.

Setelah menyaksikan hal itu, Leon berpikir bahwa dirinya tak ingin jadi orang percaya yang munafik. Daripada harus bersembunyi dibalik kedok jabatan, Leon berpikir lebih baik menjadi seseorang yang nyata. Seperti dirinya sebelumnya jadi pembunuh bayaran.

 

Perjalanan Kembali ke Dunia Kejahatan

Leon pun kembali menggeluti dunia kejahatannya. Namun tak lama setelah itu, dia harus terjebak dengan keputusannya sendiri.

Dia harus menerima balasan dari seorang junior yang sebelumnya dia biarkan hidup. Di suatu malam, Leon dihadang dan dihajar. Dia ditusuk berkali-kali sampai hampir meninggal.

Tapi malam itu, Leon benar-benar sadar bahwa dirinya merasakan ada sosok tangan yang menuntunnya. Bahkan setelah berhasil memberhentikan sebuah taksi, sebuah suara memaksanya untuk pergi ke rumah sakit.

“Saya ngerasa itu ada satu tangan yang gak terlihat yang pegang tangan saya. Nuntun saya jalan. Saya gak tahu itu tangannya siapa. Saya berjalan beberapa ratus meter, sampai akhirnya saya memberhentikan taksi,” jelas Leon.

Malam itu, Leon pun tiba di rumah sakit dengan kondisi yang sangat kritis. Beberapa organ tubuhnya hancur akibat tusukan pisau. Dalam kondisi itu, Leon tahu persis kalau nyawanya gak akan tertolong. Tapi dia memilih untuk bernegosiasi dengan Tuhan.

“Saya tahu, saya akan lewat ajal saya. Saya buat bargain deal denganTuhan. Kalau Tuhan kasih saya satu kesempatan lagi, saya akan kasih hidup saya untuk Tuhan sepenuhnya. Setelah itu napas saya putus,” jelasnya.

Dalam kondisi sudah mati, Leon mengalami satu perjalanan di alam roh. Dia mengaku berada di suatu tempat dan bertemu dengan banyak orang yang duduk terantai. Sementara di sekelilingnya dipenuhi dengan pohon yang disematkan sebuah nama. Dia pun menemukan namanya tertulis di salah satu pohon di sana.

“Tiba-tiba saya melihat satu pohon. Ada nama saya di situ. Leon. Sesudah itu saya sadar. Entah kenapa tiba-tiba itu saya langsung ingat sebuah ayat. Saya percaya itu Roh Kudus yang langsung taro ayatnya: Kapak sudah tersedia bagi pohon yang tidak berbuah (Matius 3: 10).”

Setelah pulih total, Leon pun kembali mendalami firman Tuhan. Lewat perjalanan hidupnya yang paling kelam, Leon menyadari bahwa Tuhan selalu ada bersamanya.

“Saya mengalami kematian. Tuhan kasih nyawa lagi. Tapi bukan hal itu yang membuat saya terenyuh. Yang membuat saya terenyuh tuh ketika saya ninggalin Tuhan, Dia gak pernah tinggalin saya. Dia terus gendong saya, itu yang membuat saya sampai sekarang, ‘Wow, luar biasa banget itu kasih Tuhan.’” tandasnya.

Sejak mengalami sendiri kasih Tuhan, Leonardo Ferdinand akhirnya memenuhi janjinya kepada Tuhan. Sampai saat ini, dia dengan setia menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani orang-orang yang belum percaya dari satu penjara ke penjara lainnya. Kesaksiannya membuktikan bahwa seorang pembunuh sekalipun dikasihi oleh Tuhan.

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: jawaban.com

Web Kesaksian : www.kesaksian.org
Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment