Melangkah Pasti Dalam Iman

Mari kita serahkan pergumulan yang ada kedalam tangan Tuhan. Alkitab mencatat beriman sepenuhnya kepada Kristus itu tidak pernah gagal.

Dalam menyambut tahun 2017 jujur hati saya diliputi dengan penuh kegalauan. Kalau sebagian orang bilang tahun baru harus mempunyai semangat baru, tahun baru harus optimis dan harus menyambut tahun baru dengan sukacita. Namun bukan itu semua yang saya rasakan ketika menyambut tahun 2017. Pada akhir tahun 2016 saya mendapatkan sebuah kabar dari kantor, sebuah kabar burung yang kebenarannya dapat dipastikan 99% benar. Bahwasanya saya akan dipindah ke bagian lain di tempat saya kerja sekarang. Seketika saya mengevaluasi diri saya, mengapa saya dipindah? Apakah saya telah melakukan sebuah kesalahan yang fatal sehingga harus dipindah ke bagian lain? Sebab biasanya mutasi di tempat kerja saya itu dilakukan karena orang tersebut mempunyai prestasi sehingga jabatannya naik, atau orang tersebut melakukan kesalahan fatal sehingga dipindah ke bagian lain.

Saya merasa prestasi kinerja saya selama 2016 tidak ada yang istimewa, pun saya juga merasa tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal di kantor, sehingga saya harus menerima mutasi ke bagian lain, ke bagian yang belum pernah saya kerjakan sebelumnya.

Sekitar 2 minggu saya merenung dan berdoa, sempat ada sedikit rasa kecewa terhadap Tuhan. Mengapa Tuhan ijinkan hal ini terjadi atas saya. Namun suatu hari ketika saya melakukan saat teduh, seolah Tuhan berbisik lembut kepada saya. Jika Aku menghendaki kamu menempuh sebuah jalan yang baru, maka Aku juga akan selalu menyertaimu sepanjang langkah kakimu.Sontak saya terkejut dengan saat teduh saya tersebut, baru kali ini rasanya Tuhan berbicara secara pribadi kepada saya.

Ibrani 11 menceritakan kepada kita tentang saksi-saksi iman sepanjang Alkitab dituliskan, bacaan ini dimulai dengan ayat yang begitu indah, yang saya yakin setiap dari kita menggunakan ayat itu pada saat kita sedang mendapatkan sebuah pergumulan hidup “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.

Dalam Ibrani 11, tidak kurang dari 20 saksi-saksi iman diceritakan;

  • Mulai dari yang terkenal Nuh yang mempersiapkan sebuah bahtera ketika dia mendapatkan petunjuk dari Allah tentang sesuatu yang belum terlihat, bahkan karena imannya dia harus membuat sebuah bahtera yang luar biasa besarnya pada saat itu. Orang pasti akan berpikir dia adalah orang yang kurang waras. Tetapi inilah yang dinamakan iman, Nuh tahu kepada siapa dia harus percaya.
  •  Kedua adalah Abraham, yang taat ketika dipanggil Allah menuju tempat yang tidak pernah diketahui sebelumnya, Abraham yang rela mempersembahkan Ishak ketika ia sedang dicobai oleh Allah walaupun Allah juga pernah mengatakan, bahwa keturunan dari Ishaklah yang akan disebutkan sebagai keturunan Abraham, bisa kita bayangkan ketika Tuhan meminta anak kita dijadikan sebagai korban persembahan, tentu bukan hal yang mudah bagi orang tua manapun juga, tetapi Abraham mempunyai iman yang kuat, sehingga cobaan oleh Allah itu berhasil dia lewati, dan masih banyak lagi kisah yang tertuliskan dalam Ibrani 11.

                Dari sekian banyak kisah iman yang tertulis dalam Alkitab, saya saat itu menjadi bersyukur sekaligus malu. Saya bersyukur, di tengah ketidakpastian hidup yang ada di depan saya, saya tidak akan berjalan sendirian, sebab ada Allah yang selalu menyertai saya kemanapun saya dibawa-Nya. Di sisi lain saya malu, saya malu karena saya lupa bahwasanya saya anak Allah, anak raja dari segala raja, tidak ada yang mustahil bagi Allah saya.

Segera setelah saya mendapatkan saat pribadi saya dengan Tuhan, saya segera berdoa dan memohon ampun. Sebab saya terlalu khawatir akan hari esok, sebab saya lupa saya mempunyai Allah yang sanggup melakukan segala perkara. Dalam doa tersebut, saya juga menyerahkan diri saya supaya Tuhan pimpin kemanapun Dia kehendaki.

                Bapak ibu, diantara kita pasti mempunyai sebuah pergumulan masing-masing, pergumulan tentang relasi keluarga, keadaan ekonomi, keadaan pekerjaan dan mungkin kesehatan kita masing-masing. Marilah kita jangan terlalu berfokus kepada pergumulan itu, mari kita serahkan pergumulan yang ada kedalam tangan Tuhan. Alkitab mencatat beriman sepenuhnya kepada Kristus itu tidak pernah gagal. Marilah kita beriman bahwa Tuhan akan selalu menyertai kita di dalam setiap pergumulan yang ada, dan Dia tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Amin.

Sumber: www.lenterahidup.com

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment