MUJIZAT ITU NYATA | SUWANTONO TANADI

“Seperti biasanya saya mengkonsumsi obat tidur sebelum tidur. Saya keluar dari kamar saya, untuk mendapatkan obat tidur saya di kulkas. Sewaktu saya mendapatkan obat tidur saya., saya ditegur oleh Roh Kudus dengan suara yang keras, ‘Mengapa tidak sedikitpun engkau percaya kepada-Ku?’ ”

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12:12).

Saya menderita penyakit kulit tersebut sekitar 7 tahun yang lalu lamanya. Saya menerima Tuhan Yesus sekitar 13 tahun yang lalu. Awalnya, penyakit yang saya derita ini sejenis penyakit kulit yang umumnya disebabkan oleh alergi makanan. Saya kerap kali mengunjungi dokter-dokter umum, sampai pada dokter spesialis bagian kulit dan sinshe.

Awalnya saya berpikir dengan ke dokter spesialis kulit aja saya bisa sembuh, rupanya tidak, kondisi yang parah mengharuskan saya berobat ke luar negeri untuk mendapatkan suntikan sejenis antibiotic. Dan seringkali penyakit saya sembuh seketika. Tetapi kesembuhan saya juga tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 1 bulan lamanya. Keadaan seperti ini membuatku depresi, sehingga saya harus mengkonsumsi obat tenang dan obat tidur.

Saya menghabiskan sebagian besar hari-hari saya didalam rumah, didalam ruangan ber-AC, sebab jika saya keluar dari ruangan tersebut, tubuh saya yang bernanah akan dihinggapi lalat. Kunjungan ke dokter umum sampai dokter spesialis telah menjadi kegiatan sehari-hariku. Saya telah berobat kepada 10 lebih dokter di dalam negeri maupun luar negeri.

Saya juga telah memeriksa bagian organ dalam tubuh saya, apakah ada masalah didalamnya. Tetapi hasil LAB tidak menemukan adanya masalah didalamnya. Berbagai obat dari medis sampai yang tradisional pun telah saya coba, termasuk meminum sari dari 28 ekor kecoa tangkapan dari selokan. Saya sempat menjadi vegetarian selama beberapa waktu yang disebabkan oleh alergi makanan.

Dalam keadaan yang terparah saya, dimana mata saya tidak bisa dibuka karena bengkak dan infeksi karena sekujur tubuh saya dipenuhi dengan nanah atau infeksi. Wajah, tangan, telinga, sampai ke dada dipenuhi dengan lumuran nanah bercampur darah. Dalam keadaan seperti ini, saya sadar bahwa saya harus mencari tabib segala tabib dan dokter segala dokter, Tuhan Yesus. Saya sangat membutuhkan kesembuhan Ilahi.

Secara lahiriah saya mempunyai tampang yang mengerikan, dan di dalam Tuhan ada janji kesembuhan melalui bilur-bilurNya. Ini semua tergantung saya, apakah saya akan tetap memilih hidup dalam kesedihan fakta kehidupan ini yang sangat memungkinkan berakhir di sebuah kata yang bernama “kematian” atau berpengharapan pada Kristus yang memberi “kehidupan” dan kesembuhan. Kita pastinya akan memilih kehidupan. Tetapi kehidupan hanya bisa diterima dengan Iman yang menuntut kita untuk mempercayai apa yang tidak kelihatan yang adalah janji Tuhan.

Disaat seperti ini, kita berkewajiban memaksakan akal budi dan pikiran kita untuk sesuatu yang tidak kelihatan yang bernama Iman didalam Kristus.

Singkat cerita, sebulan sebelum hari pernikahan saya. Saya khawatir. Saya berpikir, “ jangan-jangan di hari pernikahan saya, muka saya tetap hancur seperti ini. Seperti yang telah terjadi di hari pertunangan saya, muka saya dalam keadaan bernanah”. Apakah ini akan menjadi pernikahan dengan tema “The Beauty and The Beast”?

Tuhan memberi hikmat kepada saya yaitu, inilah saatnya saya harus bergantung pada kekuatan Roh Kudus yaitu penolong yang Bapa kirimkan, yang hidup didalam kita, orang percaya. Saya mulai bersaat teduh teratur di pagi hari dan berdoa puasa untuk kesembuhan saya. Akhirnya, suatu malam Roh Kudus memberi penglihatan dan pendengaran kepada saya sekitar jam 2.30 pagi hari, Roh Kudus menampilkan kejadian 8 tahun lalu dimana saya menegur teman seiman saya tentang berdoa sebelum makan.

Saya merasa bertele tele kalo teman seiman saya karena mereka kerap kali berdoa sebelum makan walaupun makanan yang akan mereka makan hanyalah snack/makanan ringan . Pada saat kita makan bersama disatu rumah makan hanya saya sendiri yang tidak ikut serta dalam doa sebelum makan, saya meleletakkan makanan yang disajikan, saya taruh dipiring mereka dengan maksud bercanda. Sekarang saya yakin pasti Tuhan melihatnya pada saat itu. Itulah yang ditampilkan roh kudus kepada saya seperti penanyangan video clips dimana saya dapat melihat diri saya sendiri dengan jelas melakukan perbuatan yang tidak baik dengan angkuhnya dihadapan Tuhan. Setelah Roh kudus selesai berbicara kepada saya, saya berlutut dan berdoa sekitar jam 3 pagi. Saya mengakui kesalahan-kesalahan saya.

Roh kudus berkata kepada saya, bahwa seharusnya saya dapat sembuh lebih awal, tidak sampai sekarang baru mendapatkan kesembuhan. Ini dikarenakan saya dulu tidak peka atau tidak bergantung pada Roh Kudus. Sekarang baru sadar betapa pentingnya kita harus bergantung pada roh kudus. Pada saat saya bergantung pada roh Kudus, barulah saya bisa mendengar apa yang dikatakan Roh kudus kepada saya. Saya bertanya pada Tuhan. Bagaimana supaya saya bisa menerima kesembuhan dari Nya? Roh Kudus berkata kepada saya untuk meminta maaf kepada teman seiman saya tentang pertentangan saya mengenai doa sebelum makan. Mungkin mereka semua telah  lupa atas kejadian itu. Tetapi Tuhan mengharuskan saya untuk meminta maaf atas kejadian itu kepada mereka.

Dan saya melakukannya. Setelah meminta maaf, diperlukan suatu iman untuk menerima kesembuhan dari Tuhan. Dengan iman saya imani bahwa saya telah disembuhkan Tuhan sepenuhnya walaupun secara fisik belum. Pada malam hari saya diliputi kekhawatiran (iman saya goyah). Seperti biasanya saya mengkonsumsi obat tidur sebelum tidur. Saya keluar dari kamar saya, untuk mendapatkan obat tidur saya di kulkas. Sewaktu saya mendapatkan obat tidur saya., saya ditegur oleh Roh Kudus dengan suara yang keras,” mengapa tidak sedikitpun engkau percaya kepada-Ku?”

Saya terkejut, saya seketika sadar bahwa iman saya sedang dipantau Tuhan. Akhirnya, saya membuang obat tidur saya, sebagai suatu tindakan iman saya. Lalu saya pergi tidur. Keesokkan harinya, saya mendapatkan muka saya membaik tanpa bantuan obat apapun. Dan lusanya saya dinyatakan sembuh total, tanpa bekas dimuka saya. Sampai sekarang saya mengalami kesembuhan Ilahi dan tentunya tanpa tergantung pada obat alergi, antibiotic dan obat tidur”

Puji syukur kepada Tuhan, saya tidak salah memilih keputusan untuk percaya pada Kristus melalui Iman yang walaupun dunia melihat ini adalah suatu kebodohan karena memilih percaya pada sesuatu yang tidak kelihatan, tetapi perbuatan saya yang dianggap bodoh oleh dunia karena tetap memilih Kristus akhirnya mengijinkan saya untuk hidup didalam kesembuhan, kemenangan, dari kasih karunia kepada kasih karunia berikutnya.

Dan akhirnya pada hari pernikahan saya, pada tanggal 16-12-2008, muka saya dalam keadaan baik-baik sampai sekarang.
—– Demikian Kesaksian Suwantono Tanadi.

  • Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:11).
  • Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.(Matius 15:28).
  • Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.(Yakobus 5:16).

 

Sumber: https://kesaksiansegalabangsa.wordpress.com/

Leave a Comment