Nigeria: Saratu Turundu

“Saya tidak akan lari. Saya siap tetap berdiri.”

Saratu Turundu berumur 35 tahun dan belum menikah. Ia sangat mencintai anak-anak dan sangat ingin memilikinya, namun Tuhan belum menjawab doanya.

Saratu memilih mempersembahkan dirinya kepada Tuhan dan gereja. Ia mengasihi jemaat dan anak-anak dengan sepenuh hatinya. Ia menunjukkan kepada anak-anak jalan kepada Kristus dan sangat bersukacita dalam mengajar sekolah minggu. Ia sadar bahwa ia tidak pernah bisa bahagia tanpa Kristus.

Namun, kaum Radikal yang mendominasi kotanya, Kaduna, Nigeria, mulai menganiaya orang Kristen. Ia telah mendengar cerita-cerita tentang orang Kristen yang dianiaya di desa-desa lain, rumah, dan harta benda mereka dibakar. Beberapa orang bahkan dipukuli dan dibunuh.

Jadi, ketika massa datang menyerang orang Kristen di Kaduna, Saratu telah memutuskan untuk tinggal dan tetap berdiri bagi Kristus. Saudara-saudara Saratu memohonnya untuk melarikan diri ke hutan bersama mereka. Namun, sekalipun ia melihat massa yang mengamuk membakar gereja yang ia kasihi sampai hancur, ia tidak mau pergi. Ia berlutut dan berdoa di lantai apartemennya, saat kaum Radikal itu menyiram gedung itu dengan bensin dan membakarnya.

Ia diingat oleh keluarga dan teman-temannya sebagai seorang yang baik, penuh belas kasihan yang menunjukkan kasih bagi setiap orang. Ia meninggal karena mengasihi Juru Selamatnya.

Terdorong oleh adrenalin, tubuh manusia sanggup melakukan perbuatan-perbuatan yang mengherankan. Dengan cara yang sama, di mana adrenalin itu memengaruhi otot-otot manusia, iman kita dapat memampukan otot- otot rohani kita untuk menyelesaikan apa yang kita pikir tidak mungkin. Saratu mengembangkan otot-otot rohaninya saat ia memutuskan untuk tetap berdiri bagi Kristus di lingkungannya. Ia sepertinya tidak pernah menyadari, bahwa ia memiliki kekuatan untuk melakukan hal itu sebelum kejadian tersebut. Namun, Tuhan memampukannya untuk melakukan hal tersebut. Apakah Anda pernah melakukan sesuatu yang Anda pikir Anda tidak pernah dapat lakukan? Bersyukurlah kepada Tuhan hari ini karena kesetiaan-Nya untuk membuat Anda tetap berdiri kuat.

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: http://sabda.org

Web Kesaksian : www.kesaksian.org
Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment