SUDAH CUKUP TUHAN, BERTINDAKLAH!

Saat anak-anak menikmati kepolosan hidup, Marlene Klepeers harus menghadapi siksaan yang berat. Lahir dengan berat kurang dari 2 pon, ia mengidap kelumpuhan tulang belakang yang menyebabkannya cacat. Keadaan ini membuat Marlene tidak mudah menjalani sekolahnya. Ia tidak mempunyai teman bermain karena ia tidak bisa bermain dan siapa yang mau menemaninya bermain seharian?.

Tidak hanya masalah penyakit ini menimpa Marlene. Saat ia berusia 1 tahun orang tuanya meninggal dalam suatu kecelakaan sepeda motor. Ia lalu dibesarkan oleh kakek neneknya lalu dilanjutkan oleh orang tua angkat. Namun saat berusia 12 tahun, beberapa teman mengajaknya mengikuti ibadah retreat. Disinilah Marlene memberikan hidupnya kepada Tuhan.

Waktu terus berlalu namun penyakit Marlene semakin akut. Saat remaja Marlene mengalami kejang disebabkan karena penyusutan otot. Serangan ini terkadang begitu hebat sehingga menyebabkan tulang-tulangnya patah. Setelah satu serangan kejang yang hebat, Marlene hampir lumpuh total. Penglihatan matanya serta seluruh kondisinya semakin memburuk. Sebagai pilihan terakhir, pada Desember 1980 Marlene dibawa ke RS terbaik, The Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.

Perawatnya, Nancy White mengingat kondisi Marlene.
Marlene adalah penderita spastic quadriplegic dan cukup tergantung dengan orang lain. Ia membutuhkan orang lain untuk naik turun tempat tidur, duduk di kursi roda atau pergi ke kamar mandi.

Glen White, suami Nancy adalah ahli terapi yang merawat Marlene. Glen bersaksi mengenai perawatan ini dan menyebut Marlene dalam kondisi yang semakin memburuk. Marlene tidak mempunyai lagi kontrol atas gerakan kepala dan lehernya. Demikian juga dengan mulut dan bibirnya. Pada pertemuan team perawat, para dokter berpikir hanya ada sedikit harapan bagi Marlene untuk dapat pulih dari keadaannya.

Menjalani perawatan di rumah membuat Marlene semakin takut.
Hal terbaik yang saya bisa lakukan adalah saya berteriak ke surga dan mengatakan : “Tuhan cukup!, keluarkan aku dari kondisi ini!” Tetapi Tuhan tidak melakukan hal itu!. Yang saya rasakan kasih dan kehadiran Tuhan yang begitu hangat. Tuhan memberikan visi (penglihatan supranatural) kepada saya bahwa Dia akan menyembuhkan saya.

Saya melihat dalam penglihatan itu seperti berada di gereja berdinding kayu, terdapat pegangan pintu yang berbentuk segitiga dari kaca berwarna. Saya melihat orang-orang yang sedang berkumpul dan mendoakan saya. Disitu ada seorang pria yang berpakaian rapih. Saya juga melihat diri saya yang sedang menaiki sepeda dan tertulis tanggal 29 Maret dengan huruf yang besar. Hari itu tinggal tiga minggu lagi!.

Hampir tiga minggu berlalu sejak Marlene mendapat penglihatan itu dan tidak terjadi apapun. Marlene berpikir ia akan disembuhkan di Missouri, tetapi hingga tanggal 28 Maret, satu hari sebelum tanggal dalam visinya, ia masih berada di Rochester, Minnesota. Ia ada dalam kondisi lemah dan tidak mengetahui tentang satu gerejapun yang ada di Missouri. Tapi kemudian Marlene merasa Tuhan memintanya melihat buku kuning nomor telepon, dan perawat memberikan buku kuning telepon itu.

‘Gereja’. Saya terus berkata : “buku kuning” terus menerus dan perawat kemudian memberikan buku kuning kepada saya. Dengan bantuan perawat saya terus mencari dan membuka buku kuning. Akhirnya ditemukan alamat “Pendalaman Alkitab, Scott Emmerson” beserta nomor teleponnya.

Pendeta Scott Emmerson di Missouri menerima telepon Marlene.
Sejujurnya, istri saya berpikir ada orang mabuk yang menelpon karena berbicara tidak jelas. Tapi ia membiarkan saya berbicara pada Marlene yang menanyakan apa yang kami percayai. Saya berusaha menjawabnya, Marlene lalu menanyakan mengenai kesembuhan – apakah kami mempercayai kesembuhan? Serta mendoakan orang sakit?. Marlene bertanya pada saya tentang melihat keajaiban?. Saya menjawab pertanyaannya dan Marlene lalu berkata : “Baik, anda adalah orang yang tepat untuk mendoakan saya!, anda dapat menemui saya”. Dan saya pikir : “Menemuinya?, saya cukup bingung!”.

Scott dengan ragu menjawab telepon itu, namun ia berangkat juga. Ia tiba di “The Mayo Clinic” dengan pakaian rapih. Begitu melihat Scott, Marlene mengatakan bahwa Scott adalah orang yang dilihatnya berdoa bagi dirinya dalam visinya. Scott Emmerson lalu membawa Marlene ke gerejanya di Missouri!. Marlene perlu diikat karena tubuhnya bergetar begitu hebat. Berdoa bagi Marlene yang lumpuh!, ini sangat mendebarkan karena Scott Emmerson sendiri belum pernah mendapatkan keajaiban di gerejanya.

Team pendoa syafaat Scott Emmerson sempat gentar saat melihat Marlene.
Marlene bergetar luar biasa dan saya hanya bisa terkejut. Saya tidak pernah menyadari ada orang yang mengalami keadaan seperti itu. Tapi saya hanya bisa berkata : “Tuhan, Kau harus menyatakan karyaMu!”.

Marlene mengingat bagaimana ia didoakan team ini.
Saya belum pernah berdoa seperti itu saat kita percaya Allah akan menyembuhkan saya dari kepala hingga ke ujung kaki. Mereka mulai mendoakan saya dan Scott berkata : “Saya tidak tahu bagaimana mendoakan kamu”. Tetapi Scott meminta Tuhan untuk menyembuhkan saya dari ujung kepala hingga ujung kaki!. Scott lalu meminta saya untuk berdiri dengan iman.

Setelah berdoa, Scott merasa itu waktunya iman Marlene dibuktikan.
Saya katakan : “Maukah kau berdiri dengan iman?”. Saya lalu mengangkatnya dari kursi roda. Saya merasakan ada kekuatan mengalir ke kakinya. Marlene mulai memegang bangku-bangku gereja dan mulai melonjak. Kakinya mulai menginjak lantai untuk pertama kalinya. Lutut dan jari-jarinya menekuk ke dalam tetapi setiap kali ia melangkah kakinya tampak semakin membaik dan semakin kuat. Marlene terus melangkah dan tiba-tiba ia berlari mengitari gereja!…. Kemudian ia mulai melompat di sekitar gereja dan akhirnya memuji Tuhan. Ini sungguh kemuliaan bagi Tuhan!. Kami berteriak…. hadirat Tuhan begitu nyata.

Tidak berhenti disitu. Keajaiban lainnya terjadi lagi dalam kelompok kecil ini. Kaca mata Marlene seakan setebal satu setengah inchi. Saat bernyanyi dengan membaca buku pujian, Tuhan bekerja atas mata Marlene!.

Mata saya merasakan sesuatu yang hangat. Tuhan lalu berbicara agar saya melepaskan kaca mata karena mata saya dipulihkan Tuhan secara sempurna. Saya melepaskan kaca mata tebal ini. Saya tidak membutuhkannya lagi!.

Tidak ada seorangpun yang ragu bahwa Tuhan hadir pada waktu itu. Setelah dari gereja, Marlene ingiun melakukan hal yang sebelumnya ia tidak mampu lakukan yaitu : “memakan es krim”. Di tempat penjual es Marlene berjumpa dengan seorang ahli terapinya, Glen White.

Saya sangat terkejut karena saya melihat Marlene dan ia tidak menggunakan kursi rodanya, ia telah berjalan!. Saya tidak dapat mempercayai pemandangan yang saya lihat.

Kembalinya Marlene ke RS menimbulkan reaksi. Dan kini kehidupan Marlene telah normal kembali selama belasan tahun. Ia telah mengikuti kuliah dan berkeliling untuk memberikan kesaksian. Ia dapat merangkai bunga di toko dan menikmati naik sepeda melalui pedesaan, sesuai gambaran visi yang ia liht beberapa tahun sebelum ia sembuh.

Saya dalam situasi putus asa dan tidak ada tempat lain selain dalam Tuhan Yesus. Inilah saya, sudah disembuhkan dan normal. Saya melakukan kegiatan seperti yang dapat orang lain lakukan. Terpujilah Tuhan!.

Firman-Nya: “Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian. Di depan seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, seperti yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi di antara segala bangsa; seluruh bangsa, yang di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan TUHAN, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh dahsyat. (Keluaran 34:10)

Sumber Kesaksian: jawaban.com

Leave a Comment