Tabrak Mati Orang Bikin Rahmad Tarigan Ketakutan Akan Dosa-dosanya

Dalam sebuah perjalanan berkendara, Rahmad Tarigan harus mengalami nasib nahas. Ketika seorang perempuan menyeberangi jalan tepatnya di Jalan Raya Kampung Utan, Cibutu-Cibitung, Rahmad seakan tak mampu mengendalikan laju sepeda motornya. Sehingga perempuan tersebut tertabrak dan mengalami luka serius. 

Kecelakaan tersebut membuat banyak orang mulai berkerumun. Sebagian diantaranya mulai mendatangi Rahmad dan meminta pertanggung jawaban. 

“Begitu massa berdatangan, saya sudah ketakutan. Saya akan dibunuh, dipukuli atau apa gitu. Saya mohon Tuhan lindungi saya. Karena ada ketakutan yang hebat,” ungkapnya.

Korban Kecelakaan Meninggal Dunia

Perempuan korban yang ditabrak Rahmad pun segera dibawa ke rumah sakit RSUD Cibitung. 

Namun sayangnya, kondisi korban sudah tak lagi tertolong dan meninggal di rumah sakit tersebut. 

“Para dokter datang, segera menangani si korban. Disampaikan oleh dokter bahwa si korban ini sudah tidak tertolong dan kalaupun dia tertolong, dia akan gila. Sehingga saya semakin cemas, semakin ketakutan,” kata Rahmad.

Jalani Hukuman Penjara

Kematian korban membuat Rahmad semakin ketakutan. Kenapa tidak, mau tak mau dia harus berurusan dengan polisi dan juga keluarga korban.

Rahmad pun harus menjalani proses penyelidikan, termasuk melakukan negosiasi dengan pihak keluarga korban. “Setelah di sana (penjara) saya mengetahui bahwa pihak polisi memberikan waktu selama empat hari untuk bernegosiasi, supaya berdamai dengan keluarga,” terangnya.

Harapan Rahmad pun untuk bebas dari hukuman harus sirna. Keluarga korban sama sekali tidak mau bernegosiasi terkait kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa tersebut.

“Selama empat hari itu kita belum berhasil untuk bernegosiasi dengan keluarga. Nah, hal itu yang membuat saya akhirnya minta ampun kepada Tuhan. Karena kan hidup saya hidup sesuka-suka saya hidup tidak dalam aturan,” ungkapnya.

Dalam sebuah perjalanan berkendara, Rahmad Tarigan harus mengalami nasib nahas. Ketika seorang perempuan menyeberangi jalan tepatnya di Jalan Raya Kampung Utan, Cibutu-Cibitung, Rahmad seakan tak mampu mengendalikan laju sepeda motornya. Sehingga perempuan tersebut tertabrak dan mengalami luka serius. 

Kecelakaan tersebut membuat banyak orang mulai berkerumun. Sebagian diantaranya mulai mendatangi Rahmad dan meminta pertanggung jawaban. 

“Begitu massa berdatangan, saya sudah ketakutan. Saya akan dibunuh, dipukuli atau apa gitu. Saya mohon Tuhan lindungi saya. Karena ada ketakutan yang hebat,” ungkapnya.

Korban Kecelakaan Meninggal Dunia

Perempuan korban yang ditabrak Rahmad pun segera dibawa ke rumah sakit RSUD Cibitung. 

Namun sayangnya, kondisi korban sudah tak lagi tertolong dan meninggal di rumah sakit tersebut. 

“Para dokter datang, segera menangani si korban. Disampaikan oleh dokter bahwa si korban ini sudah tidak tertolong dan kalaupun dia tertolong, dia akan gila. Sehingga saya semakin cemas, semakin ketakutan,” kata Rahmad.

Jalani Hukuman Penjara

Kematian korban membuat Rahmad semakin ketakutan. Kenapa tidak, mau tak mau dia harus berurusan dengan polisi dan juga keluarga korban.

Rahmad pun harus menjalani proses penyelidikan, termasuk melakukan negosiasi dengan pihak keluarga korban. “Setelah di sana (penjara) saya mengetahui bahwa pihak polisi memberikan waktu selama empat hari untuk bernegosiasi, supaya berdamai dengan keluarga,” terangnya.

Harapan Rahmad pun untuk bebas dari hukuman harus sirna. Keluarga korban sama sekali tidak mau bernegosiasi terkait kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa tersebut.

“Selama empat hari itu kita belum berhasil untuk bernegosiasi dengan keluarga. Nah, hal itu yang membuat saya akhirnya minta ampun kepada Tuhan. Karena kan hidup saya hidup sesuka-suka saya hidup tidak dalam aturan,” ungkapnya.

Rahmad pun segera mendapatkan jawaban doa dari Tuhan. Di hari ketujuh dirinya mendekam di penjara, sebuah kabar baik pun muncul bahwa keluarga korban bersedia berdamai.

“Keluarga korban akhirnya bersedia untuk dan berdamai dan membuat pernyataan tidak ada tuntutan di kemudian hari. Nah itu suatu titik terang bagi saya untuk keluar dari masalah itu.”

Hanya dalam waktu seminggu, Rahmad akhirnya kembali menghirup udara kebebasan. Tentu saja dia tidak lagi mengalami hal serupa. Sehingga dia mulai berkomitmen untuk mulai membangun hidupnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Kini, Rahmad telah banyak memberi hidupnya untuk melayani Tuhan. 

Sumber : Solusi TV

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.
Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.
Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.
Untuk kalangan sendiri.

Leave a Comment