Tuhan, Anugerahkan Kepadaku Ketenangan

Oleh Aryanto Wijaya, Jakarta

Menjelang akhir Desember, aku biasanya meluangkan waktu untuk merenung sejak akan bagaimana perjalanan yang telah kulalui di sepanjang tahun itu. Kadang aku melakukannya dengan berdoa, menulis jurnal, atau pergi ke suatu tempat untuk mencari inspirasi. Hari ini, ketika aku menuliskan catatanku, aku teringat akan sebuah doa yang diucapkan oleh seorang teolog. Doa tersebut ditulis dalam bahasa Inggris oleh Reinhold Niebuhr, seorang teolog Protestan pada tahun 1940-an. Kalau kuterjemahkan secara bebas, kira-kira isinya seperti ini:

Tuhan, anugerahkan kepadaku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat aku ubah,
Keberanian untuk mengubah hal-hal yang bisa aku ubah,
Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaan keduanya.

Hidup menjalani hari demi hari;
Menikmati setiap momen;
Menerima kesulitan sebagai jalan masuk menuju kedamaian;
Mengikuti kehendak-Mu dalam menjalani hidup di dalam dunia yang berdosa ini;
Percaya bahwa Engkau akan membuat segala sesuatunya baik apabila aku berserah pada kehendak-Mu;
Sehingga aku dapat berbahagia dalam kehidupan ini, dan akan sangat berbahagia kelak bersama-Mu di kehidupan selanjutnya.

Amin.

Aku mengucapkan doa ini dalam hatiku. Ada dua hal yang kemudian terpikir olehku: Pertama, doa ini kedengarannya menenangkan hati. Kata-katanya tersusun dengan puitis. Namun, yang kedua, aku merasa doa ini cukup sulit jika harus dipraktikkan. Dalam perjalanan hidup ini, alih-alih bersikap tenang, kita mungkin lebih sering khawatir dan panik ketika badai kehidupan melanda. Kita lupa akan Sosok Mahakuasa yang memegang kendali atas setiap jengkal kehidupan kita. Padahal, firman Tuhan dengan jelas mengatakan pada kita, “Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yesaya 30:15).

Tahun ini akan segera berakhir, dan tahun yang baru akan kita songsong. Kita mungkin tidak tahu akan apa yang akan terjadi kelak. Tantangan, kesulitan, maupun duka mungkin kan menghadang jalan kita. Namun, satu hal yang kita tahu dan imani adalah Tuhan memegang tangan kita. Tuhan mungkin tidak menjanjikan langit sepanjang tahun akan selalu cerah, namun Dia akan selalu menuntun kita, sebab Dialah gembala kita yang baik.

Sumber: warungsatekamu.org

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment