Tuhan Telah Meluputkan Aku

Saya mengucap syukur pada Tuhan bahwa sampai hari ini DIA masih menyertai kita orang-orang yang disayangiNYA. Melalui kesaksian ini kiranya nama Tuhan dimuliakan. Saya bernama Johny Wijaya dan melayani sebagai diaken di Gereja Bethany Malang. Karena tuntutan pekerjaan membuat saya harus pulang pergi Malang – Pontianak. Akhir-akhir ini saya lebih banyak berada di Pontianak untuk membuka usaha kebun kelapa sawit. Untuk sampai ke kebun tersebut, kami harus melakukan perjalanan cukup jauh. Perjalanan darat dari Pontianak menuju desa tersebut kami lalui selama 1 jam, kemudian dengan menggunakan speedboat kami melewati sungai menuju kebun kelapa sawit tersebut.Singkat cerita, pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2010 pagi saya menjemput mitra bisnis dari Korea untuk  bersama-sama menuju ke kebun kelapa sawit yang berada di sebuah desa pedalaman. Setelah selesai makan pagi, kami bersama-sama menuju ke Rasau dengan menempuh perjalanan darat selama kurang lebih satu jam. Setelah tiba disana, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan speedboat menuju ke kebun kelapa sawit. Rombongan kami berjumlah empat  orang, yaitu sopir  speedboat duduk sendiri di bangku paling depan, kemudian bangku tengah diduduki oleh dua mitra bisnis saya dari Korea dan saya sendiri duduk di bangku yang terakhir.
Pagi itu sungguh cerah, sekitar pukul 09.00 pagi kami berangkat dengan menggunakan speedboat. Setelah perjalanan kurang lebih 20 menit, kami semua tertidur karena kelelahan sebab sejak pukul 04.00 dini hari kami telah bangun untuk mempersiapkan keberangkatan ini. Saya sebelumnya telah melakukan doa fajar seperti yang biasanya saya lakukan di Malang.

Perjalanan dari Rasau ke kebun itu ditempuh kurang lebih sekitar satu jam. Speedboat 200 pk yang kami pakai melaju dengan kecepatan tinggi kurang lebih 250 kilo perjam. Sementara melaju dengan kecepatan yang tinggi, speedboat saya itu tiba-tiba berbelok arah ke kanan, langsung masuk ke semak-semak dan bruuuuaaaakkkkk !!! Peristiwa itu terjadi dengan sangat cepat dan mendadak sekali. Antara sadar dan tidak sadar saya menjerit  “TUHAN YESUS !!!!”. Ternyata saya sudah merosot dibawah bangku. Ketika mulai sadar,  saya mencoba untuk menarik kaki saya, namun tidak bisa karena terjepit. Akhirnya saya di tolong  oleh salah seorang mitra bisnis saya yang dari korea.

Speedboat itu hancur bagian atasnya, penutupnya lepas semua dari depan sampai belakang karena menabrak pohon dengan keras. Dengan tabrakan yang hebat seperti itu, biasanya orang akan terlempar ke depan atau terlempar keluar dari speedboat, tetapi anehnya malah saya merosot ke bawah bangku. Seandainya saya terlempar ke depan, pasti wajah atau kepala saya akan hancur.  Saya menyadari bahwa mujizat Tuhan telah terjadi terhadap diri saya.

Saya mengucap syukur kepada Tuhan, saat  memegang kaki dan tangan saya semua tidak ada yang patah dan terluka. Kemudian saya memanggil sopir saya, “Agus.. Agus.. kenapa begini…??!”  Tidak terdengar suara dan tidak ada jawaban. Ternyata sopir saya itu meninggal seketika di tempat dan mitra bisnis saya dari Korea yang satunya lagi tulang lehernya nomer 5 dan 6 itu hancur dan ia mengalami lumpuh seketika. Pada waktu saya mencoba membangunkan mitra bisnis saya tersebut, dia hanya bisa berkata, “Pak Johny saya tidak  merasakan apa-apa”. Dan akhirnya saya segera menghubungi rekan-rekan, polsek dan dokter. Tidak lama kemudian, mereka semua datang untuk mengevakuasi kecelakan itu.

Saat ini, yang ingin saya sampaikan adalah cinta kasih Tuhan, pertolongan Tuhan karena kasih Tuhan tidak pernah hilang. Mujizat sampai hari ini masih terjadi. Saya selalu memegang Firman Tuhan di dalam Yohanes 14:6 yang mengatakan, “Tuhan adalah satu-satunya Jalan yang menyelamatkan kita”. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.

Oleh: Bpk. Johny Wijaya

 

 

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: www.yhs.net

Leave a Comment